Rabu, 13 Mei 2015

AKU TERPANGGIL, DATANG, BERCELOTEH HINGGA JATUH CINTA - KELAS INSPIRASI

May 13, 2015 at 7:28pm

Sebenarnya program kelas inspirasi bukan hal asing bagiku. mas VQ salah satu rekan kerjaku di Elshinta, menjadi salah stau penggiat dalam event ini di Jawa Timur. tentu saja setelah dia resign dari pekerjaan sebagai broadcaster pada stasiun radio 24/7 full news tersebut. Awalnya aku masih biasa saja mendengar Kelas Inspirasi. Bahkan bisa dibilang agak ackward melihat VQ yang demikian getolnya pada program volunteering ini. beberapa sesi berlalu, aku masih tetap saja hidup dalam duniaku sendiri. Hingga suatu hari, aku melihat program Kelas inspirasi yang dilakukan serentak di 29 Kabupaten Kota se Jawa Timur. sejak saat itu aku kembali melirik, dan mereview apa sih uniknya program ini. baca sana sini, googling sana sini. ternyata memang gerakan ini sama seperti yang telah kulakukan di daerah asalku, Ngunut Tulungagung. dimana aku mencoba untuk ikut kalo istilah orang jawa mbombong adek adek usia sma disana paling tidak agar mereka punya mimpi dulu deh.



setelah daftar dan dinyatakan diterima, hmmm inilah saatnya beraksi. aku datang ke Trenggalek saat itu dengan sedikit rasa ragu. bener ga ya ini bisa ku lakukan. Ragu pada sistem, takut ga bisa diterima oleh rekan reka volunteer lain, minder karena belum pernah gabung dan yang paling utama adalah pertanyaan tentang ' apa aku sudah pantas untuk menyandang sebutan inspirator di pundakku?" ' apa hidupku udah bener sampai harus dilabeli kaya gini". namun aku menafikkan itu semua tatkala ingat bahwa aku tak perlu memikirkannya. aku hanya ingin fokus pada satu hal, bahwa anak anak membutuhkan figur untuk bisa mereka lihat. figur ini akan menjadi model bagi mereka. model akan berubah menjadi semangat dan impian baru bagi mereka. bagi mohon maaf mereka yang tinggal di daerah khususnya pegunungan, mencari model hingga bisa menemukan kata ' ya seperti mas atau mbak ini yang aku inginkan ' adalah sebuah nyaris kemustahilan. tingkat kemustahilan ini akan bertambah ketika kita berasa dari kalangan biasa biasa saja, yang tidak bersaudara atau dekat dengan mereka yang katanya punya kehidupan lebih baik. makanya kita harus mencoba untuk memotong mata rantai tersebut.



saat itu aku teringat fase dimana aku dan teman teman sebagai anak daerah kesulitan mendapatkan infrmasi tentang study lanjut. sekolah hanya mengarahkan kepada jurusan jurusan yang menurut mereka lazim. berbagai patokan dan indikator nilai seolah menjadi dewa bagi semuanya. namun kami (saya da teman2) adalah anak anak gila. kami rela menyisihkan uang jajan mingguan hanya untuk bisa mengakses internet ke warnet. dimana harga akses internet ke warnet saat itu antara 3500-4000 per jam. Itu setara dengan uang jajan kami sehari. belum lagi kami harus mengantri. kalo panjang bisa sampai 2 jam ngantri masuk ke komputernya. ini belum termasuk jaringan yang sering eror yaaa... ga seperti sekarang dimana data internet dalam genggaman. kami saat itu adalah sekumpulan anak anak gila yang ga suka dengan arahan yang basa biasa saja. kami ingin menjadi seuatu yang bahkan nyaris tak terpikirkan. dan terbukti kami bisa. 3 dari 5 orang anggota geng kami saat ini sedang dan telah Master. 2 lainnya bekerja di sektor mining dan BUMN besar di negeri ini. kami adalah anak desa, 13 km dari pusat kota kabupaten, 200km dari ibukota provinsi dan lebih dari 800km dari ibu kota negara. kami bisa karena kami mencari. saya menganggap kami adalah anak beruntung diberi semangat pantang menyerah dalam mencari informasi itu. sayangnya tidak banyak anak daerah yang seperti itu. sulitnya akses dan bagaimana mereka merefleksi sebuah realita di sekitarnya cukup sukses untuk memupuskan harapan. berangkat darisana, aku ingin menghidupkan atau mungkin menambah minyak pada lentera harapan dan cita cita anak anak di daerah. semangat itulah yang terus kukobarkan dan dari jam ke jam kutambah porsinya



Hari minggu aku menjejakkan kaki di Trenggalek. aku di jemput oleh mbak Tyas sesama relawan pengajar. aku takut canggung dan terlihat ackward. eh tapi ternyata tidak. kami bertemu bak teman lama. padahal itu adalah hari pertama kami bertemu. selang beberapa saat muncul mbak Lia, terus bunga, Pras, Mita sedangkan Redi absen langsung ketemu besoknya. sebenernya agak pincang sih. saat persiapan akhir malah minus satu orang. tapi saya harus appresiasi ke rekan rekan ini. saat itu dalam waktu yang sangat mefet, kami merencanakan semuanya. termasuk belanja ini itu buat keperluan mengajar besok. tapi tentunya disertai canda tawa dan sebagainya. bahkan yang ngangeni adalah sesi ngebully fasil. hahahahaha... sesi gojlokan yang ga ada berhentinya. jeda usia yang ga terlalu jauh bener bener bikin seger. ga ada tuh serius seriusnya. tangan dan otak kami bekerja tapi guyonnya tetep.. bahkan di waktu waktu kritis. kenapa kritis? karena kami baru kumpul jam 2 siang, belum siap apa apa, selesai perencanaan ini itu jam 4. kami cuma waktu2 jam buat cari barang barang yang buanyak bianget. kenapa 2 jam karena di trenggalek akan susah dapat barang kalo malam usah tiba. tapi tetep aja jek sempet guyonan. hahahaha. setelah itu selesai saya diantar ke hotel sama mbak Tyas. malamnya kami masih aja tuh tetep guyonan lewat WA. padahal kami para relawan pengajar belum siap apapun buat besok. sambil ngerjain, nggosip dan sebagainya. ajib bener dah.



Senin jam 5 pagi semuanya udah pada heboh sendiri. aku yang notabene susah banget bangun pagi, paling pagi jam 7 atau 8 heheheehe... dengan sengaja minta bantuan ke temen temen relawan buat nelpon bangunin. dan jam 4 loh aku udah dibangunin. hehehehe. hotelku saat itu pas dibawah gunung. dan air panas lamaaaa banget angetnya. akhirnya saya mandi air dingin. wih lengkap sudah penderitaan. baru selesai mandi mbak Lia udah ada dibawah buat jemput. waduuuuuhhhh... celaka .. akhirnya ya wislah langsung asal masukin barang ke tas lagi ajah. yang bikin lama karena di hotel tempatku nginep ada semacam hypermarketnya.. dan baju murah muraaaaahhhhh... alhasil belaja deh kita semalam banyak banget hehehe. materi belum siap tapi belanjanya tetep lho ya. hahahahaha.....



sekitar setengah 7 kami tiba di sekolah lokasi hari inspirasi. dan syaa cukup amaze karena lokasinya kaya lagu 'disini gunung di dana gunung ku daki degan kaki dan dengkul' hahahahaha.. ga segitunya juga. jadi sekolah kami berada tepa diantara 2 gunung. di depan sekolah ada gunung, dibelakangnya juga ada. setelah diteria oleh guru2, kami ditanya macem macem. nah ini nih kami baru tau kalo sekolah belum tau apa itu kelas inspirasi. guru guru disana mengira kami adalah NGO atau utusan pemerintah, atau apalah apalah. kamipun cerita siapa dan apa kelas inspirasi. mereka kaget banget pas tau kalo kami yang datang kesana belum pernah mengenal satu sama lain sebelumnya. mereka lebih kaget lagi kalo kami baru ketemu secara fisik kemarin. bahkan kami ditanya macem macem soal gimana bisa bikin gerakan kaya gini, koordinasinya dan sebagainya. dan itu tetep membuat guru guru disana gagal paham. di datu sisi mereka seneng ada kami. tapi di sisi lain model gerakan kelas inspirasi yang amazing ini sulit untuk diterima. saya menganggapnya inilah kelebihan kelas inspirasi.



hari itu diawali dengan upacara bendera. fyi sekolah ini sama sekali ga pernah ada upacara. hari itu adalah pertama diadakan upacara bendera. mereka senang sekali bisa menunjukkan upacara bendera pada kami. buat saya pribadi, saya cukup amazing melihat antusiasme siswa dan orang tua mereka mempersiapkan upacara. kok bisa orang tua mereka? tau darimana? saya melihat dari seragam. banyak diantara siswa yang memakai seragam baru. banyak orang tua juga yang sekalian nganter anak mereka juga liat upacara. bahkan ada juga orang tua yang mewanti wanti anaknya agar ga kotor kotoran karena itu seragam baru dan harus upacara. buat saya itu sungguh menakjubkan.saat upacara kami semua diminta buat maju. Kepala sekolah memperkenalkan kami ke para siswa dan orang tua yang berdiri di pagar. sebagian dari mereka bisik bisik ' endi to endi to' udah berasa artis hahaha. walo gitu ini jantung dag dig dug nya luaaarrr binasa.. hahahah.. kami disuruh perkenalan di depan siswa dan orang tua yang berdiri di pojok pojok. duh aku sih milih ngamc di panggung di lapangan daripada kaya gini, asli ndredeg.



Setelah upacara kami harus masuk ke kelas, dan ndredegnya saya makin luar biasa. saya jadi makin sering ke kamar mandi. jujur sejak tiba di sekolah ini sampe mau ngajar sudah lebih dari 3x saya bolak balik ke kamar mandi. hedeeehhhh.... kacau. hati makin dag dig dug pas kita masuk ke ruang kelas. saat itu kami hanya mengajar 3 kelas, kelas 4,5,6 saja. saya pertama masuk ke kelas 5. itu hati udah ga karu karuan. nervousnya ampu ampunan. begitu masuk saya disambut dengan lagu dari adek adek yang kurang lebih liriknya .' selamat pagi kakak, kami anak desa, terimalah hormat dari kami yang ingin punya mimpi. bantulah kami agar bisa wujudkan cita cita'... jleb banget rasanya. saya benar benar bisa mmerasakan ketulusan luar biasa dari adek adek ini. saya terdiam sejenak dan membayangkan andai para petinggi negeri ini bisa merasakan mengajar satu hari. menanggalkan semua atribut mereka untuk sekedar mendengar. ada banyak anak seperti mereka di seluruh indonesia. merekalah pemegang tongkat estafet kita berikutnya. pegang kelas 5 bagi saya ga terlalu sulit. mereka sangat antusias.



dari kelas 5 saya pindah ke kelas 6 yang sebelumnya dipegang mbak Lia. nah kelas 6 ini adalah tantangan baru. tantangannya luarr biasa. mereka punya energi besar. saya harus mengajar 2 kelas yang dijadikan satu. ketika satu sisi di ajar, sisi lainnya rame. haduuuuhhh.. ampuuunnn.. bener bener teriak teriak. itu tantangan secara teknis. secara pemikiran ngajar kelas 6 disini yang kami para relawan pengajar rasakan agak susah. kenapa? karena apa yang kami bilang dimentahkan semua oleh adek adek. terutama mereka yang terkenal nakal dikelas. tapi bagi saya mereka ga nakal cuma mereka ingin dominan dan didengar aja. usut punya usut sudah banyak melihat realita di sekitar mereka. mereka merasa sekolah atau ga ya sama aja. paling ujung ujungnya ke sawah. atau kalo ga gitu misal mau kaya tinggal jadi tki aja beres. waduh. saya rasa hampir 60% dari mereka apa yang kami sampaikan sangat utopis. mereka menganggap kami ini makhluk asing. mereka beranggapan ' iya mas mbak sampean wong kota, kami wong ndeso yo bedo. uripe neng ndeso yo koyo ngene iki, ra sah sekolah duwur koyo sampean'. padahal mbak lia dan mbak tyas adalah orang galek asli. bahkan mbak lia kerjanya juga di galek. tapi kami ga nyerah menangani kelas 6 ini. saya mencoba menunjukkan mereka ke peta. saya menunjukkan agar mereka bisa terlihat. jadi mereka harus punya pendidikan tinggi dan jadi orang keren. di akhir sesi saya melihat ada secerca harapan di mata mereka. termasuk di mata anak anak yang mengkontra kami tadi. bagi kami itu cukup. minmal mereka ada harapan, selanjutnya punya mipin dan berusaha mewujudkannya.



setelah istirahat saya mengajar di kelas 4. disini lain lagi tantangannya. tantangan terbesar disini adalah membuat anak anak bisa brbicara. mengajadi mereka mengungkapkan kalimatnya. penggunaan bahasa daerah penting disini. saya beberapa kali mengajar dengan bahasa jawa agar mereka juga familiar dengan saya. disini jauh lebih enak karena suara saya ga jadi habis. tapi susahnya disini nyaris pasif. jadi relawan pengajar harus bener bener punya trick jitu agar mereka bisa percaya pada kita.pada dasarnya mengajar di kelas inspirasi punya tantangan berbeda di tiap jenjang. yang diperlukan selain persiapan dan amunisi adalah bagaimana menjaga mental dan semangat kita ga ikutan drop. apalagi setelah battle sama anak anak kelas 6 tadi. kita harus sadar dan paham mengapa kita ada disana.



sesi terakhir adalah clossing. disini kami memintaadek adek memuliskan cita citanya pada sebuah sticky notes, dan ditempel di balon. balon ini kemudian diterbangkan. sebelum balon diterbangkan, kami membuat lingkaran di lapangan. kemudian masuklah 6 siswa, 2 orang masing asing jenjang, 1 laki laki dan satu perempuan sambil bawa segerombol balon. mereka kemudian berdoa bersama dan kami gunting balon untuk dilepaskan ke dara. harapanya agar mimpi mereka bisa setinggi langit dan kelak menjadi orang besar. ada stu kejadian disana. dimana ada beberapa balon ga bisa terbang karena kehabisan gas. dan tahukah anda alon siapa itu? itu adalah balon anak anak yang dicap nakal di sekolah ini. kami para relawan pengajar jujur kaget banget kenapa milik mereka yang ga bisa terbang. ketika teman temannya tahu itu punya anak anak yang di cap nakal tadi, mereka langsung rame rame ngomong,' mulakno dadi bocah ojo nakal2.. kapok balonmu ga muber... kapok cita citamu ga terwujud'. kami semua relawan dan fasil kaget mendengar teman temannya bilang gitu. kami semua reflek turun ke lapangan. kami berusaha semaksimal mungkin menerbangkan balon itu. kami ga mau walo dia di cap nakal tapi dengan kedatangan kami merasa di judge demikian. kami langsung lompat2 sendiri di tengah lapangan menerbangkan alon harapan itu. satu balon akhirnya terbang juga karena dibawa angin. satu balon lagi ga terbang terbang sekeras apapun kami melemparnya ke langit. kalo mau terbang tak lebih tinggi dari tiang net voly. kami teruse berusaha. kami senang ketika balonnya bisa terbang. tapiii ga tinggi2 banget. dan balon tersebut malah nyangkut di poshon mangga dan meletus. itu force majeur. kami uda ga bisa berbuat apa apa.



bagi saya mengajar di kelas inspirasi membuat jatuh cinta. saya jatuh cinta dengan sistem yang ada didalamnya. saya jatuh cinta melihat wajah polos. saya jatuh cinta melihat harapan di mata mereka semua. dan saya jatuh cinta untuk ikut berkontribusi pada negeri. meskipun saya bukanlah siapa siapa. tapi mengutip kalimat dalam 7 pilar kelas inspirasi dimana kita harus ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. karena saat ini baru ini yang saya bisa berikan untuk negeri.

Minggu, 19 April 2015

TEMPAT ENAK BUAT NULIS MAHASISWA PASCA JOGJA

HALOOOOWWWW semua pengunjung blog ini.udah lama banget aku tak berbagi sesuatu disini. hehehe.. nah kali ini mau berbagi yang ringan ringan aja deeehhh. postingan ini mungkin akan subjektif ya. karena saya merekomendasikan tempat ini atas pengalaman pribadi.. biasanya ornag ambil pasca itu selain buat cari ilmu juga untuk break sesaat dari rutinitas kerja dg mencari ilmu. nah kadang tuh suka jenuh sendiri dg rutinitas kuliah. apalagi buat yang kelasnya udah abis. kenapa kok kelasnya udah abis? hmm kalo uat anak pasca ugm ada beberpaa jurusan yang kelasnya cuma di semester 1 dan 2. sedangkan semester 3 dan 4 fokus pada proposal dan thesis. kadang yang namanya bikin thesis kita harus banyak diam, duduk, merenung, berfikir, mengkonsep dll. nah berhubung saya adalah orang yang ga bisa diem di satu titik, dan kalo ngerjain sesuatu ga bisa di tempat rame, jatuhnya jadi kutu lompat deh pindah pindah titik untuk mengerjaakan sesuatu. tapi pendapat saya ini mungkin akan berbeda dengan teman teman yaaa... nah dimana sih tempat yang enak buat duduk, mikir, merenung itu, ini saya kasih beberapa opsi.

1. ruang thesis dan dan disertasi, dan ruang baca perpus pusat.
tempat ini saya rekomendasikan buat belajar. karena memang sumber bacaannya lengkap, trus akses iternet kenceng banget. ada lokernya juga. iklimnya enak banget buat belajar. saya biasanya menghabiskan waktu kalo ga di lantai 2 ya lantai 3. tapi lebih sering di lantai 2. karena di lantai 3 ada banyak sekat kubikelnya. saya lebih senang berada di tempat terbuka yang bisa memberi pandangan luas. kalo laper, tinggal keluar njajan, ngemil, ngopi. buat yang ngrokok ada smoking areanya juga hahahahaha...

2. gedung pusat ugm
di ugm ada yang namanya gedung pusat. ini adalah kantor rektor ugm. saya biasnaya di semacam teras gedung pusat yang ada payung payungnya di lantai 2 sayap selatan pas berhadapan dengan cemara 7 ugm yang fenomenal. seperti yang dikisahkan dalam novel cntaku di kampus biru. karena kantor rektor, jadi ga banyak mahasiswa disini. kalo siang disini suka ada ibu2 yang muter nawarin makan siang, jadi sambil ngerjain ga perlu takut laper lah. atau bisa juga bawa bekal buat ngerjain disini. disini tempatnya enak banget buat duduk berlama lama baca buku atau online jurnal. tempat ini memberi ruang pandang yang luas. sayangnya disini ga ada colokan. jadi pastikan lepi dan gadget full baru kesini. disini juga enak lho buat diskusi.

3. perpus mm ugm
nah buat mahasiswa pasca yang kebetulan udah kerja, suasana di MM pas banget. karena disini suasananya sma kaya di kantor sih. buat yang udah kangen ngantor isa dicoba. aku baru sekali kesini, tapi langsung jatuh hati. jadi belum banyak referensinya.

4. payung PSDI UGM.
ini tempatnya tepat di depan hotel uc club ugm. disini pusat server dan router ugm. jadi kalo masalah internet jangan ditanya, kuenceng banget. kalo malem suasana disini enak banget. aman yang jelas karena ada pos satpamnya. dan yang penting disini ga rame. kalo beruntung kita bisa denger anak anak ukm karawitan, paduan suara maupun orchestra ugm latian. lah apa ga terganggu? nope, aku rasa enggak karena lagunya mereka enak buat menstimulus belajar dan merelaksasi.

5. bni foodpark ugm
bisa dibilang ini adalah salah satu cafe di lingkungan UGM. akses internet kenceng, suasana hening, lagu yang diputer juga enak enak kok. dari segi harga aku rasa ga mahal juga. rasa makanan disini juga enak. aku biasanya disini bisa sampe 4 jam lho. dan yang penting pelayannya ramah ramah. plus sepertinya management ahu kalo bakal banyak anak ugm yang kesini buat belajar, makanya mereka membuat suasana senyaman mungkin, kita bisa bebas belajar dan tidak merasa diawasi. oh ya disini colokannya juga banyak lho.

6. bunderan ugm.
ini adalah tempat di depan boulvard ugm alias pintu gerbang masuk kampus ugm bulaksumur. walo ga hening hening amat tapi karena di tempat terbuka, makanya bisa membuka pikiran yang sumpek karena thesis juga. aku seing malam malam nongkrong disini sambil bawa minum dari kos dan cemilan. disini banyak mahasiswa yang suka berhenti buat bikin konsep tulisan dan corat coret ini itu di kertas mereka. tapi kalo kesini tidak disarankan berdua dg lawan jenis kalo ga mau kena polisi moral hahahaha.. siapa itu polisi moral, akan dijelaskan lagi nanti.

7 prambanan
kalo udah stress tingkat dewa tapi tetep harus baca dan nulis prambanan bisa jadi lokasi favorit. tinggal naik trans 3b transit bandara ganti 1a udah sampe prambanan. disini kita bisa jalan jalan dulu. abis itu cari tempat teduh diantara candi di sisi barat. disitu saya biasanya belajar sambil nulis ini itu. capek belajar bisa jalan jalan lagi. nah sore pas pulang bisa muter ke pasarnya. lumayan buat refresh.. jadi kalo kesini kerjaan selesai, pikiranpun fresh. oh ya kalo misalkan ada duit lebih boleh lho sekalian main ke boko pake shuffle busnya prambanan..

OKay itu dulu deh postingannya. buat mahasiswa pasca di ugm bisa di coba. buat yang mau jadi mahasiswa pasca jogja silakan berpenasaran yaa..

Senin, 26 Januari 2015

Future; Education, Dream, Passion, Consistency


January 26, 2015 at 11:38pm

yang kemarin ga sempet liat presentasi saya ini saya posting intisarinya yaaa...



Tatkala undang undang mengamanatkan pendidikan adalah hak setiap warga negara, namun kesadaran akan pentingnya pendidikan tinggi di daerah justru jauh panggang dari api

pendidikan tinggi DIANGGAP sebagai monopoli kaum elit, bukan untuk yang tak berduit

Tidak meratanya Kualitas sekolah DIANGGAP indikator penjegal calon mahasiswa menuju kampus elit

Lembaga pendidikan tinggi bonafid DIANGGAP hanya menerima mereka yang elit tanpa menoleh pada yang tak berduit.

Monopoli kelas sosial tertentu DIANGGAP sebagai kebenaran umum, bahkan pembenar ketika tak bisa meraih pendidikan tinggi

Adalah Ironi ketika Pendidikan masih DIANGGAP haram dan tabu bagi wanita ditengah dunia yang menglobal

Wanita masih menjadi golongan kelas dua padahal merekalah yang melahirkan dan mendidik golongan kelas 1



Sampai kapan kesalahan paradigma ini akan abadi?

SAMPAI KAPAN Keterbatasan menjadi kambing hitam abadi?

Benarkah keterbatasan menjadi penghalang ? Atau hanya pembenar KEMALASAN dan KETIDAKPEDULIAN pada masa depan?

Keterbatasan bukan alasan untuk tunduk dan menyerah pada keadaan, karena setiap kesulitan pasti ada jalan keluar.

SAMPAI KAPAN kita akan membelenggu wanita dengan urusan domestik? SAMPAI KAPAN kita tempatkan mereka dalam kasta lebih rendah?

Tidak Cukupkah nama nama tokoh besar wanita dunia membuka mata kita, bahwa Wanita bukan dari kalangan kelas 2?

Bangsa ini membutuhkan pemuda pemudinya untuk berjuang bersama membangun negeri

Meski Pendidikan tinggi tidak langsung mengubah si miskin jadi konglomerat, Namun Penguasaan Ilmu Pengetahuan merupakan bekal abadi di tengah pertarungan Global



Pria, Wanita, Kaya dan Miskin BERHAK mendapat Pendidikan tinggi berkualitas

Bukan gelar yang menjadi esensi pendidikan tinggi, melainkan penerapan Ilmu dalam dalam kehidupan dan menjadikannya bagian dari success story

Pendidikan tinggi sebagai pintu sukses tak pernah datang sendiri tanpa Passion, impian, tekad dan konsistensi

Menjaga impian demi masa depan adalah keharusan, bertanggungjawab pada pilihan adalah mutlak, konsistensi merupakan kristalisasi proses, dan Passion adalah bahan bakar untuk mengobarkan semangat…

Pendidikan tinggi adalah pelita, bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Jadilah terdidik demi masa depan Gemilang, Karena kitalah yang bertanggungjaab pada masa depan, BUKAN orang lain