Minggu, 10 Mei 2009

YES, I KNOW

Setelah perjalanan pulang kali ini aku telah menemukan jawaban dari pertanyaanku tempo hari melalui status facebook ku yang “ baru tersadar kalo pas SMA kemaren seluruh jiwa raga and fikiran telah didedikasikan buat perkembangan dan kemajuan school dan oraganisasi, sedang sekarang kenapa ya lebih konsen ke keluarga dan diri sendiri, sedang porsi buat yang lain ga lebih dari 10%?” jujur jawaban yang kutemukan ini didahului oleh jawaban dari bu christin via coment status di facebookku yang bunyinya,”Itulah yang disebut tugas perkembangan dalam psikologi. Masa SMA memang masa kamu mencari siapa dirimu melalui pengakuan orang lain, tugas, prestasi dsb. Tugas itu sekarang sudah selesai, berganti dengan belajar mendiri, menerima tanggung jawab, dst. Learn all the things you need to learn in your age. But not to let your self being flown away, finish just at the right time and you will be a man my son.”
Dari kalimat itu aku mulai berfikir. What is im looking for? I ask it to my self during the trip from wlingi-ngunut. Dan sekarang aku berani berkata apa yang aku cari dan sedang aku prioritaskan. Buatku sekarang, masa main-main udah akan segera berakhir. Saat ini yang paling aku inginkan adalah melihat senyuman dari kaluarga serta orang orang terdekat, terutama keluarga besar di tulungagung bapak, ibuk, mami, pak pur, bu darto, pak darto, mbah mi, mbah no, mbak tanti, mas dian dan mbak indri, my beloved uncle mas x (Letkol Inf Eko Prayitno) and my beloved family, dad, mom, bro absolutely. Selain itu gw juga pengen bisa lihat senyuman itu ada pada dua orang pembimbingku dari SMA Mrs Christina Susanti dan bu Ika yuliatin, my best friend ever yuliana prawita sari, bibit, findra, rofiq, ipa 3 all star etc.
Jujur sejak saat ini prioritas hidup gw adalah bikin mereka tersenyum dengan segala pencapaian yang akan aku dapat. Aku ingin dengar kalimat,” I proud of you son” one day. Ini adalah suatu keharusan lantaran merekalah orang orang yang selalu ada bersamaku di saat aku up and down. Aku merasa ga adil aja jika harus menyakiti mereka padahal aku belum berbuat apa-apa buat mereka. Aku juga merasa ga adil jika harus menduakan mereka dengan suatu hal. Apapun akan ku lakukan demi orang orang terkasih. Ini pulalah yang mendasari tindakanku untuk mengarah pada study oriented. Bukan organization oriented kayak dulu lagi. Walau aku sekarang tercatat di dua organisasi tapi sekarang aku tidak begitu ngoyo seperti waktu sma. Sekarang aku akan dengan tegas menolka jika hal itu berpotensi mengganggu study dan hubunganku dengan orang terkasih. Aku lebih memilih untuk diam dan terus on track dengan pedirianku daripada harus ngikutin mereka. Butku sekarang apapun yang mau mereka bilang tentang diriku itu adalah hak mereka selama mereka tidak menyakiti secara fisik, akidah dan prinsip aku ok aja tapi jika sudah melewati tahap itu. Aku ga segan buat bertindak.
Begiku sekarang yang terpenting adalah segera bisa membahagiakan dan melihat senyum iklas tersungging dari wajah orang-orang terkasih. Lain tidak. Trus gimana dengan masalah pacar? Mungkin sebagian dari kalian akan Tanya gitu. Jujur rasa kesAna pastinya ada. Tapi sayang rasa sayangku pada keluarga ratusan kali lebih besar di bandingkan dengan keinginan untuk membuat sebuah special relationship. Buatku sekarang itu belumlah menjadi sebuah prioritas penting sekarang.
So intinya aku pengen sekali membuat orang-orang terkasihku bahagia dan aku ingin mereka bangga padaku. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar