Senin, 18 Juni 2012

SEMUA BERAWAL DARI TAMAKI ASO

hari ini aku bongkar bongkar foto fb.. eh nemu pas lagi audisi newscaster tiga tahun lalu.. disana ada temen yang coment tentang tamaki aso. imagi ku langsung saja melayang ke film itu. bisa dibilang ini adalah film yang memotivasiku menjadi seperti sekarang ini. menjadi seorang jurnalis muda yang terus belajar menjadi pribadi baru...



Tamaki Aso adalah seorang newscaster dalam serial jepang Anchor Woman. dia adalah anchor papan atas di Channel 2 tv tempat dia bekerja. terkenal sudah pasti. dapat berbagai fasilitas juga iya. dia menikah dengan seorang duda beranak satu yang berusia SMA. sayang suaminya harus meninggal duluan. sehingga dia harus mengasuh anak tirinya itu. cuma saya tidak akan cerita mengenai masalah keluarga yang dihadapi Aso. namun saya akan fokus pada kinerja seorang Tamaki Aso.



channel 2 adalah sebuah stasiun tv terbesar di Jepang. saingan mereka adalah Antena 6. kedua stasiun ini terus bersaing guna memperoleh rating tinggi. stasiun ini memiliki banyak karyawan kredibel. sebagai stasiun tv yang sangat besar jelas ada banyak sekali intrik di dalamnya. intrik itu terjadi di semua level.



sebagai seorang anchor handal, Aso jelas memiliki pesaing utama. dialah Natsumi Hotsino. natsumi selalu ingin mengalahkan Aso dengan berbagai cara. dia selalu berusaha tampil lebih baik dari Aso. Natsumi memiliki jatah siaran yang sedikit. yang dia inginkan adalah foto dirinya dalam ukuran besar terpasang di lobi gedung channel 2 menggantikan foto Aso. sama seperti stasiun tv lain di dunia, Evening news marupakan acara berita prime time.



suatu hari Aso mendapat masalah. dia curiga akan apa yang dilakukan anak tirinya. dia takut ryo terjebak dalam pergaulan salah. apalagi sebagai jurnalis dia mendapatkan sebuah informasi terkait dengan pergaulan anak sekarang yang banyak membolos. sebelum berangkat ke kantor Aso membuntuti ryo. menuju ke sebuah lokasi pusat permainan game dan semacamnya.



waktu terus berjalan. kemudian ketika aso hendak kembali ke kantor, dia masuk ke lift dan kaget ada ryo di dalamnya. ryo juga kaget ketahuan bolos. namun hal yang lebih buruk terjadi. lift yang mereka tumpangi macet. mereka tejebak selama berjam jam.



sementara itu pihak channel 2 kelabakan. mereka berusaha menghubungi Aso namun dia tak kunjung bisa dihubungi. betapa senangnya Natsumi hoshino. dia lalu ditunjuk untuk menggantikan Aso. Natsumi langsung fitting baju dan make up.



dilain fihak lift bisa terbuka tepat satu jam sebelum berita dimulai. Aso alu meminta kepada sopir untuk ngebut. mereka berusaha secepat mungkin untuk tiba. kecepatan tinggi dan gang kecilpun dilalui oleh Aso. hingga sekitar kurang dari 30 ment Aso tiba di channel 2



sebenernya dia ingin segera naik melalui lift. namun dia tetap memegang teguh pendiriannya untuk naik tangga. selama ini dia memang tidak pernah mau naik lift. sekalinya naik lift malah terjebak seperti tadi. akhirnya Aso berlari menaiki anak tangga dengan highheelnya.. sayangnya Aso sempat hampir jatuh akibat highheelnya patah. dia lalu membawa sepatu itu.suasana di studio tidak kalah panasnya. semua orang masih berharap Aso datang. sedangkan Natsumi, dia sudah siap di depan kamera.



begitu tiba di lantai studio Aso langsung berlalri. dia menjadi pusat perhatian banyak orang namun tidak mempedulikannya. dia masuk studio tepat countdown kurang 2 menit sebelum on air. semua yang ada disana langsung bersorak. trus gimana di Natsumi? dia harus lengser keprabon. Aso yang lalu duduk di kursi itu. sedikit make up angsung on air. wah keren hasil siarannya juga tetap bagus. Natsumi Hoshino hanya bisa bersungut sungut saja.



cerita diatas menunjukkan bahwas seorang newscaster harus selalu siap dalam kondisi apapun. tidak boleh mengeluh sedikitpun. dedikasi dan loyalitas terhadap pekerjaan harus dimiliki. tidak hanya itu. Aso juga pernah nyaris disandra. akibat pertanyaannya ketika melakukan street journalism dinilai melukai hati sebagian orang. saat itu dia mencari vox pop terkait rencana regulasi baru tentang pembatasan usia dan upah tenaga kerja di tokyo. namun orang yang dikejarnya itu ternyata baru saja dipecat, sebagai dampak dari regulasi ini. dia merasa Aso membuka luka lama dengan pertanyaannya itu. itulah yang membuat dia nekad.



dari paragraf tersebut menunjukkan bahwa kehidupan seorang newscaster memang harus selalu berhati hati dalam bertutur. kita harus senantiasa tahu betul bagaimana kondisi dari narasumber yang akan kita ajah bicara. jangan mengatasnamakan segalanya pada berita eksklusif kalau membahaykan orang lain. karena kita yang ada di ranah ini bekerja sepenuhnya bagi kepentingan publik. mean di satu pihak kita harus bisa memberikan informasi yang benar pada masyarakat. namun kita juga bukanlah seorang jaksa yang bisa menjustifikasi suatu persoalan. jadi harus ada batasan batasan yang jelas. pasalnya, diakui atau tidak, saiapaun dia yang pernah atau sedang berkecipung di dunia ini, smeuanya akan terlihat sama ketika kita berada di lapangan. akan ada terlalu banyak angle menarik yang bisa kita turunkan. kalau sudah begitu, kita cenderung untuk mengejar satu hal dan kontrol terhadap diri seringkali terabaikan. ini yang tidak boleh dilakukan oleh seorang newscaster terlepas dari media manapun dia berasal.



di era sekarang ini, newscaster sering diibaratkan bagai artis. itu pula yang dialami tamaki aso. kehidupan pribadinya benar benar dikoyak. terlebih setelah infotainment mengetahui kalo dia tinggal serumah dengan laki laki. publik tidak tahu jika ryo adalah anak tiri dari Aso. dia adalah anak dari suami Aso yang sekarang hak asuh ada ditangan Aso. semua berakhir ketika dia melakukan konferensi pers untuk meluruskan masalah ini.



klimaks dari film ini ketika Aso dan rekannya menemukan sebuah fakta adanya aliran dana korupsi dewan yang melibatkan petinggi dari Channel 2. naluri jurnalistik Aso langsung berbicara. dia minta ijin untuk melakukan investigasi terkait masalah ini. namun perusahaan melarangnya. mereka merasa akan membahayakan channel 2 dan masa depan karyawan tersebut jika Aso melakukannya. namun berbeda dengan yang dipikirkan oleh Aso. dia merasa publik harus tahu hal ini. dia tidak ingin ikut menjadi bagian dari konspirasi yang membohongi publik jepang. alasan lain perusahaan adalah Aso belum memiliki bukti kongkrit.



Aso tetap melakukan liputannya. dia dibantu oleh Akiyosi. seorang camera person, seorang sahabat yang juga menaruh hati padanya namun tak pernah berbalas oleh Aso. mereka kemdian memasang kamera di tempat anggota konggres dan petinggi tv itu bertemu. mereka memasangnya secara candid namun audio dan videonya tetap baik kualitasnya. mereka hampir saja tertangkap oleh petugas kemanan. namun keduanya berlagak sedang bermesraan sehingga kamera tidak terlihat oleh petugas.



setelah mendapatkan bukti yang dimaksud, dia menunjukkan pada pemimpin redaksi dan kepala bidang beritanya. mereka berdua langsung ketakutan dan meminta agar Aso tidak menayangkannya. untuk mendapatkan info itu, Aso sengaja naik ke lantai para direksi berada. dia berdalih ingin mengambil sesuatu disana. namun dia mencuri dengar akan apa yang terjadi disana. Aso tetep bersikeras menyiarkan investgasinya itu. akhirnya dia diminta tidak siaran pada hari itu untuk berpikir ulang. Aso mulai memikirkan dampak dari penyiaran bagi publik jelas mereka akan tahu fakta. sehingga semua yang teribat akan terjerat hukum. bagi Aso, dia bisa saja dipecat. namun idealismenya mengalahkan comfort zone yang dia miliki.



aso terus berpikir bagaimana dia bisa menyiarkannya. akhirnya dia mendapat akal ketika melihat mini dv informasi cuaca tertinggal di ruang editing tempat dia merenung. aso lantas mengganti label di kaset itu. ketika ada yang mencari, dia memberikan kaset berisi rekalam investigasi. sedang kaset cuaca dia sembunyikan. seketika Aso langsung naik ke atas gedung tempat siaran cuaca dilakukan. dia langsung meminta untuk menggantikan siaran cuaca. saat itu berita dibawakan oleh Natsumi hoshino. semua yang ada di master control dan studio berita kaget ketika Aso yang siaran cuaca. begitu visual ditayangkan semuanya terhening untuk beberapa saat. hingga pimpinan redaksi minta segera di switch ke gambar lain. setelah visual ditayangkan aso kembali melakukan reprtasenya . dia juga menyisipkan penjelasan dari visual dalam laporannya.



Channel 2 gempar seketika. email dan fax manghujani stasiun ini. trus gimana nasib Aso? jelas dia diberi sangsi berat. sangsi tersebt berujung pada pemecatan bagi Aso. setelah siaran terakhir aso bilang,' Pemirsa demikian tadi siaran terakhir saya tamaki Aso dalam CHannel 2 Evening news, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam membawakan acara ini selama ini. selanjutnya Evening News akan dibakan oleh Natsumi Hshino." suasana saat itu benar benar mengharu biru.. walau harus dipecat, Aso keluar sebagai pahlawan. banyak sekali rekan rekannya yang memberikan standing ovation pada Aso. mereka terus mengantar Aso hingga keluar gedung. saat turun eskalator, Aso melihat bannernya diturunkan dan diganti dengan foto Natsumi.



keberanian atas nama kebenaran adalah sesuatu yang wajib dimiliki oelh jurnalis. itulah yang membuat saya ingin seperti Aso. dia berani mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah ada lah salah. semua atas nama kepentingan publik. saya merasa itulah yang harus dlakukan oleh jurnalis saat ini. jiwa militansi, sense of news syarat untuk menjadi jurnalis yang baik. sudah seharusnya, para awak media menjadi orang yang benar benar mencari berita bagi publik. bukan demi uang. saya paham sekali jika kita semua butuh uang. namun sepadankan rupiah yang kita dapatkan dengan edukasi publik yang tergadaikan? atau dengan opinipublik yang telah terbentuk akibat ulah kita? jujur saya sangat risih jika ada yang kehilangan independensi hanya demi beberapa lembar rupiah. publik kita harus di ceradaskan.. mereka belum secerdas amerika atau jepang. jangan sampai kita, jurnalis menjadi bagian dari mereka yang melakukan pembohongan publik. jika para jurnalis bekerja atas nama uang semata. maka integritas yang telah dibangun oleh jurnalis lain seoalh tidak ada artinya. kalau begitu? mengapa anda jadi jurnalis. mungkin kalimat ini terlihat sangat frontal. tapi memang harus saya katakan.. gimana lagi??? sebelum opini publik terhadap profesi ini berubah. sebelum masyarakat mengidentikan kita yang bekerja pada ranah ini tak ubahna pemeras.



setelah keluar dari channel 2 tamaki bergabung dengan sebuah tv kabel kecil. tv kabel niko niko. disini dia tidak mendapat fasilitas sehebat channel 2. satu satunya fasilitas yang dia miliki adalah sepeda pancal. disini tamaki sempat mengalami post powe syndrome. bahkan dia juga pernah diejek oleh natsumi yang naik mobilnya dulu. natsumi bilang baru saja dari perwakilan PBB sambil memicingkan mata pada tamaki.



Suatu hari tamaki mewawancarai seorang budayawan jepang. eh ga taunya budayawan itu dapat penghargaan internasional. tamaki dapat undangan ke tempat konferensi pers. sayang lokasinya di channel 2. tamaki pu menyamar. rapi sekali, sampai tidak ada yang tahu itu Aso. ketika dibuka sesi tanya jawab Aso tanya,' siapa yang berpengarush besar bagi kesuksesan anda seperti sekarang?'. disaat yang sama terjadi pertengkaran antar camera person dibelakang. camera dari antena 6 menutupi camera niko niko. camera person Aso lantas menegur,' itu pertanyaan dari tv kami'. camera person dari antena merasa tersingging. dia senggol kamera dan jatuh. lantas terbukalah tempelan label niko niko. ternyata kamera itu bekas dari channel 2. melihat kameranya rusak, Aso tak lagi memperhatikan pertanyaannya. dia langsung jalan ke belakang dan diberinya bgem mentah ke mata camera person antena 6. dia lalu membuka kedoknya sebagai tamaki Aso sambil berkata, ' memang kenapa kalo kami dari tv kecil ada masalah?' . seketika kamera menuju pada tamaki. aso langsung mengajak pergi camera personnya. sesaat sebelum pergi, budayawan itu berkata," termakasih kepada keluarga dan semua orang yang sudah membantu saya. dan juga kepada sebuah televisi kecil itu, yang telah membuat orang mengenal siapa saya'. Aso terhenti mendengar jawaban itu. dia langsung memberi hormat dan pergi. kemunculan Aso pada acara itu mengagetkan semua orang. seketika jumlah pelanggan tv kabel niko niko yang hanya 300 orang naik drastis menjadi 1000 orang.



cerita Aso di tv kabel kecil tidak hanya itu. suatu hari Aso menunjukkan liputan pertamanya di channel2. ternyata salah satu teman Aso mengcopy dan mengirimkan video iu pada sebuah lomba. dan ternyata Aso keluar sebgai pemenang. dia menjadi jurnais terbaik.



mendengar Aso menjadi jurnalis terbaik, stasiun tv besar berlomba lomba menawari Aso untuk bergabung. bah menjilat ludah sendiri, pemimpin redaksi dan kepala pemberitaan channel 2 mendatangi Aso ke niko niko meminta kembali bergabung ke channel 2. Aso tidak menjanjikan apapun. dia hanya bilang akan mengumumkannya nanti ketika malam penganugerahan.



malam penganugerahan pun tiba. Aso mendapatkan Award itu. channel 2 sudah berseri seri siap menerima kehadiran Aso kembali. Natsumi juga sudah hilang kesombongannya. dia menjadikan Aso sebagi panutan. namun pada saat yang paling ditunggu Aso bilang,' Terimakasih kepada Channel 2 yang telah memberi saya kesempatan pertama berkarir di dunia jurnalistik. Saya tidak akan mungkin seperti sekarang tanpa kalian. namun saya juga tidak akan meninggakan tv kabel kecil di pusat tokyo yang telah mengantarkan saya memperoleh penghargaan ini. TV Kabel niki niko ini untuk kalian". channel 2 langsung kebakaran jenggot. mereka sangat kecewa Aso tidak jadi kembali.



Akhirnya Aso kembali ke tv kabel kecil itu. dengan jumlah pemirsa yang terus bertambah. Aso menjadi trade mark tv ini. sedangkan Natsumi dia terus berada di Channel 2 dan menjadikan Aso sebagai motivatornya.



fim yang sempat booming saat aku masih kelas 5 SD ini sangat mengnspirasiku menjadi news caster seperti sekarang. kekuatan tamaki aso membuatku ingin menjadi seperti dia. perjuangan itu sudah mulai menampakkan hasil. namun perjuangan itu tidak boleh berhenti sampai disini saja.

MOU ANTARA TVRI DENGAN TELEVISI IRAN IRIB

copas dari humas tvri

Direktur Utama TVRI Dr Farhat Syukri siang ini, Jumat 15 Juni 2012 menandatangani naskah kerjasama dengan televisi Iran ,IRIB, di gedung TVRI Senayan Jakarta. Penandatanganan dilakukan Dirut farhat Syukri dengan Direktur Pusat regional IRIB kawasan Asia tenggara, Dr.Alirera Noori disaksikan Duta besar Iran di Indonesia Mahmoud Farazandeh. Penandatanganan kerjasama ini merupakan realisasi kunjungan delegasi IRIB ke TVRI sebulan lalu. televisi Iran ini menurut laporan Direktur Alirera Noori dalam siaran programnya disiarkan ke beberapa negara di dunia, dan selama satu tahunnya televisi yang berpusat di Teheran ini memproduksi lebih dari 300 film, dan 20 ribu menit diantaranya ialah diperuntukkan untuk film anak-anak. pada kerjasama yang disaksikan Direktur Program dan Berita Irwan Hendarmin dan Direktur Teknik Erina Tobing , ingin bekerjasama dalam meningkatkan hubungan baik antara dua negara melalui jalur kerjasama televisi. kedua pihak pda kerjasama tersebut sepakat melakukan kerjasama dibidang pertukaran berita, dan berbagai kemasan dibidang politik, ekonomi,budaya ,ilmu pengetahuan, olahraga. kedua pihak sepakat utnuk melakukan pertukaran kerjasama termasuk pemutaran film-film features, film series, animasi dan musik tanpa dipungut biaya. Selain itu kedua pihak juga melakukan jual beli berbagai program televisi, features, film serial daan animasi.Untuk hal ini biaya yang diperjualbelikan akan diatur dalam persetujuan khusus.kedua pihak antara TVRI dan IRIB dapat melakukan produksi bersama, yang akan ditentukana dalam persetujuan khusus. Berkaitan dengan masing-masing hari kemerdekaan kedua negara, kedua televisi bersepakat menayangkan pesan-pesan atau pidato yang dilakukan masing-masing duta besar, ditulis dalam bahasa Inggris dan harus disampaikan ke masing-masing Televisi 15 hari sebelum hari kemerdekaan masing-masing kedua negara. Kesepakatan lain di bidang teknik, disepakati dilakukan kerjasama dibidang teknik termasuk tukar menukar pengalaman teknis maupun latihan teknis masing-masing dua televisi tersebutKedua pihak juga diharapkan dapat saling mengundang utnuk Pameran-pameran amaupun Festival nasional yang diselenggarakan oleh kedua negara.