Selasa, 17 Juli 2012

Untukmu Pengajar Muda

sebuah pesan dari Nikita Mundi, salah satu anggota tim MC kampus datang disela perjalanan pulang ke kantor abis bikin paket acara ramadhan. " mas kamu nganggur ga sekarang?"



berawal dari sms itu membawaku menghabiskan sore dengan nongkrong bareng anggota MC kampus ( @Nikita Mundi dan Tutus ). perjalanan beralih menuju ke gramedia setelah makan. kami langsung berpencar mencari pencarian buku dengan sudut masing masing.awalnya aku engan buat masuk gramed karena takut belanja.. eh ternyata bener. mataku tertuju pada buku Indonesia Mengajar karya DR. Anies Baswedan.



tiba tiba aku teringat akan Fitria Rahmawati.. sosok wonder girl dalam Geng pemikir IPA 3.. geng SMA ku dulu.. kelompok yang berisikan makhluk makhluk ajaib dan paling berisik di seantero negeri.. hahaha... mungkin Fitria ini bisa dibilang anggota geng dengan kekuatan fikiran. kalo di film super hero amerika itu dia bagian dari fantastic 4 yang punya kekuatan fikiran hahahahaha... dia memang sangat terkesima dengan Indonesia mengajar... dia ikuti roadshow di hampir semua kota di Jawa.



berbekal penasaran maka aku belilah buku itu. setelah di rumah aku baca buku di ruang tamu sambil leyeh leyeh... load kuliah yang tinggi belakangan ini membuatku insomnia akut dan baru bisa tidur diatas jam 12 malam. aku bacahalaman demi halaman. tersirat motivasi dan apresiasi tinggi bagi mereka para pengajar muda dan 1300an anak muda Indonesia yang telah mendaftar Indonesia Mengajar. bagiku inilah cara kita berbakti untuk negeri. berbakti bukan sekedardi mulut saja namun dengan tindakan nyata. mencerdaskan kehidupan bangsa. seperti yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 sekaligus tujuan bangsa ini.



aku memang selalu berusaha memahami dan bertindak walau itu kecil. tapi dengan kisah kisah tadi. aku merasa I am nothing. saya sama sekali belum menjadi apa-apa. saya merasa masih belum berbuat banyak. hanya menjadi motivator angin anginan di ekskulku dulu aku rasa belum cukup. jujur hati ini merasa terpanggil untuk ikut berbuat demi kemajuan bangsa ini. kemajuan dalam hal pendidikan.



mengapa pendidikan? karena menurutku pendidikan adalah soko guru dari bangsa. pendidikan itu bukan algoritma ataupun biner yang bernilai 1 untuk benar dan 0 untuk salah. pendidikan adalah kompleks. pendidikan itu juga investasi. bukan 1 atau 0 yang diinginkan pendidikan. melainkan proses dan hsilnya nanti. pendidikan juga seringkali berbenturan dengan sejumlah permasalahan sosial. kemiskinnan, dan budaya merupakan tantangan tersendiri. budaya seperti apa? budaya yang melarang anak untuk sekolah, budaya yang mendidik anak dnegan sangat keras, serta ditambah gerusan budaya asing. kalo orang jawa bilang, pendidikan adalah yang menentukan abang ijone negeri ini.



untuk mencapai orang orang terdidik dan negeri ini jauuuuhhh (pake u banyak) lebih baik lagi, maka diperlukan sosok sosok yang bener bener ndak duwe udel. orang orang yang benar benar butuh sesuatu bernama dedikasi dalam arti sebenarnya. pengajar yang tidak hanya menyampaikan materi dan kosong dalam memberikan makna kehidupan. orang orang atau lebih tepatnya anak anak muda yang hanya mau jadi guru akibat uang sertifikasi saja, atau yang mau masuk jadi guru karena tidak punya pilihan profesi yang sedap dipandang mata di kampung halaman, atau bahkan mengikuti jejak ibu atau orang tua tanpa mengerti apa itu esensi mendidik dan pendidik.



saya memang bukanlah seorang pendidik namun bagi saya guru adalah profesi yang sangat sakral. saya adalah orang pertama yang akan marah jika menemukan hal seperti diatas. profesi ini sakral karena gurulah yang menciptakan generasi baru negeri ini. bagamana mau maju kalo pengajarnya seperti itu.tidak punya passion terhadap profesi? tugas guru memang sangat amat mulia. apalagi mengingat belum meratanya pendidikan di negeri ini. saya jadi teringat salah satu adegan di film di timur matahari.saat itu ada orang jakarta yang menikah dengan keturunan papua dan pulang kesana. dia belanja sembako habis 3,5 juta.. dia kaget bukan kepalang dan terlontarlah kalimat, " gimana ga minta merdeka..belanja gini ajah kena 3,5 juta?" ini menyiratkan disparitas negeri ini masih terlalu tajam. harus ada rang orang seperti pengajar muda kita ini. mereka mau ditempatkan sampe ke pelosok negeri untuk memperbaiki satu hal, pendidikan bangsa. dan mengajak mereka untuk haus akan ilmu yang nantinya akan berdampak pada mimpi serta berujung pada motivasi meraih, berjuang serta masa depan tentunya.



ituah yang harus selalu digaungkan oleh semua anak negeri. mencintai negeri ini dengan cara mereka masing masing. menjadi berarti itu harus. saya salngat salut pada mereka semua. hidup tanpa listri,tanpa sinyal ponsel apalagi sinyal internet.. saya jadi bertanya dlam diri,aku bisa ga ya hidup tanpa internet. mungkin kalau terpencil aku masih bisa. tapi tanpa internet????? big question mark....



namun dibalik itu semua. pendidikan adalah tugas mereka yang terdidik. maka dari itu pendidikan adalah tugas kita semua. selain pengajar muda yang dikenal luas. saya yakin ada jauuuh lebih banyak pengajar muda yang tidak terkepose media dipedalaman sana. ingat lakukan semua dari hati. berikan demi negeri.



best regard, berlayar dan terus berlayar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar