Jumat, 13 Desember 2013

get in connect with my inspiring professor...

Waaaahhhhh sepertinya status baru sebagai mahasiswa kembali membuatku sejenak melupakan dunia perngeblogan untuk sementara waktu… bukan ga ada cerita sih..banyak banget malah.. saking banyaknya sampe bingung mana dulu yang harus ditayangin… hehehe… hari ini kebetulan lagi free ajah… daripada tidur terus di kos kan wasting time juga tooo..so mending ngeblog aja deh… aku minta maaf juga buat teman teman pengunjung blog ini yang ternyata masih sama sejak beberapa bulan lalu…
Well aku akan mulai nulis lagi dengan sesuatu yang cukup menggembirakan terutama dalam 2 hari terakhir ini… masih ingatkah tulisanku tentang Indonesia International Conference on Communication di UI akhir tahun lalu? Saat itu aku sempat cerita ketemu dengan seorang Professor asal Indonesia yang sangat menginspirasi. Apa yang dilakukannya membuatku terinspirasi untuk berbuat hal yang sama. Siapa dia? Yups Prof, Merlyna Lim.
Kemarin lusa malam tanggal 11 Desember hamper tegah malam aku sampai di tempat tinggalku di jogja. Berhubung di kereta tidur terus, alhasil membuatku terjaga sampe dini hari. untuk mengisi waktu aku nulis email ke Prof. Merlyna. Isinya sih berterima kasih atas inspirasi yang diberikan. Sekaligus pengen menyambung silaturahmi. Masa iya abis acara di UI menghilang begitu saja. tapi saat itu aku juga ga berani berharap banyak buat emailku dibaca apalagi dapat balasan.
Beberapa menit setelah email terkirim ada balasan. Eh tenyata ini adalah autoreply.. yah gpp wis.. udah seneng banget dpaat autoreply… disitu tertulis kalo beliau lagi di luar kampus sampe beberapa bulan ke depan. Berarti aku melogika harus menunggu balasan sampe setengah tahun ya… hmm okay deh gpp… hehehehehe.. walalupun masih tetep ga beranii berharap juga sih… hehehehe
Keesokan harinya aku dapat email dari account yang sama.. dan kali ini… wooowww…. Langsung dibalas oleh Prof. Merlyna… seneng banget bisakontak kembali denganbeliau…

Selasa, 19 November 2013

Ring Of Fire : Indonesia dalam Lingkaran Api dan Representasi keIndonesiaan

November 19, 2013 at 10:23pm

Berbicara tentang Ring of Fire, awalnya saya mengira buku ini adalah rangkuman perjalanan keluarga Youk Tanzil dengan judul yang sama. Namun sayangnya asumsi saya salah. Buku ring of fire ini bercerita tentang sebuah perjalanan oleh dua orang kakak beradik dari Inggris, Lawrence dan Lorne Blair yang ditulis oleh Lawrence. Buku ini diberikan sebagai salah satu contoh penelitian etnografi. dalam melakukannya etnografer membutuhkan sebuah keberanian dalam memulai, kesabaran selama meneliti dan konsistensi dalam mencatat maupun melakukan banyak dokumentasi. Selain tentu saja dasar teori tentang permasalahan yang akan di gali. Perjalanan Blair bersaudara selama 10 tahun cukup merepresentasikan itu semua. Bahkan kita dapat merasakan bagaimana kontruksi kaku ala eropa di awal buku ini berubah menjadi lebih fleksibel setelah berbilang tahun mereka lalui untuk mendedah Indonesia. kita dapat merasakan kalau mereka dapat menerima segala kearifan lokal di akhir buku ini. Buku Ring of Fire ini dibagi dalam dua urutan waktu berbeda.



Fase pertama blair bersaudara melakukan perjalanan dari Inggris untuk mencari jejak cendrawasih Kuning Besar ke Nugini Barat (Sekarang Papua) yang amat terkenal di eropa. Cendrawasih Kuning besar sendiri dianggap sebuah species unik sebagai simbol keberanian. pasalnya pencarian burung ini tidaklah mudah. perjalanan mereka diinspirasi dari buku Malay Archipelago karya Walace. Sehingga Keduanya mengawali perjalanan dengan menjejak jalur dan cara walace dalam bukunya saat itu the Malay Archipelago. Seperti kita ketahui Walace merupakan seorang tokoh yang dikenal melakukan pembedaan flora dan fauna antara Indonesia tengah dan timur. Blair bersaudara ingin merasakan pengalaman Walace saat itu ketika mulai menjelajahi Nusantara. ada banyak sekali peristiwa yang mereka lalui sejak mendarat di Indonesia, mulai persiapan perjalanan dalam hal ini mencari pinisi, melakukan perjalanan, menemukan cenderawasih kuning besar, keluarnya mereka dari Indonesia secara 'ilegal, hingga bagaimana penelitian ini nyaris saya melibatkan otorita pemerintah dua negara. mereka juga sempat menjadi saksi dalam sejumlah peristiwa seperti, prosesi pemakaman ala Toraja, Berburu Boa di Bira, Berlayar bersama dengan orang orang Bugis yang terkenal sebagai pelaut tangguh, mendapatkan banyak penyambutan di pulau yang disinggahi, terbius oleh keindahan laut di kawasan Indonesia Timur dan sebagainya.



Fase kedua merupakan perjalanan mereka kembali ke Indonesia berbilang tahun pasca pencarian itu. kali ini mereka berkesempatan untuk kembali ke Indonesia dengan berbagai proyek penelitian baru, pembuatan film, hingga menjadi guide bagi wisatawan eropa yang sengaja datang dengan kapal pesiar guna melihat secara langsung kehidupan primitif di Indonesia. dalam fase kedua kedatangannya mereka mendapatkan penalaman yang lebih beragam tentang suku asmat dimana mereka pernah tinggal bersama. tidak hanya itu, dengan tinggal Bersama suku Asmat ini mereka menemukan sebuah fakta sejarah yang tertutup tabir misteri selama ini, tentang terbunuhnya anak mantan wakil presiden amerika di sana berbilang tahun sebelum mereka tiba. mereka pun dapat menemukan sebab dan bagaimana anak itu terbunuh. perjalanan lainnya adalah ketika mereka melakukan ekspedisi komodo, ekspedisi kuda sandel di sumba, hingga ekspedisi mencari kehidupan dayak punan yang masih nomaden di Kalimantan yang keberadaannya dibantah oleh otoritapemerintah setempat. melalui fase kedua ini mereka memiliki pengalaman yang lebih beragam dari sebelumnya. fase kedua kedatangan mereka erat kaitannya dengan hal hal berbau mistis. seperti bagaimana para pengayau di berbagai tempat hidup, bagaimana prosesi pengorbanan yang dimunculkan sebagai media untuk berkomunikasi dengan penguasa alam semesta dan sebagainya. sepertinya mereka dan mungkin orang barat lain sangat tertarik dengan situasi seperti ini.



Secara umum buku ini enak untuk dibaca dan dinikmati. Meskipun hingga kini saya masih suka bertanya mengapa menggunakan judul Ring of Fire : Indonesia dalam Lingkaran Api, Padahal cerita mereka sama sekali tidak ada snagkut pautnya dengan posisi Indonesia sebagai negara yang berada dalam cincin api pasifik. Cara menyajikan data ala catatan perjalanan membuat buku ini makin mudah dipahami. Terkadang kita akan terhanyut dengan kisah didalamnya. Namun ada kalanya kita memberikan penolakan atas kosntruksi berfikir mereka. Hal ini cukup beralasan ketika kita melihat mereka berasal dari negara Eropa dan Amerika yang notabene lebih maju dari Indonesia. terkadang bagi kita hal itu akan sangat wajar, namun bagi mereka tidak. terkadang cara bercerita mereka sangat barat, namun melihat sesuatu yang sangat indonesia. ketika saya sedikit usil membandingkan buku ini dengan tulisan Prof Merlyna Lim tentang Ambon akan sangat terasa bedanya. Larence cenderung akan langsung melontarkan begitu saja dengan kosntruksi berfikir ala Barat, sedangkan Prof Merlyna Lim, sebagai orang Indonesia, akan cenderung memberikan penjelasan singkat dengan pendekatan ke Indonesiaan. membaca buku ini pula saya menjadi sadar betapa budaya literasi di Indonesia masih sangat minim. melalui buku ini pula saya memahami makna statement yang dilontarkan oleh Prof. Krisna Sen dari Australia National University yang diamini oleh Prof Merlyna Lim dalam sesi Keynote speaker IndoICC akhir tahun lalu di Balai Irung yang mempertanyakan mengapa tulisan tentang Indonesia harus di kontruksi oleh orang asing yang mengerti sedikit sekali tentang Indonesia. Ring of Fire ini sedikit banyak membuka mata saya bahwa terkadang sebagai penduduk Indonesia, saya tidak lebih mengerti tentang Indonesia dibandingkan mereka yang ada di luar. lantas hauskah kita menyalahkan? tentu saja tidak, justru inilah cambuk bagi kita untuk berbuat lebih baik dan memotret negeri dari berbagai macam pesrspektif.

Selasa, 17 September 2013

Vickinisasi… kerinduan akan cendekia…

Haloooooowww siapa sih yang ga kenal nama Vicky prasetyo? Kenal kan kenal dong bener kan bener dong??? Hayoooo yang ga tahu kemana ajah buuuu???? Nama orang satu ini sontak menjadi headline diberbagai media beberapa waktu terakhir. Eh sebelum nya aku mau cerita dikit … buat yang belum tahu, itu lho si Vicky mantan tunangannya Zaskia Gotik… piye dab… wis do eling po? He rek lek ga eling yow is takono bolo bolomu.. hehehehe…
Sosok satu ini langsung membuat semua mata tertuju padanya. Kenapa? Karena pada salah satu acara tepatnya saat pertunangan dengan Zaskia, dia melontarkan banyak sekali kalimat alien.. haduuuuhhhh pake UFO juga dong… halah. Hahahaha.. Vicky terkenal dengan berbagai kalimat sok inteleknya dang a banget. Sebut saja 29 my age… statusisasi… kudeta kemakmuran dan labil ekonomi… selintas pilihan katanya menunjukkan seolah pintar. Tapi benarkah demikian?
Kalimat yang dilontarkan Vicky ini dari segi struktur kebahasaan sangat ga banget. Dia menempatkan kata tidak pada porsinya. Sehingga menimbulkan kebingungan tersendiri. Dalam salah satu teori komunikasi, sebuah komunikasi itu bisa berjalan ketika ada transmitter dan receiver. Ketika pesan yang disampaikan itu positif maka akan dapat ditangkap oleh komunikannya, namun ketika pesan tersebut negative maka tidak akan bisa ditangkap. Situasi ini dapat dikatakan sebagai kebingungan dalam menangkap pesan akibat terjadi bias, penafsiran ganda dan sebagainya. Nah kalimat si Vicky itu bisa menimbulkan hal tersebut. Pemaknaan yang salah dapat menimbulkan salah persepsi. Apalagi penempatan struktur kata yang acak adul. Bisa bikin eror itu.
Kalo dilihat sebagai hiburan, kalimat Vicky ini bisa menjadi sebuah hiburan tersendiri bagi masyarakat. Belakangan masyarakat kita banyak disuguhi tayangan ga bermutu. Segala sesuatu yang dianggap lucu oleh masyarakat akan membawa dampat profit dan sebagainya bagi media. Kalimat Vicky ini berkembang karena masyarakat jugamenginginkannya. Mereka melihat itu sebagai hiburan. Meskipun pada dasarnya itu slaah kaprah dari segi konten siar.
Kalau kita lihat dari sudut pandang yang lebih filosofis maka fenomena Vicky ini dapat direpresentasikan dengan kurangnya ketokohan mereka dengan tingkat pendidikan tinggi. Minimnya jumlah masyarakat yang dapat mengakses pendidikan tinggi membuat mereka mengagungkan sesuatu yang baru dan terkesan intelek. Maka dari itu harus dilakukan banyak sekali pengkajian lebih mendalam terkait hal ini. Kita juga dapat mengatakan fenomena Vicky ini sebagai wujud kerinduan masyarakat terhadap sosok-sosok pintar namun tidak ikut arus kepentingan kekuasaan dan terpolitisasi. Hal menunjukkan secara implisit pada kita bahwa masyarakat ini membutuhkan sosok sosk panutan dengan kemampuan akademik yang mumpuni dan memiliki sisi ketokohan. Ketokohan bukan saja sebagi pejabat maupun personal, tapi ketokohan seseorang yang ahli dan dikenal oleh masyarakat melalui karya karyanya. Bukan ketokohan seorang ahli yang justru hanya dikenal di ranah keilmuan dimana dia berasal saja meupun yang hanya dikenal karena terlalu banyak mewakili kalangan tertentu yang berkepentingan.
argumen ini diperkuat dengan lamanya penayangan baik berita maupun update di media tentang Vicky. Selain itu, pengunaan kata kata Vicky ini juga dapat dengan mudah diimplementasikan oleh masyarakat. Baik dalam kehidupan sehari hari, ketika bergaul dengan teman, saudara, rakan sejawat. Bahkan melihat situasi ini politisi kitapun ikut ikutan latah dengan menggunakan kalimat nyentrik ala Vicky prasetyo ini. Sebut saya Anas Urbaningrum yang turut melakukannya dalam sebuah kesempatan. Harus diakui kasus kalimat Vicky prasetyo jauh lebih menarik disbanding kasusnya sendiri.

catatan sore : cendekia muda

Sore ini aku menghabiskan waktu dengan nongkrong di semacam cafenya perpus pusat. Jujur ditempat aku duduk saat ini, aku merasakan kehidupanku di kota lain kembali. Walau hanya ditemani dengan sekotak susu ultra dan satu cup mie instan sebagai penunda lapar, tapi itu semua sudah cukup untuk membawa atmosphere kembali. Mungkin untuk berikutnya aku akan lebih sering nongkrong dsini deh.
Hingga minggu kedua kuliah aku masih takjub dengan kondisi kampus ini. Termasuk dengan perpustakaannya. Akhir tahun lalu aku terkagum kagum melihat chrystal knowledge di balai irung. Hari ini berbilang bulan kemudian aku kembali terkagum dengan perpustakaan bulak sumur. Kedua jenis perpustakaan pusat itu memngubah paradigmaku tentang tempat ini. Jika dulu yang terlintas ketika kata perpustakaan disebut tak lebih dari deretan rak buku dengan puluhan ribu buku bahasan, tapi kini berubah. Perpustakaan bukan hanya soal ilmu, tapi perpustakaan juga bisa dijadikan tempat buat rekreasi. Perpustakaan di balai irung dilengkapi dengan fitness centre, sedangkan disini, hamper sama namun dilengkapi juga dengan café kecil seperti ini. Betapa iklim akademik benar bbenar terasa.
Aku sangat suka suasana ini. Berkumpul, ngopi, diskusi dan sebagainya. Obrolan ngalor ngidul dengan konten yang cukup berisi. Candaan candaan khas yang membuat kita seringkali beretorika maupun mengeluarkan joke ala stand up comedy. Hahahaha I am love in it.
Sebenernya aku cukup tertarik dengan pembicaraan sorang staff dengan mahasiswa tepat di depan mejaku. Mereka berdiskusi tentang banyak hal dan terlihat gayeng. Satu yang membuatku tertarik salah satu bahasannya adalah meraih pendidikan tinggi di usia muda. Menurut si Bapak ambil saja kesempatan untuk meraih pendidikan setinggi mungkin. Selagi masih muda dan berada pada usia produktif. Ketika kita memiliki keinginan tersebut, dan lingkungan sekitar mengamini langkah kita maka lakukan.tidak ada salahnya untuk terus belajar dan belajar.namun terkadang pendidikan tinggi di dalam negeri berbanding terbalik dengan kebutuhan pasar kerja dewasa ini yang masih suka campur baur. Melihat situasi itu tidak ada salahnya kalo kita mau melanjutkan ke luar negeri. Ketika kita menjadi sosok yang memiliki bargaining power tinggi namun situasi di dalam negeri tidak mendukung, maka tidak salah kalo kita ingin mencari sesuatu yang lebih di luar, karena kita memiliki modal untuk itu.
Siuasi sangat berbeda jika kita melihat bagaimana para pemuda di daerah terutama mereka yang hidup dan tinggal di daerah kantong TKI. Terkadang sebagian dari mereka memiliki sense of willingness meneruskan sekolah, namun disisi lain banyak yang terpaksa mengurungkan hal itu akibar berbagai factor. Situasi tersebut diperparah dengan tidak tersedianya lapangan kerja yang memadai . sedangkan role model pekerjaan yang ada di daerah hanya sebagai buru, PNS, TNI dan POLRI. Berbeda jauh dengan mereka yang tinggal dikota. Disini mereka sudah mengetahui berbagai jenis pekerjaan.
Melihat situasi ini sebenarnya ada banyaksekali anak anak negeri ini memiliki keterbatasan dalam mengakses resource ilmu. Salahsatu alasannya adalah ketidaktahuan. Hal ini dapat terjadi akibat disparitas wilayah di Indonesia masih sangat tinggi. Seperti kita ketahui bersama, jawa masih menjadi kiblat Indonesia untuk menuntut ilmu. Saya jadi teringan kalimat dekan isipol UGM saat kuliah umum penerimaan mahasiswa pascasarjana di fakultas awal bulan lalu. Saat itu Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si mengatakan bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang meraih pendidikan tinggi hingga jenjang pascasarjana tidak lebih dari 5%. Hal ini mengakibatkan mayoritas angkatan kerja Indonesia berada pada lulusan SMP dan SMA. Jika ingin bargaining poswer negeri ini meningkat, maka kepedulian pendidikan juga harus tinggi. Berbagai paradigm juga harus digeser agar bangsa ini menjadi kuat.
Kembali ke topic yang dibicarakan pemuda dan salah satu staff tadi, kita dapat melihat betapa masih timpangnya system pendidikan kita. Ada terlalu banyak PR yang harus dilakukan kementrian terkait guna mengatasi persoalan ini. Anggaran pndidikan 20% selayaknya jangan hanya digunakan untuk penambahan fasilitas fisik saja, melainkan lebih dari itu, gunakanlah APBN yang ada untuk meningkatkan kualitas. Ketika seseorang mendapat kesempatan untuk meraih pendidikan tinggi, maka pastikan pula ada lapangan pekerjaan yang mau menerima dengan pendapatn yang sepadan.jangan justru membiarkan mereka kabur ke negeri orang dan berkarya disana. pemerintah harus lebih peka terhadap persoalan ini. Dari sisi etis mungkin apa yang di lakukan seseorang terdidik itu mengkhianati kalo boleh kita berkata ekstrem, bangsa ini. Namun dari sudut pandang kepantasan, sah sah saja dia melakukan itu. Karena bagaimanapun juga seseorang tetap membutuhkan penghidupan untuk diri dan keluarga. Bukan sekedar gengsi dan kelas social tertentu sebagai cendikia. Selain itu ketika ditempat dimana dia seharusnya mengamalkan ilmunya namun tidak mendapat apresiasi dengan baik, dia cenderung akan mencari tempat yang mau mengapresiasi apa yang dia miliki.

jogja undercover ( my version )

Jogjaaa… ketika kita berbicara tentang kota ini maka yang terlintas tentu saja keraton dan Malioboro. Semua orang sudah tahu itu. Namun tidak semua orang mengerti dengan jelas bagaimana situasi disini. Mungkin tulisan ini terlalu pagi untuk membuat sebuah justifikasi terkait kota pelajar ini. Tapi paling tidak saya menulis berdasarkan pada pa yang dirasakan. Mungkin one day semua bisa saja berubah bisa saja stag. Tiga hari pertama menyandang predikat sebagai mahasiswa di kota ini sebagai scholar ada beberapa hal yang dengan mudah mengusik diri saya. Mungkin secara random saya akan membahasnya.
Jogja dan Pejalan Kaki
Beberapa tahun lalu kota asal dimana saya bekerja Surabaya melakukan pembersihan besar besaran terhadap trotoar. Saat itu SAT POL PP menggusur banyak sekali lapak pedagang kaki lima dari trotoar dan mengembalikan fungsinya sebagai tempat yang nyaman bagi para pedestrian. Meski belum di seluruh bagian kota paling tidak ditempat dimana terdapat banyak orang, Surabaya boleh berbangga memiliki pedestrian yang memang layak meski jumlahnya belum semua. Paling tidak ketika kita berjalan di kawasan sepanjang pusat kota kita nyaman dengan trotoar yang ada. Padahal jika kita lihat dengan seksama jumlah pejalan kaki di Surabaya tidak terlalu signifikan disbanding jogja. Bahkan terkadang trotoar justru dipake jalan oleh motor, saya juga sering melakukannya di kawasan depan McD Basra. Hehehehehe
Disini situasinya berbeda, secara kuantitas, jumlah pejalan kaki di jogja lebih banya disbanding Surabaya. Namun secara kualitas trotoar, tempat para pejalan kaki di jogja tidak ramah pada pejalan kaki. Trotoar dengan mudah tersulap menjadi tempat jualan. Bahkan sama sekali tidak terdapat space untuk berjalan oleh satu orang. Silakan lihat di kawasan UGM dimana lebih dari separuh badan trotoar sebagai lapak jualan. Ini juga terjadi di banyak wilayah kota ini terutama yang dekat dengan lokasi konsentrasi massa. Selain itu, trotoar yang dimiliki pun tergolong sempit. Lebarnya bervariasi namun mayoritas kurang dari 1 meter. Pun ada trotoar yang lebar maka jalur pejalan kaki ini dengan mudah terhalang pohon besar atau kalau tidak posisi halte trans jogja.

Unlogic food rate
Saat awal awal mengurus keperluan study di kota ini, ada teman yang ngomong masalah ga logisnya harga makanan dengan pendapatan masyarakat. Dan sekarang saya mengakui jika harga makanan ketika kita piker lagi memang tidak logis. Betapa tidak, UMR kota ini berada dikisaran 1 hingga 1,1 jt per bulan, namun harga makanan standart berada dikisaran 10rb rupiah. Makanan standart yang saya maksud disini adalah warung pinggir jalan yang agak besar, dengan lampu penerangan, relative higienis dan menu yang layaknya ada di warung pinggir jalan. Bayangkan dengan harga sekali makan mencapai 10 – 13 ribu maka paling tidak tiap bulan gaji seseoarnag hanya akan habis buat makan, lalu gimana dengan keperluan lain? kok bisa ya mereka hidup dengan situasi perhitungan matematis sulit seperti ini. Tapi kan sekarang ada burjo dan angkringan mas? Iya memang benar, namun tidak semua burjo dan angkringan memiliki tingkat kebersihan dan higienitas baik. Sebagian justru mengesankan kotor. Itulah yang membuat saya mengatakan standart makanan yang 10-13rb sekali makan. Lebih enak memang makan di kantin kampus yang relative lebih murah. Sebenernya esensi temmpat makan tidak harus mewah tapi bersih, enak dan murah.
Sebagai perbandingan Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia. Kota ini memiliki UMR 1, 74jt / bulan, kita masih bisa dengan mudah menemukan makanan plus minum dengan kriteria diatas dengan harga dibawah 10 ribu. Sehingga masih bisa buat saving.

Ada perda KTR KTM ga sih?
Beberapa kota di Indonesia belakangan sibuk menerapkan Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan terbatas Merokok. Nah di kota ini saya melihat sebuah ke ironisan. Orang dengan enaknya merokok dimanapun mereka mau. Hanya di tempat seperti stasiun saja yang mereka patuh terhadap regulasi. Bahkan yang saya ga abis piker kenapa etika merokok tidak mereka terapkan ya. Etika merokok disini adalah tidak melakukannya bisa ruangan sempit meski tanpa ac sekalipun, jika ada wanita, dan jika ada anak kecil. Disini sejauh saya melihat butuh ngrokok mah ngrokok ajah ga ada yang larang juga. Memang untul urusan yang satu ini self awareness kitalah yang lebih dominan.

KERETA EKONOMI AC ATAU MODA TRANSPORTASI LAIN?

udah lewat tengah malam di jogja.. kosku udah sepi banget.. anak anak yang tadi ribut sendiri gara gara nonton bola mungkin udah pada meringkuk dibawah selimut masing masing. mungkin juga masih ada yang online atau apa aja lah.. hehehe.. tapi disini aku justru melampiaskan hasrat ngeblog terpendam ini.. hehehehe

barusan aku mulai iseng googling buat mencari moda transportasi yang pas buat balik ke surabaya tiap minggunya. maklum sejak awal september tahun ini aku resmi hidup di dua kota berbeda, jogja dan surabaya. di jogja aku melanjutkan misi mencari ilmu sedang di surabaya adalah misi mencari pangupajiwo alias kerjaaaa.... sebuah simbiosis mutualisme di dua kota kali ya... hehehehehe...

untuk bulan september ini aku udah mengantongi tiket promo dari kai yang sedang berbaik hati. eksekutif cukup 50 ribu dan bisnis yang hanya 30rb sajah... murah bangeeeeetttt kannn???? awalnya setelah semua tiket ini habis aku berencana buat naik bus ajah ke surabaya. tapi tak pikir pikir maneh lha kok ga efisien ya. niatnya ngirit salah salah malah boros. kenapa, bayangin ajah, kuliahku kelar jam 10 pagi. kalo aku naik bus paling cepet naik jam 12 siang. estimasi jam itu termasuk ngantri trans jogja dari kampus ke giwangan. nah estimasi tiba di surabaya paling cepet jam 8 malamatau lebih, dengan estimasi tiba jam segitu bus kota pasti udah agak susah didapat. selain itu aku masih suka jiper dan ragu akan kemanan bus kota. mau taksi mahal bener yak.. kalo sekali dua kali mah ga masalah. lha ini tiap minggu bertaksi ria dari bungurasih ke rumah yang ada di kawasan nyaris tengah kota, sing nggenah ae reeeekkk.. jebol bandare iso iso...

mau nunggu sancaka sore, lha kok yo mengandung larang jaya. untuk kelas bisnis ajah di kisaran 110 ribu normal. kalo pesen 3 bulan sebelumnya bisa dapat 80 ribu. sama kayak harga eka cepat. kalo naik kereta mau ga mau harus naik taksi buat pulang. secara angkot juga udah ga ada dan ga ada yang jemput pula. *mikir bener.

nah setelah googling ini tadi aku nemu salah satu moda yang cukup representatif dari segi biaya dan waktu tempuh. yakni kereta api ekonomi. sedkitnya ada 4 rangkaian kereta api ekonomi yang bisa aku naikin dari jogja yakni sri tanjung, logawa, pasundan dan gaya baru malam selatan. dari sekian banyak pilihan pasundanlah yang sepertinya paling cocok. kenapa, dari jam berangkat masih siang, jam setengah 2 siang, sedangkan gaya baru agak malam dan aku belum tahu berapa harganya...

nah kenapa mau sih naik ekonomi? hmmmm pertanyaan yang bener bener susah buat di jawab. karena jujur di kepalaku yang namanya ekonomi pasundan masih aja identik dengan bnyak berhenti, rame, banyak asongan, pengamen, dll. tapi apakah benar demikian adanya? ini yang masih harus dicari jawabnya melalui serangkaian testing.. hehehehe... setahuku kereta api ekonomi sekarang itu udah pake ac semua, terus udah dilengkapi polsuska dimana mana, so bisa dibilang relatif lebih aman dari yang dulu. semoga ajah gitu deh ya. hehehehe... dan sepertinya aku memang harus beneran hunting ke lempuyangan soal ini. alasan lain mau pake ekonomi aku rasa perjalanannya ga semelelahkan dulu deh. tapi ga tau lagi sih kalo masih tetep. selain itu aku baru ngantor jumat siang paling cepet, so dengan tiba di surabaya jam 8 malam masih ada cukup waktu buat istirahat. cum yang aku pikirin adalah masalah harga yang ga logis. sempet baca kalo harga kereta ekonomi menembus angka 100rb... gile beneeeeeeerrr... mending gue naik sancaka kalo segitu. namun katanya per tanggal 1 sepetember ada perubahan. dimana harganya turun jadi 55rb. hmm kita liat aja deh apa yang akan terjadi nanti, yang jelas aku mau liat dulu situasinya langsung ke lempuyangan. pasalnya mencari data kereta ekonomi jauh lebih susah dibanding kereta bisnis maupun eksekutif...

Rabu, 11 September 2013

First Impression Universitas Gadjah Mada

Wah udah lama banget ga menyapa para pembaca. Kali ini dengan status yang sudah berbeda. Aku udah resmi tercatat sebagai mahasiswa kampus biru alias Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. First impression bisa sekolah disini patinya seneng banget ya. Secara saya belajar di kampus terbaik negeri ini. Aku bener bener merasakan international atmosphere disini.
Satu kesan pertama adalah UGM itu kampus atau kota mandiri sih. Betapa tidak, kampus ini terbelah oleh jalan umum. Sehingga disini juga teritegrasi dengan sejumlah public service lets say transportasi umum. Mau kemana ajah semua ada disini. Trans jogja juga punya beberapa shelter disini. Kurang apa coba. Satuyang membuat aktu akjub juga adalah seluruhpengguna jalan otomatis akan mengurangi kecepatannya ketika masuk kesini. Situasi ini aku rasa berbeda dengan di beberapa kampus Surabaya. Disana meskipun besar tapi awareness orang yang melintas tidak seperti disini. Lets say kawasan salahsatu kampus teknik terbaik di wilayah Indonesia timur, dimana para pengendara motor yang notabene mahasiswa dan dosen dapat memacu kendaraan dengan kecepatan lumayan tinggi di lingkungan kampus. Atau salah satu kampus yang ada di wilayah mulyorejo. Dimana disana juga dilewati kendaraan umum tapi mereka para pengendara gam au mengalah. Situasi yang sama juga terjadi di kampus deket RS dr Soetomo dimana engendara seolah ga peduli kalo disitu ada kampus.
Kenapa aku ilang kota mandiri, karena disini kita bisa dengan mudah menjumpai orang yang jalan kaki, naik sepeda pancal, motor dan mobil. Bahkan pejalan kaki dan pengguna sepeda angina seolah mendapat prioritas disini. Semua kendaraan bermotorberjalan pelan di lingkungan kampus. Ga takut ketabrak deh. Aku rasa snagat sulit di Indonesia menemukan situasi seperti ini.
Dari segi kerapatan bangunan disini cukup padat juga sih. Sehingga ga takut kalo jalan malam malam. Paling Cuma sepi ajah. Tapi sepinya juga ga banget banget. Kawasan kampus ini juga ditunjang dengan berbagai pedagang, mulai dari pedagang kelontong kaki lima, arung makan dan sebagainya. Semua itu ada baik di dalam maupun di sekitar kampus. Apalagi kalo minggu di sisi lain kampus ini ada yang namanya sunmor atau Sunday morning.semacam pasar kaget yang menjual banyak barang. Mungkin one day kalo pas bisa merasakan weekend disini aku pengen coba kesana.
Dari segi pelayanan mahasiswa disini totally helpful. Staff akademik benar benar memposisikan diri mereka untuk melayani mahasiswa. Pertanyaan dari kami mahasiswa benar benar terakomodir. Bahkan mereka benar benar melayani dengan senyum, dan mencarikan data yang kami butuhkan dengan baik. Sempet di awal kuliah ini ada chaos perkara jadwal, karena system mengacak posisi kelas kami. Saat itu aku dan beberapa teman mencari si mbak yang kebetulan lagi ada keperluan keluar ruangan. Reflek aku ngomong
‘ mbak jangan bosen liat kita ya? ‘
Dan si mbak dengan bangga dan ramahnya menjawab,
‘ wah ya ndak to mas.. kan sampe 2 tahun ke depan saya harus mengakomodir setiap kebutuhan mahasiswa disini. Ini sudah tugas saya kok masa.. jadi ya santai wae’
Kalimat itu nyaris tidak pernah saya dengar di kampus lama. Bukan bermaksud membandingkan, hanya saja di kampus saya unsur ‘ who are u ‘ dan ‘ how close we are’ masih sangat kental. Dari 5 orang petugas tata usaha di fakultas saya dulu, praktis hanya satu orang yang benar benar melayani kami dari hati. Yang lain kemana? Big question mark.
Jujur menjadi bagian kampus pembawa perubahan eradaban bangsa ini saya benar benar bangga. Etapa tidak baru aku tahu ga semua pendaftar diterima. Kita masih belum tahu unsur apa yang membuat pendaftar tersebut ditolak. Namun personally saya merasa sebagai world class university, kampus ini bukan sekedar mencari orang pinter. Setiap orang yang masuk kesini pasti pinter. Tapi lebih dari itu, kampus ini mencari orang orang yang mau maju, pnya passion, dan tetu saja memiliki isi yang jelas. Pasalnya belajar bukan sekedar urusan hari ini berapa banyak literature yang kita baca, melainkan bagaimana kita merencanakan positioning diri setelah pendidikan iniselesai untuk membantu memecahkan permasalahan bangsa. Disini kita tidak lagi bicara soal kedaerahan melainkan problem solving for Indonesia better. Saya mendadak jadi inget kalimat Cina dalam Cin(T)a.
‘ buat apa pemerintah mengijinkanmu sekolah disini kalo ga bisa bantuin mereka mikir’
Agaknya kalimat inlah yang harus terpatri di diri setiap scholar. Siapapun mereka esensi pendidikan bukan sekedar untuk membawa kita pada salary baru, tapi lebih dari itu pendidikan juga membawa perubahan bagi diri terlebih bagi peradaan bangsa. Maka dari itu sekali lagi I am proud to be part of the greatest community here.

Sabtu, 01 Juni 2013

Kereta Api Lokalan Terintegrasi

Masih terasa sisa-sisa capek perjalanan pulang kemarin. Bukan masalah perjalanan pulangnya sih, tapi lebih dari itu. Efek setelahnya itu lho yang bikin capek,gimana ga capek, aku udah terlanjur ambil kereta paling malam. Sampe disini pun juga udah hamper tengah malam lah ya. Eh alah ternyata jadwalku ngantor itu pagi. Parahnya lagi ada regulasi baru dikantor kalo kita siaran dua kali dalam 2 program berbeda setiap pagi.hadeeehhhh… makanya pagi subuh harus udah sampe di kantor.
Sayangnya deadline ga bisa mundur. Jadi begitu sampai dirumah aku harus memaksa diri biar penuhin deadline thesis ama essay. Tapi dasarnya udah capek dan ngantk, ya dipaksapun Cuma dikit yang masuk. Aku akhirnya teringat akan pengalaman sama PT KAI kapan hari. Semoga tulisanku ini bisa mnjadi referensi buat pemerjalan.
Semua berawal saat aku pulang dari jogja. Saat itu aku memang pengen nyoba naik kereta api buat ke tulungagung saat siang. Loh siang? Kalo malam mah kan gampang to tinggal ambil Malabar, gajayana atau malioboro. Jadwal siang itu sebenernya ga sengaja aku temukan pas ngutak atik jadwal diinternet. Saat itu aku menemukan kalo jadwal argo wilis dari jogja jam 2an sampe di kertosono jam 5an. Trus jadwal dhoho masuk kertosono jam 6 sore that’s means aku Cuma perlu nunggu selama satu jam.
Akhirnya semuapun berjalan sesuai rencana. aku keluar dari hotel jam satu siang dan langsung ke stasiun. Saat itu di jadwal argowilis berangkat dari stasiun tugu Yogyakarta jam 14.15. kereta langsung melanjutkan perjalalanan kea rah timur. Tepat tiga jam kemudian kereta tiba di kertosono. Disini aku dapat akses buat masuk ke executive lounge stasiun kertosono.
Saai itu aku jadi mikir. Perpindahan kereta semacam ini sudah jamah dilakukan di moda transportasi udara. Seorang penumpang transit berganti pesawat bukanlah hal baru. Bahkan tiket pun sudah include. Tidak perlu repot berganti dan membeli tiket berbeda. Bahkan kita bisa melakukannya sendiri melalui web maskapai tersebut.
PT KAI sebagai satu satunya instansi yang menangani perkeretaapian di Indonesia sudah selayaknya melihat hal ini sebagai tantangan. Ini sudah waktunya bagi PT KAI untuk melakukan integrasi antara kereta api bisnis dan eksekutifjarak jauh dengan kereta lokalan. Seperti kasus saya, ketika saya dari jogja ingin ke ngunut, makaakan muncul berbagai opsi kereta api dari jogja dengan tujuan malang maupun Surabaya kemudian dilanjutkan dengan kereta api lokalan yangbisa dinaiki. Jadi dalam hasilsearch aka nada keterangan missal argowilis transit 1 jam di kertosono connecting rapih dhoho pukul sekian.
Hal ini pasti akam membuat PT KAI makin dekat di hati penggunanya. Pengguna setia tidak hanya akan nyinyir kritik sana sini tapi juga merasa terlayani. Keuntungan dari terintegrasinya kereta api lokalan ini adalah :
1. Customer tidak perlu repot untuk membeli dua tiket berbeda sebelum berangkat. Oke ketika satu tiket sangat mudah didapat yakni eksekutif dan bisnis. Namun tidak demikian dengan tiket kereta ekonomi lokalan yang hanya bisa dibeli di stasiun
2. Penumpang tidak perlu khawatir akan kehabisan tiket di stasiun transit. Konsidi ini memberikan jaminan kepastian berangkat bagi penumpang.dia tidak perlu takut kehabisan tiket kereta api lokalan.
3. Petugas di loket tidak perlu sampai menolak penumpang dengan alasan ribet mengaturkan ittenarry buat mereka.
Alasan diberlakukannya system ini mengingat tidak semua lokasi dilalui kereta jarak jauh, justru hanya dilewatikereta api lokalan. Tren yang terjadi saat ini adalah kereta api lokalan jauh lebih sulit untuk didapat tiketnya disbanding kereta jarak jauh yang sudah terintegrasi dengan jaringan minimarket terwaralaba.

Behind the scene VIOLET ORCHESTRA Universitas Negeri Yogyakarta in concert dan hasrat terpendam kembali ke bermarching ria

Sudah sejak lama bisa dibilang aku punya hasrat terpendam ingin banget bisa nonton sebuah konser orchestra.ga tahu kenapa, aransemen dari orchestra, gesekan biola, tiupan saxophone dan sejenisnya, rancaknya perkusi bener bener bikin adem. Memang sih intstrumen buat music klasik itu rumit. Bahkan diperlukan sebuah pemahaman akan harmonisasi untuk bisa menikatinya. Tapi ketika dinikmati sebua begitu harmonis dan indah. Sejak lama aku pengen nonton. Tapi sepertinya masih belum kesampaian deh. Hingga akhir bulan ini aku dipanggil kembali oleh almamater untuk menghandle acara konser orchestra… seneng? Pastilah…..
Bisa dibilang ini adalah buah kesabaranku untuk menunggu kapan ada konser. Eh malah di kasih kesempatan handle acara. Thanks a lot buat Ir. Erna Harianti Koestedjo M. MA yang sudah mempercayai aku menggantikan beliau. Harusnya aku cuma bertugas jadi host ajah, tapi karena satu dan lain hal beliau tidak bisa melaksanakan tugas sepenuhnya. Finally aku pun menggelinding untuk menangani event akbar ini. Just information, bu Erna bukan saja sosok dosen di kampusku, lebih dari itu. Beliau adalah seniorku juga. Beliau mengawali karir sebagai news presenter di kantorku, kemudian memilih mengabdikan diri di bidang akademik kampus setelah turun dari layar.
Sebenernya semuanya berjalan smooth, yang bikin ribet itu adalah keinginan dari para pimpinana yang harus kita akomodir. Apalagi ketika keinginan itu datang secara tiba tiba. Bahkan terkadang tanpa koordinsi terlebih dahulu. Itu yang lumayan bikin snewen. Hahahaha.
Tadi malam kami menampilkan persembahan dari violet orchestra jurusan seni musik, fakultas bahasa dan seni, universitas negeri Yogyakarta. Ini merupakan satu satunya orchestra di Indonesia dibawah institusi pendidikan tinggi. Orchestra ini sudah lahir sejak er a 80an dan terus eksis hingga sekarang. Dibawah pimpinan HT Silaen, S, Mus, M.Hum mereka terus bertahan. Adapun conductor dalam pagelaran tadi malam oleh Drs. Agustianto M.Pd.
Ada 8 lagu yang dipersembahkan oleh violet orchestra tadi malam. Lagu ini dibagi dalam dua sesi, pertama adalah lagu kolaborasi antara paduan suara gita suara wijaya dengan violetorchestra dengan kebyar kebyar sebagai pembuka, dilanjutkan dengan medley sersan mayor dan kopral jono, dan diakhiri dengan marilah kemari. Setelah sesi ini dilanjutkan dengan penampilan yang lebih orchestra. Ada lima lagu yangdibawakan oleh pak memet dan mbak yeni. Puncak penampilan orchestra ini diisi dengan laguduetatara pak memet dengan mbak yeni. Mereka membawakan lagu the prayer. Persembahan kurang lebih selama 40an menit ini kok kurang ya. hehehehee
Jujur aku kaget bangetmereka bisa se all out ini. Padahal pada saat GR belum semenghentak ini. Aku rasa ini akibat factor menjaga mood ya. Mood bukan seperti partitur lagu yang harus terus dilatih. Mood itu harus dijaga biar tetep bagus sampe akhir. Akukemarin hamper ajah kebobolan. Emosi semet memuncak. Akhirnya daripada semua kacau mending pulang dan istirahat sejenak. Alhamdulillah sudah kembali baik lagi moodnya.
Melihat temen temen dari violet orchestra ini aku membawa anganku ke berbilang tahun lalu. Aku melihat bagaimana mereka datang, bongkar alat dari bus, seting diaatas stage, sampai sesi latian. Semua terlihat sangat rapi. Aku yakin mereka ini sudah masuk ke ranah professional. Tidak seperti kegietan maupun organisasi dari alam kampus yang melakukan kegiatan. Susah banget disuruh melakukan sesuatu.
Aku teringat saat saat masih membela panji panji Bina Remaja Marching Band / Gema Swara Indria Loka. Aku teringat saat kami mengikuti hamengkubuwono Marching Band Championship kala itu. Kami berangkat pada malam hari menggunakan bus. Tiba di jogja jam 3 pagi langsung istirahat sejenak. Jam 8 pagi kami menuju mandala krida untuk melakukan uji coba lapangan. 3 sore kami sudah d venue dan perform sekitar jam setengan 5. Di depan kami ada tim dari Gita Sandi Putra Langsa Nangroe Aceh Darussalam. Setelahperform wajib hukumnya untuk kembali ke hotel. Setelah itu kami disilakan kalo mau nonton. Jam 9 malam semua wajib untuk berada di kamar masingmasing dan tidur. Semuanya begitu teratur.
Keteraturan itulah yang membuat kami akhirnya masuk ke finaldan berujung manis dengan menyandang predikat juara 2 nasional divisi utama style drum band hamengku uwono marching band championship. Sedang juara 1 pada divisi sama diraih oleh Gita Arwana Gorontalo.
Kesuksesan dari setiap pementasan bukan pada siapa pelatih, arranger, atau nama besar pemain. Hanya satu hal yang mensusksseskan semua itu yakni disiplin. Awalnya kami memang dipaksa untuk disiplin waktu saat latihan, dan dberi target untuk sampai pada tahapan mahir memaninkan sebuah lagu dalam waktu singkat. Kalo sampe ga disiplin, missal waktu tidur dipake buat main, nanti latihan atau parahnya saat perform ngantuk sehingga merusak konsentrasi.
ku melihat temen temen UNY juga melakukan hal yang sama. Mereka juga didisiplinkan secara waktu. Selain itu mereka juga serius dalam mengerjakan segala sesuatunya. Dibalik sikap sedikit bicaranya, mereka mampu bersuara dalam bahasa karya. Sebuah persembahan indah dan bagus. Sama halnya dengan marching band, kami tdak dapak didadak untuk memainkan lagu tertentu. Hal ini dikarenakan kami harus latihan dulu. Selain itu ketegsan dari management maupun pelatih juga penting. Buat apa merancang dan mendisiplinkan kalo pelatih dan managementnya ga bisa tegas.
Sebuah rasa yang lama terpendam itu muncul ketika selesai melihat performance dari temen temen violet orchestra. Aku merasa sayang harus berpisah dengan mereka. Rasanya pengen sekali terus bareng. Memang singkatnya waktu dan padatnya kerjaan membuatku ga sempet banyak berinteraksi ama mereka. Ini adalah rasa yang smaa, saat aku harus meninggalkan jogja, maupun Surabaya setelah lomba disana. kami seneng banget bisa ketemu dengan temen temen dari daerah lain. jujur aku sangat kangen moment itu. Aku kangen dengan sorotan lampu pada tim, kangen pada langan display indoor maupun outdoor, kangen tepukan penonton, kangen pada rancaknya pekusi, hamoninya hornline dan indahnya colorguard. Ingin banget bisa main marchingband sekali lagi. Sayangnya di kota Surabaya ini aku belum menemukan tim marchingband professional di klasemen umum yang tidak terikat dengan isntansi tertentu. Aku ingin sepeti bireme dulu. Pun masih diijinkan aku ingin bisa main lagi. Bisalatihan and so and so.

PENGALAMAN PAPS UGM 3 : SAATNYA BERAKSI

28 MARET THE TEST DATE
Ini adalah hari tes sekaligus hari tergeblek di dunia. Aku bangun pagi itu jam setengah 6 pagi.tapi bukan aku namanya kalo langsung bangun. pasti masih enak enakan tiduran sambil mainan tab. Aku tes jam 8 pagi. Aku juga belum tahu berapa lama perjalana pake taksi antara dagen ke ugm. Aku baru kaget saat jam menunjukkan 6.15 dan aku belum ngapa ngapain. Waduh langsung deh loncat ke kamar mandi. Abis mandi dan prepare waktu udah menunjukkan jam 6.50. aku langsung keluar kamar, menuju ke receptionist minta dicariin taksi sedang aku mau sarapan dulu. Pikirku saat itu wah salah neh aku biasanya kan lama kalo sarapan. Hadeeeehhhhh. Lagi makan dapat separo ada mas dari receiptionist menghampiriku,’ mohon maaf Bapak taksinya sudah siap.’ Aku pun menjawab,’ oh iya mas sebentar ya’. Udah tahu ditunggu taksi aku malah enak enakan nerusin makan. Bagiku memang pntang meninggalkan makan sebelum habis. Aku kaget ketika waktu sudah menunjukkan jam 7 lebih. Aku langsung menuju ke lobi dan keluar.eh disana udah ada taksi. Di taksi si Bapak sopir ngomong,’ lha kok lama to mas?” aku Cuma bisa cengar cengir.
Jalanan di jogja pagi itu cukup lengang.kata pak supir taksi sih memang masih pagi. Ada kejadian konyol ketika taksi udah sampe di deket gramedia jogja. Aku mulai merogoh kantong celana dan betapa kagetnya ketika dompet tidak berhasil ku temukan. Oh gosh.otahlangsung berpikir kerasmencoba mengingat. Ternyata dompetku ketinggalan di kamar. Masih di celana pendek yang aku pakai tadi malam. Akupun sambilcengar cengir langsung ngomong ke bapaknya,’ pak kayaknya kita harus balik lagi ke hotel deh.dompet saya ketinggalan’. Konyol pak…..wkwkwkwkwkw… si Bapak langsung mengeluarkan sisi wisenya. Menasehatiku untuk ndak grusa grusu. Aku seperti ga lagi ama sopir taksi tapi ama sodara hahahahaha. Setelah si dompet berhasil terselamatkan, aku menajutkan perjalanan lagi. Ada satu hal yang aneh. Meski tadi sempat balik dalan tapi argo masih ttep 30ribu. Berarti kan taksi di jogja murah bangettttt.
Sesampainya di psikologi UGM aku lihat ada banyak orang bergerombol di salah satu pojokan. Betapa kagetnya saya ketika lihat banyak orang mulai yang seumuran sampe yang memang sudah berusia pada belajar.seolah mereka mencari sudut masing masing buat belajar.waduh kok sinau kabeh lha aku opo sing tak sinauni. Hahahahaha. Aku Cuma bisa melihat mereka belajar. Sebagian mereka terlihat berpikir keras untuk menghafal rumus dan jawaban. Sisa waktu yang singkat itu aku pake buat liat nomor tes yang terpasang,
Ketika sudah di dalam baru aku ketahui kalo tes paps ini digunakan untuk mengukur tingkat kesusksesan seseorang ketika kita mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Peraturan tes pun sedikit konyol kalo aku bilang,’ kami tahu tidak semua orang dapat mengerjakan semua soal yang ada dalam tes ini tapi kami tetap mengharap anda untuk melakukan semaksimal mungkin’, hlah kok mbuet, asline tinggal bilang silakan dikerjakan dengan baik. Hahahahaha
Ada tiga kuadran besar jenis tes disini yakni kemampuan verbal, kuantitatif, dan spasial. Kemampuan verbal melipti sinonim, antonym, analogi kata, dan kalimat. Kemampuan kuantitatif meliputi deret angka, persamaan aljabar linier, bangun ruang, logika matematika dll. Sedangkan kemampuan spasial meliputi gambar yang kaya di psiko tes. Ada yangmebedakan paps dengan psiko test biasa. Pada nomor 89 sampe 96 kalo ga salah kita diminta mencari hubungan dari tiga buah benda sesuai dengan gambar jawaban. Masingmasing tes kemampuan diberi waktu 40 menit. Kita tidak boleh membuka jenis tes berikutnya sebelum diminta dan tidak boleh kembali ke jenis tes sebelumnya ketika masih ada waktu. Kita juga diminta menuliskan dengan tangan bahwa identitas yang dituliskan adalah benar adanya. Praktis tes dimulai jam 8.30. namun jam 8.00 semua peserta sudah wajib masuk ruangan. Kami dipandu untuk mengisi LJK.
Jam 10.30 tes selesai masih ada waktu buat balik ke hotel. Aku langsung telpon taksi. Saat itu aku di kasih nomor tasi jas sama mas Feri Anggara. Ada yang membedakan blue bird dengan jas. Jika blue bird mereka akan langsung memproses pesanan taksi kita setelah telepon ditutup dan akan menghubungi ketika taksi udah sampai. Sednagkan jas tidak, mereka meminta kita untuk menungu proses mencari unit. Ini memakan waktu lumayan lama. Baru setelah itu mereka menginfokan nomor lambung unit kita. Haduuuhhh ga efektif deh rasanya. Saat balik ke hotel aku sekalian mampir beli oleh oleh. Jam 11 lebih aku sampe hotel. Setelah packing aku sempatkan buat mandi. Setelah mandi aku cek out. Namun mampir dulu ke restonya hotel buat makan siang. Jam 2 an aku berangkat ke stasiun. Akhirnya dengan perasaan senang aku meninggalkan jogja dengan argo wilis untuk menuju ke destinasi berikutnya.

PENGALAMAN PAPS UGM 2 : JRENG JRENG JOGJA HERE I COME

Haduuuuhhhhb maaf banget baru bisa posting lagi kelanjutan pengalaman tes paps buat temen semua... Tanggal 27 maret pagi adalah saatnya berangkat ke barat mencari kitab suci. Wkwkwkwkwkwkwkwk. Ada sedikit insiden kecil sih saat itu. Seperti biasa, apa lagi kalo bukan bangun siang dan ga bisa tidur sore. Wkwkwkwkwkwk. Kereta berangkat jam 7 pagi, dan aku baru bangun jam 5 lebih. Abis bangun setelah melakukan ritual kamar mandi plus nyuci baju, aku makan. Abis makan prepare dan selesai di jam sudah menujukkan jam 6 lebih dikit.padahal jarak rumah ke stasiun mentok setengah jam itu belum termasuk kalo susah taksi.hadeeehhhh… udah mulai snewen tapi tetep ajah cengengesan. *geblek. Hahahaha.. merasa tersadar akan smpitnya waktu, diantar adik aku langung lari ke jalan depan. Koper yang tadinya aku seret kini kuangkat sambil lari. Pokoknya udah mirip ama lari bawa beban deh ya hahahaha. Dan senangnya hatiku ketika sampai di jalan depan, aku langsung dapat taksi. Pikirku saat itu wis ga bluebird ritek gpp. Sing penting budal. aku Cuma takut macet di fly over bawah.
Koper langsung aku lempar ke bagasi dan langsung ku hempaskan diri di kursi belakang taksi. Sampai di gubeng jam menunjukkan setengah 7 lebih 10 menit atau 6.40. saat itu kereta udah mau tiba. Udah tahu kereta mau datang masih mengenakkan diri mampir cari ransum d alfamart. Hadeeehh. Untungnya aku bisa naik ke kereta.
Saat itu aku dapat eksekutif 1 nomor 5B. trustibatiba ada si Bapak yang ngomong ke aku,’ mas mas…bisaminta tolong ndak? Mase duduk di 8B, ini yang di 5A istri saya e mas.’ Heran bin kaget aku langsung mengiyakan.padahal biasane aku milih berantemnya.. hahahahaha… naluri premannya kuat abis.. hahahahaha… akupun pindah ke 8B. sebelahku saat itu ada seorang eyang uti. saat mau masuk madiun akuliat kursi di nomor 5 kosong.rupanya di Bapak tadi turun di Madiun. Alhasil aku pindah ke nomor 5 setelah sebelumnya pamitan ke eyang di sebelahku. Dan ternyata baru aku tau kalo ac gerbong bagian depan ini mati. Jadi agak panas. Beda dengan kursiku di nomor 8 tadi…. Ademmmmmmmm…. Tapi ya wislah gpp. Masa mau balik lagi rak y ga mungkin.
Sekitar jam 11 aku di telpon ama jentra dagen, hotel tempat aku akan menginap. Si mbak bilang kalo aku disuruh keluar lewat pasar kembangkarena jemputan disana. betapa kagetnya saya ketika cari pintu keluar pasar kembang eh ga ketemu. Pintunya digembok dari dalam. Alhasil mau ga mau harus kelaur mangkubumi. Aku langsung telpon ke hotel lagi. Ga Cuma hotel aku juga telpon ke winarni temen sekaligus trip advisorku. Karena dialah yang selalu bertugas cariin hotel maupun pesawat iap aku pergi. Akhirnya setelah menunggu lumayan lama ada kalo setengah jam, mobil jemputanku tiba, ahhhh senangnya.
Sampai di hotel hmmm jujur aku seneng dengan bangunan jentra. Tapi masalah jentra dagen aku bahas di Tulisan lain yaaaa…. Selesai mengurus segala sesuatu di receptionist aku langsung menghambur menuju kamar. Disini aku leyeh leyeh sebentar. Waktu mennjukkan jam 1 lebih, perut udah keroncongan minta diisi. Alhasil bukannya cepe cepet belajar malah ngacir keluar hotel buat cari makan sekalian meenuhi nafsu… belanjaaa batik… kebetulan mumpung di jogja mau nambah koleksi batik. Maklum kantorku kan lagi heboh ama batik.
Aku balik ke hotel saat itu udah hamper jam 5 sore. Walah belanja di batik wisnu dan kawasan malioboro udah hampr 3 jam gilaaaa….. setelah mandi aku sempetin buat buka buka buku.tapi ya saa ajah… perhatianku buat belajar embali terenggut oleh lensa jogja, berita lokalnya temen temen tvri jogja. Alhasil aku nonton dulu. Apalagi sebelum berita ada talk show yang dipandu ama temenku mas feri anggara. Aku heboh motret tampilan layar mereka. Selain itu aku rasa konsep beritanya juga bagus loh.
Lensa jogja usai pengen belajar tapi perut minta diisi. Mana bisa masuk nanti materi pelajarannya kalo laperrr…. Sebenere bisa sih aku pesen di hotel. Tapi aku kok ya agak bosen juga di kamar hotel. Jadi saya memutuskan buat keluar lagi cari makan. Target sore ini adalah gudeg yu djum di dagen or penyetan. Tapi sebelumnya aku mau beli coklat monggo buat dua orang ponakanku di ngunut. Jadi harus jalan ke circle K. abis dari circle K aku enyerah dengan lapar yang teramat ini. Aku pun masuk ke KFC. Ya wis lah junk food lagi ra popo. Setelah makan niat sih mau balik hotel, tapi apa daya calung angklungnya udah mulai tuh. Waaaaaaahhhhhhh mending brenti dulu menikmati mereka main sambil menikmati mild merah. Itung itung biar ga stress juga sih. Hahahahahaha….
Jam 8 malam dengan tegas saya memutuskan buat balik ke hotel. Sudah saatnya saya kembali dan belajar. Walo memang masih seneng nonton calung tapi besok itu aku tes dan belum buka buku sepanjang hari ini. Sampe di kamar aku langsung packing dulu. Dengan asumsi lebih baik packing sekarang daripada besok. Iya kalo tesnya bentar, kalo lama sampe sudah saatnya cek out kan repot juga tuh jadinya. Selesai packing rasanya kok males belajar di kamar ya. Aku pun pindah ke resto sambil pesen cappuccino buat neenin belajar. Selain itu alasan pindah ke resto adalah di kamar sama sekali ga ada koneksi internet. Bahkan 3 gadget yang aku bawa yakni BB, HP, Tab sama sekali ga dapet sinyal bagus di kamar. Di resto ini aku baru bisa dapat koneksi bagus. bEgitu dapat koneksi langsung masuk beberapa email. Salah satunya rundown dari kampus terkait event kedatangan akbar tandjung sama staf ahli wapres. Jadi aku langsung koordinasi by phone dan chat sama mereka yang di Surabaya. Selesai masalah event kampus elah dalah sinta ama adel pada hebring masalah jadwal siaran. Haduuuuuuuuuhhhhh……. Tambah bikin puyeng aja mereka. Akhirnya telponan lagi. Sepertinya mas dan mbak waitresnya ngeliat hidup gue malam itu kaya yang ribeeetttt banget. Kegiatan itu berlangsung selama sejaman lebih. Praktis baru jam 10 aku bener bener bisa konsen belajar.

Selasa, 30 April 2013

PENGALAMAN PAPS UGM 1 : PREPARATION

Kali ini aku akan menshare pengalaman untuk mengikuti tes PAPs UGM. Awal mendengar nama PAPs rasanya haduuuuuhhh makanan apa lagi sih itu? Sama sekali ga ada bayangan seperti apa tes ini. Makanya aku memilih sedikit gambling melakukan tes sendiri. Seperti yang tertulis dalam web UGM kalo yang namanya peserta s2 harus memiliki sertifikat PAPs dengan score minimal 500. Usut punya usut yang namanya PAPs ini sebenernya sudah include dalam UM UGM. Dimana biaya UM UGM ya sama dengan pendaftaran yang 500 ribu itu. Namun aku kan belum tahu sama sekali model tes ini. Jadi aku merasa tertantang buat ambil tes sendiri. Mungkin sebagian akan ngomong,’ halah ngapain sih repot-repot, kan biaya tes ini udah include’. Tapi pendaptku lain. mengambil tes PAPS sendiri berarti kita jadi tahu kemampuan diri. Just in case nilai kita tinggi, so udah ga perlu lagi ikutan UM UGM kaaaannnn…. Jadi yah tebak tebak buah manggis lah…
Niatan buat ikutan tes PAPS udah ada sejak sebulan sebelumnya. Namun realisasi dari tes ini berawal dari keisengan liat tiket KAI. Waktu itu aku coba coba hunting tiket KA online di web PT KAI buat tanggal 27 maret Surabaya-Jogja. Aku terperanjat arena saat itu ada promo, sancaka bisnis Cuma 35ribu, sedang eksekutif 50ribu sajaa… kurang untung apa ga tuuuuuhhh???? Betapa senangnya hatiku sampe aku ambil tiket itu. Padahal jujur aku belum tau mau ngapain ke jogja. Tapi udah mulai persiapan buat PAPs juga sih waktu itu. Aku udah mulai belajar disela sela jam kantor.
Tiga hari kemudian, sambil nyantai aku coba mengunjungi the most wanted site of the month, UM UGM sama Paps UGM. Aku liat lag jadwal tesnya. Elahdalah kok ada yang tanggal 28 maret yaaa.. wiiiihhh seneng banget bisa pas begituuu. Mana dapat murah lagi tiketnya… senangnya hatiku. Hahahahaha *jogetjoget. Nah sejak itu,paginya aku langsung coba pergi ke BNI di darmo park sebelah kantor. aku ke BNI pun sebenernya gambling juga, Karena informasi yang aku dapat bahkan dari pihak UGMnya sendiri ga yakin kalo pembayaran bisa dilakukan dari BNI luar Jogja. Sedangkan mbak Ambar yang notabene mantan temen sekantor dan kini pindah ke BNI ngomong kalo bisa kok dari BNI mana ajah. Bahkan aku sempat disuruh ke BNI cabang Perak tempat dia kerja. Haduuuuuuuhhh mengandung adoh jaya. Rumahku ndek daerah kupang, sedang mbak ambar nyuruhnya ke peraaakkk.. tidaaaaakkkk. Dan setelahn akhirnya aku pun bisa mendaftar PAPs via BNI Darmo Park. Waah makin deket ajah ama yang namanya PAPs. Hehehehehehehe

PENDAFTARAN ONLINE
18 Maret adalah the most wanted day.berdasarkan informasi ang aku dapatkan dari Bapaknya di psikologi UGM, beliau menyarankan untuk daftar secepat mungkin. Karena kuota terisi penuh dalam waktu 2x24 jam setelah pendaftaran dibuka. Alhasil pada 17 Maret aku memilih buat balik dari kantor agak malam. Kenapa? Biar bisa melek sampe jam 12 untuk daftar online. Alasannya satu sih. Ga pengen tiket kereta hangus. Soale tiket promo itu ga bisa di refund. Hehehehehehehe. Kan lumayan itu 50 ribu.
Dengan sedikit memaksakan diri dan melawan kantuk, sekitar jam 11.45 aku bener bener terbangun dari tidur ayam di sofa ruang tamu.apalagi kalo bukan buat daftar. Langsung saja saat itu aku daftar ke PAPs UGM. betapa kagetnya saya kalo jam 00.05 sudah ada 3 orang yang terdaftaaarrr.. halooo niat banget yaaa orang orang ini.
Proses registrasiku sendiri memakan waktu ga kurang dari 3 – 5 menit lah. Dan aku langsung terdaftar. Cuma aku merasa ada yang ganjil deh. Kenapa kok ga ada notifikasi kita telah terdaftar atau belum. Gimana ngeceknya coba? Wah aku mulai galau tuh. Alhasil setelah hamper tiga jam menunggu tanpa hasil. I raise white flag. Aku sudah cukup ngantuk. Dengan tanda Tanya besar di kepala aku ga bisa tidur dengan nyenyak.
Tanggal 18 mulai jam 9 pagi aku berusaha telpon ke psikologi UGM tapi sibuk terus. Dengan mengumpulkan kesabaran akhirnya mereka bisa dikontak sebelum jam 12. Tapi udah jam 11 lebih sih. Saat itu aku tanya ke Bapaknya,” kenapa kok ga muncul notifikasi. Ini udah terdaftar atau belum? “. Terus si Bapak meminta identitasku. Aku sebutkan dan aku memang sudah terdaftar dengan nomor tes sekian. Trus konyolnya si Bapak ngomong,’ iya e mas. Dari pagi udah banyak yang kasusnya kayak masnya. Kalo yang periode tanggal 14 kemarin lancar mas. Lha kalo periode ini kok eror ya mas? Saya juga bingung kok bisa eror?’. Whaaatttt aku Cuma bisa tahan nafas dan berkata dalam hati,” whaaatt??? Lha memang aku sing gawe sisteme ta? ’hahahahahahahaha.

Senin, 11 Maret 2013

HOTEL ARJUNA YOGYAKARTA : REVIEW

Akhir bulan lalu aku kembali melakukan perjalanan ke Jogja. awalnya sih aku pengen cerita tentang hotel di kota kota lain, eh malah jatuhnya jogja juga jogja juga. kali ini aku nulis atas tendensi senang dengan hotel yang satu ini. kali ini aku akan bercerita tentang hotel arjuna Yogyakarta. saat itu aku ke jogja dengan waktu tiba yang ga lazim. aku masuk jogja hampir tengah malam. rencana awal aku mau nginep di kos temen daerah laksda adisutjipto. namun mengingat kedatanganku yang bareng maling berangkat ngantor, kok yo kebacut ya aku lek maksa temen buat jemput. maka dari itu aku membutuhkan sebuah tempat isirahat yang memang harus safe dan comfort.

pilihan awal tetep di hotel arjuna. tapi setelah cek by phone kok yo mengandung larang to yo. padahal setelah aku pake kartu saktipun jatuhnya kok yooo pancet larang. cuma yang bikin aku kaget adalah bahasa yang dipake operator ramaaaaah bianget. hal ini berbeda dengan hotel hotel lain dimanapun tu.oke mereka ramah, tapi ramahnya normatif dan tidak dari hati. oke kembali ke topik, alhasil ya wis lah ke bhineka saja. sebenernya aku dapat email penawaran dari istana batik ratna. cuma 300rb kan ya muuuran bianget to yo... cuma karena bentuknya yang konservatif aku kok agak jiper ya. pengalaman nginep di hotel spooky jogja beberapa tahun lalu cukup membuatku trauma sampai sekarang. meski terakhir aku lewati depan hotel tersebut sudah rata dengan tanah, namun sepertinya akan muncul bangunan baru yang hotel juga.

akhirnya tanpa ba bi bu, aku langsungbbm temen buat disiapin hotel di jogja. temenku ini bisa dibilang sebagai trip advisorku. selalu menyelamatkanku dapat harga pesawat maupun hotel murah meriah. saat di empat temenku ini aku kaget bianget,karena harga hotelnya sungguh murah sekali. selisih 100rb dari harga yang mereka sampainak di telepon. anyway akhirnya dengan penuh perjuangan dapat juga hotel arjuna.

hotel arjuna berada di jalan mangkubumi. lokasinya yang sedikit terpisah dari keramaian malioboro bener bener nyaman. ga adasuara bising motor, mobil apalagi kereta api. hotel ini daat ditempuh dengan perjalanan sejauh 300 meter dari stasiun tugu. bagi anda yang tidak terlalu lelah dan tiba di jogja saat siang ato sore,silakan nikmati dengan jalan kaki. namun bagi andayang tiba di jogja tengah malam seperti saya,silakan dipilih, mau uji nyali dengan jalan kaki atau naik becak. kenaa uji nyali? hal ini berkaitan dengan ada banyaknya warung angkringan sepanjang mangkubumi. tida hanya itu, yang membuat jiper adalah jarak antara angkringan satu dan yang lain agak jauh. nah antara jarak inilah biasanya digunakan oleh para homeless untuk istirahat. kadang mereka sambil maaf mengemis juga. jadi yah agak jiper juga sih.

setelah menempuh perjalanan kaki 10 menit akhirnya sampe juga di hotel ini. dengan sedikit ngos ngosan, aku disambut dengan segelas minuman welcome drink yang sueger bangett. ini adalah fasilitas hotel. dari segi interior hotel ini dibangun dengan konsep peraduan modern minimalis dan budaya jawa. bagian depan hotel ini adalah motif batik. nuansa jawa juga terlihat kental dengan pakaian serta gambar arjuna di lobi. bagi saya yang sangat mengesankan adalah keramahan petugas front officenya. meski sudah malam mereka tetep tersenyum ramah dan ikhlas. padahal aku termasuk tamu yang cerewet. betapa tidak, aku mendadak minta pindah kamarke smoking room. untung ajah masih ada kamarnya.

masuk ke dalam kamar kita akan disambut dengan kamar yang indah. ranjang ukuran king bener bener nyaman untuk di tiduri. kamar ini dilengkapi dengan fasilitas tv plasma diatas 20 inch dengan chanel internasional. sebuah mini bar, tea and cofee aker, 2 botol complimentary drink. kamar hotel ini sangat bersih. bangunannya juga bersih. segala furniture juga masih terlihat baru. cuma aku sedikit bermasalah dengan penerangan. kamar pengganti yang aku inginkan ini lampu mejanya ada yangmati. aku sudah berusaha memperbaiki tapi ga bisa juga. akhirnya minta bantuan masnya house keeping. dan itu memakan waktu lebh dari setengah jam. yah agak ngantuk juga sih. tapi memang aku ga mau kalo lampu belum nyala. jad meski ngantuk juga dijabanin. si masnya mungkin agak sungkan juga karena udah lama ga kelar kelar beresinnya. sampe petugaslain terus memonitr dari HT.

bagian terpenting ketika kita menginap di hotel adalah toilet. dapat saya katakan toilet di hotel ini bagus, bersih lagi. ada satu yang menarik dari toilet. dinding toilet tidak speenuhnya tembok tapi juga kaca. untuk fasilitas toilet lainnya lengkap deh. hehehehe.

untuk sarapan, hotel ini sama dengan yang lain. menawarkan berbagai macam menu. dari segi rasa, hmmm jangan ditanya. enak banget makanan di hotel ini, yang membuat saya kagum pada hotel ini juga adalah adanya gubukan makanan tradisional jawa. bahkan diantarnaya ada jamu jawa juga lho. waaahhh lumayan nih udah lama ndak minum jamu gendong. selama perjalananku selama ini, jujur hanya htel arjuna yang menyajikan jamu tradisional. hehehehehe

selama menginap disini aku juga dapat free spa 10 menit. wah lumayan yah buat atasin pegel pegel badan. cuma kokaku lebih seneng terapisnya cowo ya. lebih terasa gitu lho. kalo terapis cewe kok blass ndak kroso.

apapun ituyang jelas saya sangat senang bisa nginap disini. dan akan kembali datang suatu hari nanti

Sabtu, 23 Februari 2013

Giora, sebuah kisah tentang kasih sepanjang masa

Giora Wulandari Rones? siapa itu Giora? aku pun belum pernah bertemu dengan anak ini. satu yang aku tahu bahwa dia adalah putra pertama dari kakak kelas SMA ku yang sekarang tinggal di Norwegia. Aku memang tidak pernah mengenal langsung anak ini. aku hanya mengenalnya melalui upload foto yang dilakukan oleh ibunya. selebihnya.. aku tidak tahu, tidak kenal dan tidak mengerti. Namun nama Giora semakin santer terdengar sejak akhir 2012. kenapa, lantaran kesehatan anak ini sudah menurun.



Awalnya siapapun dia tidak akan pernah tahu apa yang terjadi pada anak ini. keceriaan, dan cerita ketegaran dari sang Bunda telah berhasil menutupi kisah nyata dibalik ini semua. Berbilang kilometer jarak memisahkan Indonesia dan Norwegia, namun aku masih dapat menangkap spektrum kasih sayang luar biasa seorang ibu. sang Bunda selalu dengan siap sedia berada disisi sang anak. meski sedang mengandung dengan sisa kekuatan yang ada, Dia rela melakukan perjalanan Stavanger - Oslo. berhadapan dengan keruitan otorita bandara, membawa barang bawaan luar biasa banyak, dan tentu saja membawa anaknya yang lain. semua itu semata agar dia dapat terus berada disamping Giora. tak ingin sedetikpun dia melewatkan moment itu. dia ingin bisa sampai di tempat sebelum giora tiba. ( Giora, sang ayah, dan paramedis, diterbangkan dengan pesawat sewaan, sedang sang bunda harus menggunakan pesawat komersial). sebuah perjuangan luar biasa.



orang tua mana yang akan rela melihat anaknya terkulai. demikian dengan ayah dan bunda. mereka harus berjuang dengan sangat keras demi kesembuhan sang anak. selama tiga tahun mereka seolah bermain dengan kehidupan. sebuah perjuangan antara hidup dan mati. namun kini Giora telah pergi, menghadap sang Khalik. sesaat setelah Giora tiada, sang bunda menuliskan behind story tentang Giora. bukan untuk mendapatkan simpati yang mengharu biru, namun sebagai sebuah pelajaran. pelajaran bagi ibu muda, kasih sayang, ketegaran, keikhlasan dan ketimpangan dunia kesehatan di negeri ini. berikut sekelumit kisah tersebut.



Sebongkah Rahasia ttg Giora Yg kalian tak tahu, mungkin ada baiknya pengalaman ku aq share dg tmn2ku...

Giora terlahir dengan Kelainan Jantung bawaan yg kita tahu bahwa dia tak bs hidup Lama, tp kita jg tak tau kpn dia akan pergi,,smua itu hanya spt bom waktu...

DOkter di Indonesia tak dapat mendeteksi kelainan jantung pada bayi yg belum lahir, karena itu kenapa aq menyimpulkan betapa bodohnya sebagian dokter di negara kita, dan itu membuatku takut utk memulai kehamilan di indonesia. Sesampai di norway di usia kandungan 7 bulan kami mengetahui bahwa Gioraku akan tidak tertolong saat lahir karena kelainan jantung yg sangat parah.Jika terdeteksi di Norway mereka akan memberikanmu pilihan utk melanjutkan kehamilan atau kah tidak, pada usia maksimal sebelum 12 minggu masa kehamilan....

itu sebabnya aq melahirkan di Oslo,,10 besar Rs terbaik di dunia...

Tp para Chef dokter smua tdk ada yg mempunyai solusi utk membenahi kelainan Giora (dan itu mengatakan bahwa Giora akan meninggal pelan2) krn jantung tdk dpt bekerja terlalu keras hanya dengan 1 pembuluh darah yg tipis dan kecil...

Namun saat Giora 1th mereka MENCOBA utk mengoperasi, dan Giora menjalani Triple Heart Operation 1 bln di Intensive care..

Anak Terlahir dg penyakit jantung bawaan disertai low imune, karena itulah Giora sering sakit walaupun bagi kita flu biasa tp baginya sungguh berat.

Berdasarkan tes darah kemarin Giora terkena infeksi paru2,,dan infeksi itu menyebabkan Jantungnya tdk dpt berfungsi normal dan tidak dapat memompa darah keluar ke seluruh tubuh dan akhirnya dia meninggal...

Itulah sebuah rahasia yg telah aq pendam selama 3 thn ini, hanya keluarga yg mengetahui.tp skr kalian smua tau,knp sering kali batal pulang,tdk bs sering pulang ke indonesia, itu smua karena kesehatan Giora yg terkadang dokter tdk mengijinkan untuk terbang sehari semalam dengan pesawat krn kadar oksigen yg tak menentu...

smg pengalamanku ini bisa bermanfaat buat tmn2 yg mengandung..

Dan aq tau,,inilah saatnya tlah tiba,,Giora benar2 Pergi....

Selamat Jalan Anakku,,smg Kau bahagia di sisiNya,,mungkin inilah yg terbaik utkmu Giora...

Kamu selalu ada dalam Hatiku,,sampai kita bertemu nantinya....

Senin, 18 Februari 2013

P.O Jaya... tak seJAYA namanya

semua berawal dari batalnya rencana pergi pake mobil temen yang mendadak ga bisa dipake keluar kota. setelah muter kota surabaya dan tidak menemukan rent car. alhasil aku merasa harus menuruti hasrat terpendam untuk silaturahmi dengan keluarga besar asrama barak saradan madiun. niat awal sih aku berangkat sendiri namunakhirnya semua ikut. dan sepertinya pengalaman yang aku tulis akan menjadi luapan eksresi kekesalan terhadap sektor transportasi publik.

prioritas pertama saat tiba di bungurasih adalah naik bus patas. pengennya sih eka cepat. tapi sama bapak ndak boleh. katanya eka ga bakal mau kalo cuma sampe masiun. pikirku ya wis lah nurut. di parkir patas saat itu ada bus jaya jurusan ponorogo. jujur aku masih gasreg kalo harus pake bus yang satu ini. sepertinya trauma amsa lalu bener bener membekas same sekarang. meski berbilang tahun telah terlampaui. tapi setiap denger namabus jaya, ingatanku selalu merefers to kejadiansekian tahun lalu. saat itu terjadi kecelakaan hebat antara bus hasti dan jaya yang enewaskan seluruh penumpangnya. adadua penumpang ajah yang selamat saat itu. kejadian kecelakaan ada di sebelah kantor bapak di saradan. makanya aku males naik jaya. tapi berhubung patas di terminal adanya itu ya wis. sebenernya ada keinginan naik bus lain model sumber kencono, mira maupun eka. tapi kokaku males. karenayang ada di fikiranku bus biomel itu jauh dari nyaman.

dengan sedikit meneguhkan hati aku mengiyakan untuk naik bus yang satu ini. interior bus jaduuuuulll banget. satu satunya yang menunjukkanaksesn modern hanya tv lasma yang tertempel di depan. ac ga dingin, baubanget, lantai hampir terkelupas, kursi terlalu rendah, spon kursi abis jadi terasa tingal pegas saja. bukan kondisi fisik armada yang saya ributkan tapi bagaimana kita penumpang diinta untuk menunguuuuuuuu lamaaaa banget. ada kali kalo 40 menit aku nunggu bus jalan.

setelah lelah menunggu dan disalip oleh eka cepat 2 kali, bapak langsung berdiri. terus si kondektur nanyain mau kemana? bus mau berangkat 10 menit lagi.oke akhirnya kita nunggu selama 10 menit. aku sebenernya udaheneg dan pengen turun begitu ajah. sepuluh menit berlalu dan tdak ada tanda tanda bus akan berangkat. aku terus liat jam dan berhitung kaan akan tiba. jika terus nurutin bus sialan ini pasti akan sampe disaradan bisa sore. selainitu ga adayang jamin juga mereka bakal cepet ato enggak. pasalnya dari segi pelayanan mereka ga seperti patas pada umumnya.

patas yang biasa aku pake selalu melayani penumpang dengan baik. mereka tak segan untuk sekedar kasih greeting ke kita. bahkan tutur kata juga bagus, pejengannya keren. ada seragam bersih dan rapi. tapi bus jaya ini beda. mereka gapake seragam. logat pun kasar. setahukudaerah barat jatim itu akan halus logatnya karena mendekati solo jogja. parahnya lagi tampang mirip preman semua, baik driver, kondektur maupun sopirnya. mereka bahkan melakukan intimidasi terhadap penumpang. ada satu ibu ibu yang sudah lanjut diintimidasi oleh mereka agar tetep berada di bus. padahal si ibupunya opsi lain. dia sudah ga sabar menunggu juga.

setelah 10 menit yang mereka janjikan amblas. ada seorang cewe yang bermaksud untuk turun. tapi dia dibentak oleh kondektur bermuka preman tadi. dia dimarahi abis abisan. mungkin karena takut si mbak balik ke tempat duduk asalnya. sepertinya darahku sudah cukup mendidih dengan ini semua. aku langsung berdiri dan berkata ke semua anggota keluarga," cukup sudah, PULANG kita, BATAL brangkat,Ayo Turun". melihat rombongan kami berdiri, terlihat ekspresi jiper dari si mister kondektur arogan itu. dia tanya sedikit keras,

" Mas mau kemana"

" PULANG,... " tanpa di komando aku reflek ,"ANDA TADI NGOMONG 10 MENIT LAGI BERANGKAT ( sambil tunjukin jam) DAN INI SUDAH JAUUUHHH LEBIH DARI 10 MENIT!!! BUKTINYA BELUM BERANGKAT JUGA KAN??? OKAY SEKARANG PULANG KITA" kalimatku sambil ambil tas buat turun

Dengan tampang kaget gue lawan, tiba tiba si kondektur arogan jalan dari belakang dan bilang " MAS KALO MAU TURUN TURUN AJAH TAPI JANGAN AJAK PENUMPANG LAIN"

wah dianggap provokatorneh ceritanya gue... jelaaaaaasss aku ga terimaaaa..... " OH TIDAK, SAYA TIDAK AKAN AJAK PENUMPANG LAIN TAPI AJAK KELUARA SAYA SENDIRI. AYO TURUN " ternyata dia takut juga kehilangan penumpang. takut setoran kurang ternyata. diakhir kalimat saya sempat bilang" SAYA NGOMONG KE MAY RONALD " itu kalimat terakhir saya sambil turun dari bus..

mungkin karena jengkel.. kondektur arogan itu langsung ngebanting pintu... aku pikir banting ajah tuh pintu emang gue takut ama elu.. enggak... saya konsuen dan wajar dong butuh pelayanan. kalo ga mau melayani ke laut ajah deh mendingan. lagian ga nyadar diri banget sih ya.. udah busnya bobrok gitu pake bertingkah. ga profesional banget jatuhnya.

keganjilan lain yang terjadi adalah kenapa pintu bus ditutup padahal masih parkir. armada lain sampe sekelas lorena tidak pernah menutup pintu ketika jam parkir di termina purabaya. merea hanya menutup pintu ketika bus mau jalan, atau dilakukan penghitungan jumlah penumpang. selain itu parkir peron juga ga pernah selama ini. saya tidak pernah naik selain patas dan pelayanan mereka itu bener bener baik. mereka tahu betul kalo yang namanya patas bukan cuma mengantar lebih cepat, tapi juga melakukan service yang jauh lebih baik dari bus biomel. fasilitas selalu dianggap sebagai service, padahal service itu kompleks dan gabugan banyak faktor. saya juga ga habis pikir, kemana yah otorita terminal? knapa tidak menindak?

usut punya usut berdasar penjelasan sodara sodara di saradan emnyebutkan kalo Jaya meiliki trackrecord buruk. mereka juga lambat dalam perjalanan. jika semua kegejean ini terus dipupk dan dipelihara maka bukan ga mungkin kalo p o jaya tak se jaya namanya

Senin, 11 Februari 2013

My Graduation word a.k.a kalimat kelulusan Dimas Prakoso Nugroho, S.Kom hehehehehe

Berbilang syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam berbagai bentuk serta cara, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir berjudul “PENERAPAN CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) GUNA MEMBANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PEMROSESAN NASKAH BERITA STUDI KASUS LPP TVRI JAWA TIMUR”.

Penulis tidak dapat melupakan jasa-jasa dari berbagai pihak dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini diantaranya kepada:

My Highness Lord Majesty Beloved Allah SWT atas serangkaian nikmat, bantuan kemudahan dalam berbagai hal dan cara sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Ibu Nia Saurina, S.ST, M.Kom dan Ibu Emmy Wahyuningtyas S.Kom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas kesabarannya dalam membimbing penulis yang talkative. Bu Nia terimakasih sudah mengijinkan untuk sering mengacak acak meja kerjanya. Bu Emmy terimakasih kalimat ajaibnya, “ kamu masih sehat,data juga ga ilang,jadi buat Dimas WAJIB SIDANG”.
Bapak Beny YV. Nasution, S. Kom selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Bapak Noven Indra Prasetya, S.Kom, selaku Koordinator Tugas Akhir
Kedua orang tua yang selalu mendukung langkah penulis termasuk dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.
All my big fam, best thanks for the greatest pray in front of ka’bah, big hug, trust me it’s helpful to pass it all. Even repot sih menghandle dua rumah, di dua kota sembari deadline TA terus mepet tapi Alhamdulillah everything go in alright. Semoga ini menjadi kado terindah kepulangan ke tanah air.
7. Best thanks buat fantastic four Bimo Satriyo (adik), Kristalia Sandra (kakak), Andika Perkasa (kakak) yang bersedia mendengar keluh kesah penulis seputar TA. Padahal belum sepenuhnya ngeh tentang hal tersebut big hug for you all.
8. My best pakde who I calls “mas”, Letkol Inf. H. Eko Prayitno, SH. terimakasih atas motivasi dan smsnya dari tanah suci beberapa hari sebelum sidang.
Miss Vitria Pawitrasari S.S, M.Pd yang sedang study doktoral di Malaysia, terimakasih atas jeweran plus kalimat,” saya tunggu kamu di UUM”. Trust me it is work.

10. Semua Dosen pengajar mulai semester pertama hingga akhir. Pak Ary terimakasih sudah mau mendengarkan curhatku di berbagai media.

11. LPP TVRI mulai dari unsur pimpinan hingga rekan-rekan sejawat di semua bidang baik di Jatim, Nasional, dan daerah lain yang terus memotivasi dengan pertanyaan, “ kapan lulus loe?”.

12. SAT MENWA 823 UWKS terimakasih atas candaan penghilang stress selama penulis mengerjakan Tugas Akhir. Teman seangkatan Mario, Zario yang mendahului, Yu retno, mbak Nia, Supra, Prov tere, Ferdi dan mbak Wulan SAT MENWA 809 STIESIA yang tak pernah bosan mengingatkan,” ojo kerjo terus, ndang lulus”, DANSAT 823 yang baru Yosua dengan kalimat,” lulus bareng aku ae wah” kalimat simple tapi nylekit wkwkwkwk, Opa Arnold yang ngerjain skripsi bareng dan sekaligus pelampiasan keisengan. Ike dan Ratna yang selalu jadi pelampiasan keisengan saat jenuh mengerjakan TA, Citra dan lampu taman a.k.a Bey, Ipang thanks udah bareng saat galau, Salim,dkk.

13. Tim MC UWKS Nikita Mundi S.KH atas gurauan memotivasinya,” wah weka bakal kehilangan satu lagi MCnya.” dan Tutus Wahyu, kalimatmu adem beneerrr.

14. Semua unsur di UWKS terimakasih atas bantuan selama ini. PR 3 Bu Is terimakasih dukungan selama ini, Pak Andi Aruji BAK partner yang baik dan thanks cerita motivasinya, Bu Emmy Saptowati temen nggosip saat event, bu Ratna and friends yang selalu heboh, mbak Lusi yang selalu aku recokin saat di rektorat, mas taufik thanks jobnya, dan berbagai pihak yang telah membantu kelancaran study selama ini. Tim sie acara UWKS Ibu Erna Koestedjo, Ibu Darmini, dr. Meivy SH, terimakasih atas kesempatan dan kerjasamanya.

15. Dimas Prasetya and fam, terimakasih banyak sudah mau direcokin istirahatnya sampe hampir tengah malam selama pengerjaan TA.

16. Rekan-rekan angkatan 2008 Teknik Informatika UWKS, Agus S Rizal sahabat sejak maba, Lusi Susanti tempat selalu berbagi motivasi dan menggila di sejumlah event internasional di Surabaya. Nuril dengan kata ajaibnya, Christian my KP partner, Wira, Ligar, Nico atas motivasinya melalui “ ga onok logika”, cing Nanik, Ayu, Lita my first partner at UWKS, Syarifa orang pertama yang tahu permasalahan ‘TA’ku dan membuatku bangkit, mbak ririn thanks motivasinya, Brodin thanks udah mau ditanyain ini itu, buat angkatan atas ada mbak Yua thanks yah mbak atas diluangkan waktu buat curhat session dan semua teman seangkatan yang selalu mengingatkan penulis tentang kelulusan, dan tak bosan membantu semua kesulitan yang dihadapi penulis. 2008 keren abisss

17. Teman teman se geng saat di SMP dan SMA yang mendahuluiku, mami icha yang udah seattle sebagai auditor kelas dunia EAY Ernst and Young, Tania, Fitria, Betty, Prisa Tahu.

18. The last but not least, my life time competitor ever Yuliana Prawita dari SD sampe kerja ga pernah sungkan jewer penulis dan selalu memotivasi penulis dengan segala pencapaiannya.



Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Kritik dan saran membangun senantiasa penulis harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang. Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih jauh dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih kuat dari baja, Serta mulut yang akan selalu berdoa….. Berlayar terus Berlayar.



Surabaya, Februari 2013

Selasa, 22 Januari 2013

HARI DISORIENTASI SEDUUUUNIA...

sehari pasca sidang Tugas Akhir yang hasil pemaksaan ituh.. pemaksaan karena dosen pembimbingku membuat sebuah vonis yang agak nyesek tapi berbuah manis.. nanti aku ceritain di tempat lain yaahhh... rasanya hari ini agak sedikit plooonggg deeehhhh... rasanya bebas banget dari rutinitas tidur subuh. ga jadi tidur subuh tapi sekarang tidurku udah di malam hari. wkwkwkwkwk..

cuma ada yang beda ajah sh. rasanya hari ini aku kok dis orientasi banget yah. selama sehari penuh loh ituh. ga tau juga kenapa. masa iya mau bbm temen yang ada malah masuk kamar mandi. BB dan Hp yang biasanya melekat di badan ini malah dengan tanpa dosa gue tinggalin di rak piring. huh mendingan itu.. dari pada masuk bak cuci piring. hadeehhh...selain itu maunya siap siap eh malah buka kerjaan baru... dan baru ngeh beberapa menit kemudian.

ga cuma si situ sih. cuman saat siang tensinya udah sedikit menurun. udah mendekati normal neh ceritanya. setelah hampir semua to do list dilakukan. cuma anehnya.. udah jelas pas di cafe tadi aku mau mampir hypermart buat belanja ini itu. semua udah tersusun, eh di eskalator malah aku nanya ini gue mau kemane sih. trus nanya lagi ke temen gue ke hypermart mau beli apa yah... wah kacau banget. should i take a vacation?????

Rabu, 02 Januari 2013

HARAPAAN JAYA: TRADE MARK TULUNGAGUNG

ketika ditanya tentang trademark Tulungagung pasti akan ada jawaban yang sangat bervariasi. mulai dari jaranan, reog kendang, lodho ayam, and so and so. nah selain beberapa hal tersebut, sebenernya tulungagung punya trademark juga loh. sebuah perusahaan bus kebanggaan warga Tulungagung. apalagi kalo bukan Harapan Jaya.

meminjam istilah penerbangan, bus yang sudah cetar membahana sejak tahun 1977 ini memang pantas disebut sebagai flag carriernya tulungagung. kenapa? ada banyak faktor. menurutku, faktor utama adalah kita hommy kalo naik harpaan jaya.

saya adalah pengguna setia patas harapan jaya buat pulang dan balik ke surabaya. bagi saya se kangen kangennya rumah, kalo sudah berada di dalam patas harapan jaya yah serasa udah di tulungagung. meski in fact memang masih di surabaya. saya merasa hommy karena begitu masuk bus auranya berbeda. logat bahasa yang digunakan udah tulungagung bangeeeetttt... jadi tolong dipertahankan yah..

dari segi pelayanan, both of crew terminal dan bus baik baik kok.. mereka keren keren. dalam memberikan pelayanan bener bener melayani. ketika ditanyapun mereka juga welcome. bahkan tidak sedikit dari awak bus yang mengajak ngobrol penumpang ketika masih sepi orang naik. mereka rasanya tidak canggung untuk bercengkerama. mereka seperti pramugari yang mengucap selamat datang di setiap penerbangan. hal seperti ini, untuk bus, baru saya temukan pada lorena-karina dan harapan jaya saja. selama pengalaman naik bus patas ini, hampir tidak pernah saya dikecewakan. pernah sekali saat ACnya kotor dan alhasil saya serta beberapa penumpang langsung batuk batuk. tapi its okay.. kemungkinan itu terjadi 1:100 keberangkatan. jadi dari 100 kali saya naik baru kejadian satu kali.

oh ya untuk yang melayan rute jakarta, driver HJ keren loh. pake jas dan kopyah. hampir kaya driverya blue bird. mereka juga ramah di jalan raya. bahkan tidak seperti driver PO lain yang acuh begitu saja. sempat ada cerita. saat itu kami sekeluarga ke jakarta dari surabaya, kami naik Ryanta mitra karina, maklum harjay yang ke jakarta kan ga masuk surabaya. nah pas macet sekitar indramayu, sebelah kami harapan jaya.langsung kami lambaikan tangan. eh si bapak driver merespon. dia balas lambaian tangan... kami juga sempet nulis di kaca, " kita orang tulungagung" dan si bapak tambah lebar senyumnya... means driver dan awak harapan jaya ituh ga jaim.


masih seputar pelayanan, saya sangat senang dengan pelayanan call centre harapan jaya. mereka bener bener helpfull. dari tutur kata juga bener bener hals dan sangat welcome terhadap penelpon. jujur hal ini nyaris terjadi pada operator call centre bus. hanya beberapa saja yang ramah benerrr... setahuku cuma rosalia dan lorena yang bisa seramah itu.. yang lain mah lewaaaatttttt..... bahkan mbak operator juga dengan senang hati mencarikan info yang kta butuhkan. walalu jujur terkadang info yang dikasih ke kita sama praktek di lapangan kadang ga sama sih. seperti pas jelang lebaran tahun 2012 saya nanya patas terakhir harapan jam berapa? katanya jam 7 malam mungkin udah habis atau kondisional seusai lapangan. buktinya gue survey jam 10 malem masi ada patas. but never mind. saya rasa dengan usaha mencarikan informasi itujauh lebih baik daripada menjawab ketus. lebih baik info mbleset timbang ketus dan jatuhnya customer lariiiii...

harapan jaya juga memiliki fast responses yang bener bener cakep deh. saya cukup terkesima dengan cepatnya respon harapan jaya ketika dikirimi email. mereka hanya butuh hitungan menit dan terkadang jam saja. tidak seperti pesawat yang terkadang butuh beberapa hari untuk membalasnya. saya pernah email jam 7 malam eh setengah jam kemudian udah dibalas. pernah juga email pagi eh dalam hitungan menit langsung dijawab. keren deh.

melihat semua fakta diatas, saya jadi merasa harapan jayalah yang jaauuuuhhh lebih pantas untuk menempati posisi di international terminal juanda. bukannya travel geje rahayu wira abadi. selengkapnya bisa di baca di postingan saya sebelumnya

http://dimasmahasurya.blogspot.com/2012_09_01_archive.html

perusahaan ini sudah menyadari betul sebenernya mau jualan apa. jualan jasa maka yang berbicara adalah bahasa trust. profit berbanding lurus dengan service. kompetitor berbanding lurus dengan kualitas. jika perusahaan menerapkan standart rendah dalam bekerja maka kompetitor akan sangat gampang muncul, namun jika sedari awal sudah menerapkan standart tinggi maka susah bagi kompetitor untuk muncul.. nah sarehne iki wis meh subuh dan kepala mulai berat... berarti saatnya tidur... tetep semangat ya harapan jaya...