Selasa, 10 November 2009

PENDIDIKAN KITA HARI INI


"Apa maunya pndidikan qta? Guru dkebiri jd skedar pngajar?? Murid2 klo dsuruh bw buku susaaahh banget. Lha d klas mau ngapain? Dhukum dbri tugas jg ga ngerjain... Diomeli lambe sa'tumang kari sa'merang ora dgape... Dhukum fisik (push up) ora oleh... Didenda sewu repes tiap kali ga bawa, diseneni kepsek, takut dbesar2kn koran... Trus gmn carane mencerdaskn khidupn bangsa???"

kalimat diatas adalah keluh kesah seorang guru yang dituangkan dalam sebuah social networking site. kalimat tersebut paling tidak membukakan mata kita betapa saat ini pendidikan sudah mulai kehilangan jati dirinya. arus modernisasi telah menggeser nilai-nilai luhur yang diterapkan selama ini. memang saat ini kesejahteraan seorang pendidik mulai diperhatikan. namun tekanan yang dirasakan datang dari delapan arah mata angin. seorang guru agaknya tidak dapat berbuat apa-apa lagi terhadap anak-didiknya. satu-satunya yang dapat dilakukan adalah menyampaikan materi dan memberi nilai bagus.

yupz nilai yang bagus. tak peduli bagaimana caranya, yang penting seorang murid harus mendapatkan sebuah nilai bagus yang tentu saja diatas skbm. hal ini justru semakin menambah keruwetan. karena seorang guru yang mulia harus berfikir bagaimana caranya untuk meningkatkan nilai muridnya walau dia tidak bisa apa-apa. sungguh merupakan sebuah ironi. hal ini diperparah lagi dengan kebijakan sekolah yang selalu ingin tampil dengan nilai lebih di masyarakat dan tampil sebagai sebuah institusi smart. walau sebenarnya tidak. itu menjadi semacam kesemuan. sekolah berusaha sekuat tenaga menjadi yang terdepan dengan menghalalkan segala cara. sedang murid dengan santainya melenggang. selain itu, seorang guru juga sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi. mereka tidak dapat menindak siswanya. pasalanya media sekarang bagaikan bom waktu yang siap untuk menelan berbagai institusi.

ini merupakan sebuah refleksi dari sistem pendidikan di tanah air saat ini. mau dikemanakan negeri ini kalau yang terjadi seperti sekarang. ok pemerintah boleh bangga dengan hasil ujian nasional dan beberapa pencapaian lain. namun sekarang kita harus bertanya, apakah kita bangga dengan pencapaian yang hanya diatas kertas saja? aku rasa tidak. pencapaian semacam itu justru akan menjadi bom waktu kemunduran sistem pendidikan di indonesia. sayangnya pelaku nya tidak hanya datang dari sekolah "biasa" namun juga sekolah yang terkenal. pemerataan pendidikan memang harus benar-benar diperbaiki. jangan sampai negeri ini mengalami kemunduran justru dengan investasi yang salah. semoga ke depannya seakin banyak siswa indonesia yang sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar