Senin, 15 Juni 2009

REVIEW KETIKA CINTA BERTASBIH the movie, recomended banget dah

akhirnya kesempatan itu datang juga. setelah menunggu sekian lama, akhirnya film yang aku tunggu-tunggu diputar juga di bioskop. emang seh tadi itu bukan premierenya. tapi aku cukup senang bisa nonton.
ga tau kenapa sejak bangun tadi pagi yang pertama kali muncul adalah berharap agar gimanapun caranya hari ini harus nonton. dan akhirnya bu dosen telp kalo kendaraan beliau mogok di tengah jalan. then you know lah gimana. gw jadi nonton. bu maaf ya bukan maksud seneng ga da kuliah. namun hasrat nontonnya besar banget seh.
back to tema. jujur gw sendiri juga heran kuq gw mau nonton sendirian. padahal biasanya pasti ngajak temen. di jalan sempet parno takut ga dapat tiket juga seh. bahkan gw pasrah kalo emang ga dapet tiketnya. ternyata begitu aku nyampe di 21 plasa tunjungan yang terjadi adalah 180 derajat berbalik. bioskopnya sepi. bahkan sampai film diputar deretan depan tidak terisi orang.
begitu fil ini main jujur seneng banget neh. apalagi jalan ceritanya pas banget ama yang di novel. aku berpikir mungkin buat mereka yang belum baca novelnya bakal bilang film ini biasa aja. tapi aku rasa buat mereka yang udah pernah baca novelnya, aku saranin buat liat film ini. pasalnya adegan adegannya bener-bener nyata. sama seperti di novel. film ini mengobati kekecewaanku pada pendhaulunya yang ga banget. sama sekali ga singkron antara novel dan fil. emang sih yang namanya memfilmkan novel itu susah, tapi please deh, ga berarti juga kan harus menghilangkan soul dari novel itu dan mengubahnya dengan soul yang lain. ga berarti juga dong buat main potong moment-moment istimewa yang jadi nilai lebih dari novel itu. nah di KCB hal semacm itu nyaris tidak terjadi. dan semuanya ada pada batas wajar.
dari segi akting i think its not too bad for beginner. kalau masalah canggung atau imana itu sih wajar. namanya juga baru pertama. aku secara pribadi sama sekali ga permasalahin ini. mau pemain lama atau baru yang penting mereka bisa kasih yang terbaik is ok. pemain lama kalo ga bisa penghayantan dan memancarkan aura perannya dari dalam ya sama aja boong. disini yang yang paling kuat adalah karakter dari anna althafunisa. seolah dia bener-bener masuk ke dalam peran itu. dan itu sangat terlihat.
buat aku pribadi yang terpenting adalah plot dan jalan ceritanya itu sesuai apa ga. aku juga ga peduli ama endingnya yang bersambung. aku pikir ini adalah salah satu cara untuk menjaga agar detil novelnya tetep terjaga.
ada beberapa bagian yang bikin gw tersentak dan teringat akan sesuatu. itu juga yang membuatku teringat kalau aku bukanlah siapa-siapa. yang pertama adalah adegan saat eliana mau kasih french kiss tapi di bilang musibah ama azzam. emang bener setiap orang punya prinsip sendiri-sendiri.yang bikin gw tersadar adalah bahwa dengan melakukan itu dengan yang belum halal maka berarti dia telah menyakiti orang lain. dan berdosa karena telah membuat orang lain seperti itu. (semoga kalimatku ini bisa dicerna, bingung ma diksinya).
aku seolah tersadar, kalo berarti itu sama saja menjaga kesucian wanita dalah yang utama. aku memang bukanlah lelaki yang baik dan alim. bahkan aku bisa menjadi sangat "nakal" tapi aku selalu berusaha untuk terus on track dan ga neko-neko. aku merasa bersalah pada seseorang neh jadinya. tapi tidak hanya itu ada hal lain yang aku pikirkan, gimana dengan mereka yang udah malang melintang di dunia seperti itu. apakah dia pernah mikir apa yang dilakukan itu salah atau ga. selain itu aku juga jadi paham gimana hubungan antara pria dan wanita itu seharusnya. aku ingin seperti azzam yang keukeuh sama pendiriannya walau dia tau dunia akan mengoloknya.
kemudian bagian lain yang aku suka adalah adegan setelah furqon mendapat musibah gara-gara miss italiana dan menghadap ke pamannya ana. waktu itu pamannya ana bilang seorang mahasiswa ituu harus hidup sengsoro, seorang mahasiswa ga pantes bermewah-mewah, yang ada adalah prihatin. jujur sejak aku baca novelnya sebelum berangkat tes tahun lalu aku merasa kalimat itu terus mengalun. aku teringat khotbah seorang ustadz kalau setiap manusia punya jatah rejeki sendiri-sendiri. semua tergantung kita, mau kita ambil di awal atau di akhir. logikanya, jika kita ingin bahagia dan sukses nantinya sekarang kita harus mau berusaha kearas wujudin itu semua. namun jika kita masa bodo ya silakan lakuin yang ita mau dan tunggu saja hasilnya. ini sama dengan sebuah filosofi jawa sing nandur ngunduh. dari dulu sampai sekarang aku berusaha untuk bisa seperti itu. selain itu yang namaya prihatin bisa menjadi semangat buat kita.
bagian lain adalah ketika tentang ana. dia merupakan sosok wanita idaman setiap pria. gimana tidak? dia itu smart, dengan agama yang bagus, dan sebagainya. aku jadi teringat mengenai sebuah filosofi yang menyatakan wanita yang baik hanya untuk mereka yang baik pula. berarti dengan kata lain jadilah baik jika kamu mau mendapatkan odoh yang baik.
semangat azzam untuk segera lulus juga menginspirasi aku, keikhlasannya dan senantiasa menyarahkan segalanya pada yang diatas. dia adalah sosok nrimo ing pandum namun dia tidak mau berpangku tangan. dia terus berusaha keras. dia yakin akan ada pertolongan Allah. sebagai seorang muskim sudah sepantasnyalah demikian.

kalimat-kalimatku filsuf banget ya? tap memang benar. itulah yang kurasakan. ga sabar nnggu ketika cinta bertasbih 2 neh. buat yang belum nonton sok atuh nonton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar