Kamis, 18 Oktober 2012

" ONLINE, SDM, dan Service penumpang" pada PT KAI

haduuuhhhh apa lagi ini.. mungkin sebagian teman akan bertanya demikian dengan tulisan ini. pertanyaan itu cukup beralasan aku rasa. karena belakangan rasanya aku lagi seneng membahas tentang publik service. baik yang diselenggarakan oleh instansi terkait dalam hal ini adalah kepanjangan tangan pemerintah. lets say kereta api, garuda, dll.. atau yang diselenggarakan oleh pihak swasta. apapun ituyang terpenting dari public service tentu saja adalah pelayanan pada masyarakat banyak. tulisan inibukan bermaksud untuk mendiskreditkan namun hanya membuka realita di lapagan. yang siapa tahu saja ada petinggi dari perusahaan perusahaan tersebut yang iseng googling dan secara tidak sengaja nemuin tulisan ini. siapa tahu bisa dilakukan perbaikan. amiiiiiinnnn.... karena ituah alasan saya menulis. PERBAIKAN....



ini adalah pengalaman saya beberapa waktu lalu. seperti kita ketahui bersama, revitalisasi yang telah dilakukan oleh PT KAI mulai terlihat dampak positifnya. selain memang keinginan dari dalam management PT KAi sendiri ditambah dengan pemberitaan di media massa membuat perubahan ini cepat terealisasi... mengapa? karena kereta api adalah moda transportasi termurah.



pengalaman ini terjadi beberapa saat setelah otorita terkait mensounding tentang pembelian tiket kereta api sistem online yang bisa diakses hingga ke setasiun kecil. saat itu saya baca pengumuman di stasiunkampung halaman. bahkan ada banner dengan tulisan segede gaban kalo PT KAI sudah online dan stasiun itu melayani pembelian tiket kereta ap berbagai jurusan. wah seru neh pikirku saat itu yang memang sangat maniak kereta api. aku ga perlu repot cari tiket ke kota kabupaten kalo gini ceritanya. hingga terbersitlah keinginan buat bisa coba beli one day.



akhirnya kesempatan itu pun datang juga. waktu itu kalo ga salah aku mau ke Bandung, aku udah dapat tiket dari gubeng buat balik dari bandung ke surabaya dengan argo wilis. nah karena ada satudan lain hal aku ga jadi balik dari bandung.. aku harus balik dari jakarta dengan tanggal yang masih random. so aku pun harus refund itu tiket kan. maksudku saat itu aku mau refund di kotaasalku ajah. toh juga udah online jadi pasti bisa lah aku refund dari sana. pasalnya ini bukan kali pertama aku refund me refund tiket tidak di stasiun awal. aku beli tiket distasiun A refund di stasiun J. atau beli di stasiun B jadwal berangkat dari stasiun D trus dichange jadwal ke stasiun F abis itudi refund di stasiun J bisa kok. jadi everything is ok.



sesuatu yang mengagetkan terjadi di loket kota asaalku. ketika aku bilang mau refund dimintalah tiketku ama mas mas disana kan. trus di lihatlah tiketku. eh dia bilang," maaf ndak bisa o mas, ini sampean belinya di gubeng jadi harus refund di gubeng juga."

WHAT????

JLERRR

DEMI APAHHH???

Rasanya ga percaya banget deh kalimat itu keluar dari mulut petugas stasiun. aku ini bukan sekali dua kali lho refund kaya gitu. aku pun masih mencoba dengan bilang," loh kan uda online mas?"

dan tahu kah jawabannya

" iya o mas karena udah online itu makanya ga bisa?" HEYYYY

ARE U KIDDING ME

pikirku saat itu. namun aku masih berusaha keukeuh dengan pendirian. aku berusaha menenangkan diri dengan berfikir," oh mungkin karena stasiun kecil ga berani refund tiket dengan nominal sebesar ini".. trus aku pun mencoba opsi lain," kalo ke tulungagung bisa ya mas"

eh jawaannya lebih mengagetkan

" sama ndak bisanya o mas... sampean harus refundnya di gubeng aja.. soalnya yang punya kodenya itu gubeng.. kita disini ndak punya?"

WHAT LAGIII

APAA APAAN INI

males berlama lama disana aku memilih pulang sambil terus menggerutu. ini yang b*d* sebenernya siapa sih? aku ato dia? tao jangan jangan konsep online udah berubah ya? perasaan aku refund beginian udah bukan sekali dua kali dan selalu bisa. bukan masalaha ndak bisa refundnya yang aku permasalahkan. secara tanggal keberangkatanku masih ada 10 hari lagi. jadi masih bisa di refund pas di bandung atau dimanapun. aku bingungkan konsep online mereka itu lho.



sekarang gini deh.. kita ngomong agak teknis dikit. namanya online kan sistem dibuat web base. jadi bisa diakses dari berbagai tempat selama bisa terhubung dengan internet. apalagi masalah reservasi kan tinggal buka reservasinya ajah. abis itu di dell.. selesai kan. biasanya juga gitu.. kok bisa mereka bilang kodenya yang punya gubeng. kalo yang mengeluarkan gubeng iya memang. kalo yang punya cuma gubeng berarti sama ajah ga online dong. selain itu dari segi menjelaskan si mas mas ini tampak meyakinkan. parahnya lagi dia seolah ngerti tentang online dan tidak. padahal konsepajah cuma tahu kulit luarnya. kok bisa gitu lho ya. ga cuma sampai disana. pembelian tiket kereta api lokal rapih dhoho pun juga aneh. kalo memang online kenapa juga stasiun di daerah tidak menginputkan saja nama kereta dan tujuan. kenapa mereka harus melakukan print out tiket banyak. ujung ujungnya kan penumpang jurusan surabaya kok tiketnya sepanjang, aneh kan?



sepertinya konsep akan online dan kondisi SDM harus hrus diperhatikan. akan lain cerita jika yang melayani saya saat itu sudah bpak bapak. saya akan maklum jika pegertian beliau kurang. pasalnya menjelaskan teknologi ke rentangan usia 10 atau 20 tahuan diatas kita akan sangat sulit. kecuali mereka sudah terbasa dengan teknologi dalam kehidupan sehari hari. nah ini yang melayani saya maih terbilang sangat muda. bahkan berusia sangat produktif. saya taksir dia cuma selirih dua atau tiga tahun lebih tua. jadi wajar jika saya menuntut pemahaman dia harus benar. apalagi anak seusia dian dengan latar pendidikan yang termasuk tinggi di daerah pastinya melek internet. so ga ada alasan dong buat ga tahu. hal semacam ini tidak bisa dibiarkan. karena dapat berpengaruh terhadap pelayanan PT KAI ke depannya. jadi buat PT KAI sering sering deh ya bikin diklat. terutama fokuskan buat petugas stasiun kecil. jadi gap anatara stasiun besar dan kecil ga terlalu jauh.

1 komentar:

  1. Sama yang aku alamin. Antri Tiket disebuah stasiun kecil di daerah tulungagung. Loketnya sudah buka tapi petugasnya didalam sibuk ga jelas ngerjain laporan. Padahal sudah banyak antrian. Sampek tak Tanya loketnya buka apa ndk. Ndak professional banget

    BalasHapus