Selasa, 19 Februari 2019

PENGALAMAN SPRINT DI Hong Kong International Airport



Aku keluar dari badan pesawat tipe Boeing 777 yang membawaku dari Surabaya ke Hong Kong dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi aku masih mikirin si mbak mbak TKI yang satu penerbangan denganku tadi. Aku kuatir apakah mereka cukup bisa memahami semua petunjuk dalam bahasa Inggris dan Kanton di Bandara Hong Kong. Di sisi lain aku juga appreciate sama temen temen BMI ini. Mereka rela meninggalkan tanah air untuk mengadu nasib di negara orang dengan kemampuan yang sangat terbatas. Sesuatu yang bahkan orang sepertiku harus berpikir extra panjang sebelum mengambil keputusan.

Di lain hal, aku juga sangat mengkhawatirkan diriku sendiri. Betapa tidak, ini adalah pengalaman pertamaku terbang ke luar negeri sendirian. Plus aku harus transit di bandara sebesar HKIA. ketakutan terbesarku adalah lost in HKIA. Banyak cerita orang yang nyasar di bandara ini. Itupun yang aku kuatir kan. Tidak adanya informasi terkait lapor boarding di penerbangan sebelumnya cukup membuat stress. Semua penumpang dalam penerbanganku sudah mendapat informasi melalui piranti hiburan di kursi masing masing. Sedangkan penumpang tujuan Beijing hanya tertulis 'Silakan cek di papan pengumuman begitu anda tiba di HKIA'.

Setelah turun dari pesawat aku mendapat sambutan yang sedikit banyak kurang mengenakan dari petugas darat Cathay. Banyak petugas darat Cathay di ujung garbarata. Aku memahami mereka sedang menunggu penumpang connecting flight lain. Tapi bukan berarti mereka harus tidak ramah dan tidak memberikan informasi pada penumpang yang bertanya. But okay, itulah Hong Kong. Aku sebenarnya telah membaca ulasan ini di banyak blog sebelum berangkat. Merasa tak mendapat jawaban, akupun berusaha mencari informasi sendiri. Hingga aku lihat ada meja informasi. Disana mereka sangat ramah. Mereka langsung menunjukkan tempat untuk Security Check ku berikutnya.

Panjangnya Antrian Security Check

Hong Kong International Airport adalah salah satu bandara tersibuk di dunia. Bandara ini menjadi salah satu hub penerbangan dari Asia Tenggara dan Asia Selatan ke Benua Amerika, Tiongkok dan sebaliknya . Hub lain yang digunakan untuk ke Amerika adalah Tokyo, Seoul Incheon dan Toyuan di Taiwan. Aku tiba di HKIA bersamaan dengan penumpang dari Air Canada dan Delta Airways. Itu mengapa antrian Security check sangat padat.

Petugas Security check HKIA sangat sibuk siang itu. Tapi mereka sangat fokus dan tak membiarkan ada pemeriksaan yang terlewat. Akupun sangat bersyukur bisa bareng dengan para penumpang connecting flight Delta dan Air Canada. Mereka sangat terbiasa dengan proses Security check. Akhirnya mereka telah bersiap beberapa meter sebelum antriannya tiba. Sehingga pada saat dilakukan proses Security Check akan berjalan lancar dan tidak menggangu penumpang lain karena harus mengulang prosesnya.

Aplikasi HKIA yang sangat membantu.

Lolos dari proses Security Check, papan pengumuman adalah satu tempat yang saya tuju untuk pertama kali. Saya sempat menunggu beberapa menit hingga gate penerbangan ke Beijing muncul. Sambil menunggu saya mulai mengaktifkan WiFi bandara. Voila wifi pun terhubung. Sayapun bisa menemukan informasi gate di aplikasi tersebut. Aplikasi HKIA ini sangat membantu saat kita memiliki connecting flight di bandara ini. Aplikasi ini bahkan menawarkan apakah kita membutuhkan bantuan petunjuk jalan menuju gate dengan meminta aktivasi bluetooth. Setelah mendapatkan panduan menuju gate saya dengan santai berjalan menuju gate. Sebelumnya saya juga mampir ke salah satu Toilet.

Lost and Sprint at HKIA

Jadwal penerbangan saya berikutnya adalah pukul 17.00 waktu setempat. Saya tiba di papan pengumuman sekitar pukul 14.00. sekitar pukul 14.45 saya sudah menyelesaikan semua proses Security check dan mulai berjalan menuju gate. Gate saya saat itu ada di nomor 200an. Jujur saya sempat berputar putar dan salah jalan. Hingga sayapun merasa sangat haus. Awalnya saya tidak merasa panik. Karena saya percaya sepenuhnya pada aplikasi HKIA.

Namun ketenangan itu berubah menjadi kepanikan saat mendadak aplikasi saya terputus. Saya coba refresh dan tidak menemukan hasil. Jadwal terbang dan gate saya kembali menghilang. Saya mulai panik karena jam boarding adalah 16.30. saat itu jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Memang sih masih ada 90 menit. Tapi kalo dalam periode itu saya tak kunjung dapat papan atau gate, pasti akan tertinggal penerbangan ke Beijing.

10 menit kemudian aplikasi saya kembali bekerja. Ketenangan itu berubah jadi panik saat saya lihat notifikasi ' your gate is changed into gate 19'. Saat itu saya sudah berada diantara gate 200an. Akhirnya saya diam dan melihat terlebih dahulu posisi gate. Ternyata saya harus kembali dulu ke tempat awal saya melihat papan pengumuman lalu berjalan ke arah berlawanan hingga menemukan gate tersebut. Dalam peta aplikasi tersebut saya juga melihat ada banyak hall yang menjadi persilangan. Saya rasa ini pasti akan membingungkan. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 15.15. Artinya saya hanya punya waktu 75 menit untuk mencapai gate yang bahkan saya sendiri ga tahu dimana tempatnya.

Berbekal aplikasi saya mulai berjalan agak cepat. Saya menaiki travelator agar bisa lebih cepat tiba. Di travelator ini saya juga upayakan sedikit berlari. Namanya orang Jawa pasti dikit dikit merasa untung yaaaa... Yah benar untungnya para penumpang di di HKIA termasuk tertib. Mereka yang tidak terburu buru berdiri di satu sisi. Sehingga sisi lainnya bisa digunakan oleh orang yang buru buru seperti saya. Disinilah saya baru benar benar merasakan pentingnya menjadi disiplin dan menghargai hak orang lain. Sambil berlari kecil di travelator saya agak sedikit berteriak ' excuse me, I have to reach my next gate, thank you'. ' excuse my gate is changed me, give me a way, thank you'. Saya terus berteriak seperti itu. Sambil berlari saya lihat banyak penumpang lain yang juga melakukan hal yang sama. Saya merasa kenapa gate ini tak kunjung terlihat. Beberapa kali saya berhenti untuk ambil nafas dan mengecek lokasi gate di aplikasi. Saya juga khawatir kalo gate akan diubah lagi. Ternyata saya sudah berlari di arah yang benar. Setelah berlari hampir satu jam saya akhirnya menemukan gate tersebut. Jam 16.10 saya tiba di gate. Dibelakang saya banyak orang yang juga berlari. Akhirnya haus yang tak tertahan membuat saya memilih berjalan menuju waralaba kopi internasional. Saya masih punya waktu 20 menit sebelum terbang kembali.

Pelajaran dari perjalanan ini adalah gunakan baju yang nyaman dan sepatu yang ringan saat harus connecting flight di hub bandara sibuk internasional. Karena kita mungkin akan diubah gate nya. Selain itu dari perjalanan ini saya juga belajar kalau transit 3 jam mungkin cukup untuk eksplorasi HKIA dalam kondisi normal. Namun jika terjadi force majeur maka transit 3 jam tidaklah cukup. Sepertinya jika bisa memilih, saya akan memilih waktu transit yang lebih panjang. Sprint di HKIA itu seperti kita berlari keliling Tunjungan Plaza di saat weekend. Melelahkan tapi seru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar