Selasa, 19 Februari 2019
PENGALAMAN SPRINT DI Hong Kong International Airport
Aku keluar dari badan pesawat tipe Boeing 777 yang membawaku dari Surabaya ke Hong Kong dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi aku masih mikirin si mbak mbak TKI yang satu penerbangan denganku tadi. Aku kuatir apakah mereka cukup bisa memahami semua petunjuk dalam bahasa Inggris dan Kanton di Bandara Hong Kong. Di sisi lain aku juga appreciate sama temen temen BMI ini. Mereka rela meninggalkan tanah air untuk mengadu nasib di negara orang dengan kemampuan yang sangat terbatas. Sesuatu yang bahkan orang sepertiku harus berpikir extra panjang sebelum mengambil keputusan.
Di lain hal, aku juga sangat mengkhawatirkan diriku sendiri. Betapa tidak, ini adalah pengalaman pertamaku terbang ke luar negeri sendirian. Plus aku harus transit di bandara sebesar HKIA. ketakutan terbesarku adalah lost in HKIA. Banyak cerita orang yang nyasar di bandara ini. Itupun yang aku kuatir kan. Tidak adanya informasi terkait lapor boarding di penerbangan sebelumnya cukup membuat stress. Semua penumpang dalam penerbanganku sudah mendapat informasi melalui piranti hiburan di kursi masing masing. Sedangkan penumpang tujuan Beijing hanya tertulis 'Silakan cek di papan pengumuman begitu anda tiba di HKIA'.
Setelah turun dari pesawat aku mendapat sambutan yang sedikit banyak kurang mengenakan dari petugas darat Cathay. Banyak petugas darat Cathay di ujung garbarata. Aku memahami mereka sedang menunggu penumpang connecting flight lain. Tapi bukan berarti mereka harus tidak ramah dan tidak memberikan informasi pada penumpang yang bertanya. But okay, itulah Hong Kong. Aku sebenarnya telah membaca ulasan ini di banyak blog sebelum berangkat. Merasa tak mendapat jawaban, akupun berusaha mencari informasi sendiri. Hingga aku lihat ada meja informasi. Disana mereka sangat ramah. Mereka langsung menunjukkan tempat untuk Security Check ku berikutnya.
Panjangnya Antrian Security Check
Hong Kong International Airport adalah salah satu bandara tersibuk di dunia. Bandara ini menjadi salah satu hub penerbangan dari Asia Tenggara dan Asia Selatan ke Benua Amerika, Tiongkok dan sebaliknya . Hub lain yang digunakan untuk ke Amerika adalah Tokyo, Seoul Incheon dan Toyuan di Taiwan. Aku tiba di HKIA bersamaan dengan penumpang dari Air Canada dan Delta Airways. Itu mengapa antrian Security check sangat padat.
Petugas Security check HKIA sangat sibuk siang itu. Tapi mereka sangat fokus dan tak membiarkan ada pemeriksaan yang terlewat. Akupun sangat bersyukur bisa bareng dengan para penumpang connecting flight Delta dan Air Canada. Mereka sangat terbiasa dengan proses Security check. Akhirnya mereka telah bersiap beberapa meter sebelum antriannya tiba. Sehingga pada saat dilakukan proses Security Check akan berjalan lancar dan tidak menggangu penumpang lain karena harus mengulang prosesnya.
Aplikasi HKIA yang sangat membantu.
Lolos dari proses Security Check, papan pengumuman adalah satu tempat yang saya tuju untuk pertama kali. Saya sempat menunggu beberapa menit hingga gate penerbangan ke Beijing muncul. Sambil menunggu saya mulai mengaktifkan WiFi bandara. Voila wifi pun terhubung. Sayapun bisa menemukan informasi gate di aplikasi tersebut. Aplikasi HKIA ini sangat membantu saat kita memiliki connecting flight di bandara ini. Aplikasi ini bahkan menawarkan apakah kita membutuhkan bantuan petunjuk jalan menuju gate dengan meminta aktivasi bluetooth. Setelah mendapatkan panduan menuju gate saya dengan santai berjalan menuju gate. Sebelumnya saya juga mampir ke salah satu Toilet.
Lost and Sprint at HKIA
Jadwal penerbangan saya berikutnya adalah pukul 17.00 waktu setempat. Saya tiba di papan pengumuman sekitar pukul 14.00. sekitar pukul 14.45 saya sudah menyelesaikan semua proses Security check dan mulai berjalan menuju gate. Gate saya saat itu ada di nomor 200an. Jujur saya sempat berputar putar dan salah jalan. Hingga sayapun merasa sangat haus. Awalnya saya tidak merasa panik. Karena saya percaya sepenuhnya pada aplikasi HKIA.
Namun ketenangan itu berubah menjadi kepanikan saat mendadak aplikasi saya terputus. Saya coba refresh dan tidak menemukan hasil. Jadwal terbang dan gate saya kembali menghilang. Saya mulai panik karena jam boarding adalah 16.30. saat itu jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Memang sih masih ada 90 menit. Tapi kalo dalam periode itu saya tak kunjung dapat papan atau gate, pasti akan tertinggal penerbangan ke Beijing.
10 menit kemudian aplikasi saya kembali bekerja. Ketenangan itu berubah jadi panik saat saya lihat notifikasi ' your gate is changed into gate 19'. Saat itu saya sudah berada diantara gate 200an. Akhirnya saya diam dan melihat terlebih dahulu posisi gate. Ternyata saya harus kembali dulu ke tempat awal saya melihat papan pengumuman lalu berjalan ke arah berlawanan hingga menemukan gate tersebut. Dalam peta aplikasi tersebut saya juga melihat ada banyak hall yang menjadi persilangan. Saya rasa ini pasti akan membingungkan. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 15.15. Artinya saya hanya punya waktu 75 menit untuk mencapai gate yang bahkan saya sendiri ga tahu dimana tempatnya.
Berbekal aplikasi saya mulai berjalan agak cepat. Saya menaiki travelator agar bisa lebih cepat tiba. Di travelator ini saya juga upayakan sedikit berlari. Namanya orang Jawa pasti dikit dikit merasa untung yaaaa... Yah benar untungnya para penumpang di di HKIA termasuk tertib. Mereka yang tidak terburu buru berdiri di satu sisi. Sehingga sisi lainnya bisa digunakan oleh orang yang buru buru seperti saya. Disinilah saya baru benar benar merasakan pentingnya menjadi disiplin dan menghargai hak orang lain. Sambil berlari kecil di travelator saya agak sedikit berteriak ' excuse me, I have to reach my next gate, thank you'. ' excuse my gate is changed me, give me a way, thank you'. Saya terus berteriak seperti itu. Sambil berlari saya lihat banyak penumpang lain yang juga melakukan hal yang sama. Saya merasa kenapa gate ini tak kunjung terlihat. Beberapa kali saya berhenti untuk ambil nafas dan mengecek lokasi gate di aplikasi. Saya juga khawatir kalo gate akan diubah lagi. Ternyata saya sudah berlari di arah yang benar. Setelah berlari hampir satu jam saya akhirnya menemukan gate tersebut. Jam 16.10 saya tiba di gate. Dibelakang saya banyak orang yang juga berlari. Akhirnya haus yang tak tertahan membuat saya memilih berjalan menuju waralaba kopi internasional. Saya masih punya waktu 20 menit sebelum terbang kembali.
Pelajaran dari perjalanan ini adalah gunakan baju yang nyaman dan sepatu yang ringan saat harus connecting flight di hub bandara sibuk internasional. Karena kita mungkin akan diubah gate nya. Selain itu dari perjalanan ini saya juga belajar kalau transit 3 jam mungkin cukup untuk eksplorasi HKIA dalam kondisi normal. Namun jika terjadi force majeur maka transit 3 jam tidaklah cukup. Sepertinya jika bisa memilih, saya akan memilih waktu transit yang lebih panjang. Sprint di HKIA itu seperti kita berlari keliling Tunjungan Plaza di saat weekend. Melelahkan tapi seru
Kamis, 31 Januari 2019
BERANGKAT JADI TKI
Baru baru ini saya mendadak iseng buat nengokin kondisi blog ini. Dan hasilnya ngenes banget. Udah lebih dari 3 tahun kamu ga Papa urus ya nak... Duh makanya abis ini Papa mau urus kamu lagi. Yup... Riset tesis idealis Saya Dan kewajiban ngantor di tiga lokasi bikin blog ini ga keurus. Tapi sepertinya Saya akan coba kembali aktifkan blog ini. Ya sebatas buat berbagi cerita Dan pengalaman selama ini ajah.
Trus itu judul kenapa kok berangkat jadi TKI? Kamu ga beneran jadi pekerja migran kan? Ya tentu aja enggak. Saya cuma mau bercerita pengalaman Saya waktu barengan sama mbak mbak calon TKI dalam penerbangan ke Hong Kong beberapa waktu lalu. Jadi fokus tulisanya ke perjalanan mbak mbak calon TKI Hong Kong ya. Kalo untuk review flight Dan pengalaman Saya ke Luar negeri, tar deh abis ini aja dibikinnya.
Pagi itu Saya tiba di Juanda sekitar jam setengah 5 pagi. Suasana masih sepi. Counter check in Cathay Pacific juga belum buka. Saya gunakan waktu buat Jalan Jalan disekitar terminal. Baru saat papan status udah berubah ke check in Saya masuk. Diluar dugaan check in area udah ramai. Kebanyakan dari mereka adalah mbak mbak dengan rambut dipotong pendek, kemeja putih, celana kain hitam dan jaket yang senada warnanya. Mereka adalah mbak mbak yang akan mengadu nasib ke negeri orang buat bekerja sebagai pekerja migran.
Suasana counter check in juga rame. Nah disini mbak mbak itu langsung dipanggil ke counter cek in bergelombang. Satu counter cek in langsung menangani 5 orang. Mereka juga dipandu untuk mengisi sejumlah form oleh petugas darat Cathay Pacific. Saya yakin bekerja sebagai petugas darat Cathay Pacific di Surabaya itu ga gampang. Mereka harus mengatur agar temen temen BMI terlayani tanpa mengganggu penumpang reguler. Itu kenapa mereka melakukan jemput bola. Penumpang reguler diijinkan cek in di counter business class dan premium economy class jika kedua counter tersebut sepi. Soalnya proses si mbak mbak ini pasti ga akan cepat.
Sebenernya mulai cek in sampai boarding Saya ga terlalu berinteraksi sama mereka. Saya baru berinteraksi justru saat sudah di dalam pesawat. Kebetulan dua seat di sebelah Saya diisi mbak mbak BMI ini. Saat itu kami sempat ngobrol. Mbak mbak ini mengaku berasal dari Ponorogo dan Pacitan. Mereka juga mengaku kalo ini adalah pengalaman pertamanya naik pesawat.
Ketidaktahuan dan Indikasi Diskriminasi
Sebelum lanjut saya ingin menegaskan dulu bahwa tulisan saya sama sekali tidak bertendensi apapun. Tulisan ini tidak untuk mendiskreditkan siapapun baik temen temen BMI maupun maskapai penerbangan. Saya membuat tulisan ini untuk self reminder dan mungkin bisa jadi masukan buat yang mau berangkat jadi BMI.
Okay lanjooooottt... Pesawat yang kami tumpangi adalah jenis Boeing 777 dengan konfigurasi kursi kelas ekonomi 3-4-3. Sebenernya konfirmasi dengan tipe ini baru dibuat beberapa hari sebelumnya. Soalnya pas aku cek Minggu sebelumnya konfigurasi pesawat adalah Airbus 330. Saat itu aku udah memesan tempat duduk di dekat jendela. Tak lama kemudian dua orang mbak mbak ini datang. Mereka datang dengan barang bawaan kabin yang lumayan. Salah satunya adalah ransel. Dia main letakin aja ranselnya dibawah kaki. Ini jelas akan mengganggu penerbangan dong. Akupun mencoba bilang ke dia untuk naikin aja ke kompartment diatas atau masukin ke lorong kursi di depannya. Eh dianya ga mau. Malah dia menatapku dengan tatapan ga percaya. Dan.... Bener dong. Saat lagi ngitung penumpang, pramugara datang. Dia bilang
' ms, can you put your Luggage here or may be put it under the seat in front of you're
Si mbak ini cuma tolah toleh ga ngerti dia ngomong apa. Akupun mentranslate. Aku bilang
' mbak, kan bener aku bilang, tasnya taruh atas atau masukin ke bawah kursi depan, sama mas pramugaranya disuruh gitu'
Tanpa menjawab apa apa dia ikuti arahanku buat masukin tasnya ke bawah kursi didepannya. Si pramugara cuma bisa diam dan bingung aku ngomong apa ke si mbak. Liat situasi ackward aku tanggap dan bilang ke pramugara
' I just translated what you said to them. I am not sure that they can speak English. I just help you for trainslate'
' oh, okay thank you very much sir' lalu si pramugara itu berlalu. Kemudian si mbak ini nanya
' mas maaf saya Ndak pengalaman naik pesawat. Memangnya kenapa to kok tas Ndak boleh dibawah kaki'
Sayapun jelasin ke mbaknya kalo itu udah aturan penerbangan yang berlaku secara internasional. Soalnya ada istilah critical eleven dimana 11 menit pertama itu sangat vital. Selain itu kalo ada hal yang ga diinginkan, hanya ada waktu 1,5 menit buat evakuasi semua penumpang. Kalo ada tasjelas akan menghalangi proses evakuasi. Si mbak pun ekspresinya berubah.
Sebelum push back, pramugara menawarkan selimut. Saat itu aku minta selimut buat antisipasi dingin. Alasanku ambil kursi Deket jendela adalah agar aku bisa dapat sinar matahari. Soalnya aku yakin dalam penerbangan panjang ini pasti akan dingin. Pas aku ambil selimut, si mbak aku tawarin tapi dia nolak.
Saat tiba service makan, lagi lagi bahasa menjadi barrier. Akupun mulai kembali mentranslate. Aku udah feeling si mbak akan pesen makanan sama kaya aku. Makanya aku ambil makanan dengan nasi sebagai base nya. Dan ternyata bener, si mbak ambil makanan sama kaya aku.
Dalam penerbangan itu aku beberapa kali minta Refill air putih. Dalam penerbangan itu aku juga terlihat nyaman dengan selimut dan tidur sangat nyenyak. Sedangkan dua mbak disampingku terlihat kedinginan. Aku rasa cukup masuk akal mereka kedinginan. Jaket dari perusahaan yang memberangkatkannya sangat tipis. Ditambah mereka hanya menggunakan kemeja warna putih tipis juga.
Setengah jam sebelum landing aku udah bangun. Merasa ga tau harus ngapain lagi, akhirnya aku mulai ngobrol sama mbak mbak sebelahku. Si mbak pun mulai bertanya soal aku yang berkali kali Refill minuman tadi. Dia bertanya apakah itu berbayar atau tidak. Akupun ngejelasin kalo itu ga bayar alias kita bisa minta langsung ke pramugari. Lalu ada semacam rasa menyesal kenapa kok ga minta dari tadi.
Di saat yang sama, muncul notifikasi di layar masing masing. Layar tersebut berisi tentang jadwal penerbangan lanjutan, informasi dimana harus security check Bagi penumpang dengan penerbangan lanjutan, gate keberangkatan untuk sejumlah kota tujuan yang lain, nomor penerbangan, hingga informasi di belt atau conveyor mana barang kita keluar bagi mereka yang mengakhiri penerbangan di Hong Kong. Seketika aku mulai menerangkan informasi tersebut ke mbak mbak di sebelahku. Aku jelasin proses apa saja yang harus mereka lalui saat tiba di Hong Kong. Termasuk aku ingetin mereka buat isi semacam departure card. Awalnya aku kira mbak mbak itu akan ngerti penjelasanku. Namun aku baru yakin kalo mereka ga ngerti saat muncul pertanyaan
' mas nanti keluarnya bareng masnya kan?'
Maaakkk..... ini mah fixed si embak kagak paham sama penjelasanku dari tadi kalo aku harus transit. Akhirnya akupun jelasin lagi kalo aku cuma transit di Hong Kong yang artinya aku ga keluar bandara karena kudu terbang lagi ke Beijing. Aku bahkan juga bilang kalo nanti si mbak udah sampai rumah aku masih di udara. Seketika aku liat ekspresi wajah si mbak berubah jadi khawatir. Melihat situasi itu, aku kembali menerangkan soal prosedur kedatangan dan belt barang. Aku berkali kali tanya apakah si mbak udah cukup paham atau belum. Berkali kali pula si mbak bilang ga paham. Berkali kali pula si mbak minta maaf atas ketidakpahamannya karena baru pertama naik pesawat dan International flight pula. Deg. Aku kaget dan mendadak khawatir. Lagi lagi aku jelasin step by step. Hingga pada akhirnya aku nyerah. Aku bilang ke mbaknya buat inget inget kira kira mana penumpang dari pesawat ini. Ikuti dia jalan.
Setelah pesawat mendarat dan terparkir sempurna di HKIA, aku liat mbaknya udah berdiri dan antri jauh di depanku. Sedangkan aku masih nikmatin suasana HKIA dari jendela. Saat antrian mulai jalan keluar, aku baru berdiri buat turunin bagasi kabin. Aku kaget saat tiba di ujung garbarata. Aku liat dua mbak tadi cuma bisa berdiri bingung. Aku sempat hampiri dan tanya lagi ngapain disini? Padahal rentang waktu dia jalan dan keluar jauh lebih dulu. Si mbak pun cuma jawab nunggu temen. Karena jalur berbeda, akupun terpaksa kudu meninggalkan si mbak ini.
Jujur pengalaman ketemu mbak mbak TKI itu bikin aku kepikiran. Kira kira si mbak paham ga ya alurnya. Terlebih pas si mbak cerita mereka ga ada yang antar naik pesawat. Mereka cuma disuruh naik pesawat sendiri dan melewati semua sendirian. Dia cerita kalo nanti dijemput di kedatangan. Yang bikin aku khawatir adalah karena itu penerbangan pertama mereka. Kedua, mereka tidak terlalu mampu berbahasa asing. Bahasa Inggrisnya bisa dibilang ga bisa. Bahasa Kanton pun masih sangat terbatas. Lalu gimana mereka akan berkomunikasi? Semoga si mbak selalu diberkahi. Semoga si mbak bisa membawa hal positif dan sukses memperjuangkan kesejahteraan keluarganya dengan bekerja di negeri seberang. Amin.
Trus itu judul kenapa kok berangkat jadi TKI? Kamu ga beneran jadi pekerja migran kan? Ya tentu aja enggak. Saya cuma mau bercerita pengalaman Saya waktu barengan sama mbak mbak calon TKI dalam penerbangan ke Hong Kong beberapa waktu lalu. Jadi fokus tulisanya ke perjalanan mbak mbak calon TKI Hong Kong ya. Kalo untuk review flight Dan pengalaman Saya ke Luar negeri, tar deh abis ini aja dibikinnya.
Pagi itu Saya tiba di Juanda sekitar jam setengah 5 pagi. Suasana masih sepi. Counter check in Cathay Pacific juga belum buka. Saya gunakan waktu buat Jalan Jalan disekitar terminal. Baru saat papan status udah berubah ke check in Saya masuk. Diluar dugaan check in area udah ramai. Kebanyakan dari mereka adalah mbak mbak dengan rambut dipotong pendek, kemeja putih, celana kain hitam dan jaket yang senada warnanya. Mereka adalah mbak mbak yang akan mengadu nasib ke negeri orang buat bekerja sebagai pekerja migran.
Suasana counter check in juga rame. Nah disini mbak mbak itu langsung dipanggil ke counter cek in bergelombang. Satu counter cek in langsung menangani 5 orang. Mereka juga dipandu untuk mengisi sejumlah form oleh petugas darat Cathay Pacific. Saya yakin bekerja sebagai petugas darat Cathay Pacific di Surabaya itu ga gampang. Mereka harus mengatur agar temen temen BMI terlayani tanpa mengganggu penumpang reguler. Itu kenapa mereka melakukan jemput bola. Penumpang reguler diijinkan cek in di counter business class dan premium economy class jika kedua counter tersebut sepi. Soalnya proses si mbak mbak ini pasti ga akan cepat.
Sebenernya mulai cek in sampai boarding Saya ga terlalu berinteraksi sama mereka. Saya baru berinteraksi justru saat sudah di dalam pesawat. Kebetulan dua seat di sebelah Saya diisi mbak mbak BMI ini. Saat itu kami sempat ngobrol. Mbak mbak ini mengaku berasal dari Ponorogo dan Pacitan. Mereka juga mengaku kalo ini adalah pengalaman pertamanya naik pesawat.
Ketidaktahuan dan Indikasi Diskriminasi
Sebelum lanjut saya ingin menegaskan dulu bahwa tulisan saya sama sekali tidak bertendensi apapun. Tulisan ini tidak untuk mendiskreditkan siapapun baik temen temen BMI maupun maskapai penerbangan. Saya membuat tulisan ini untuk self reminder dan mungkin bisa jadi masukan buat yang mau berangkat jadi BMI.
Okay lanjooooottt... Pesawat yang kami tumpangi adalah jenis Boeing 777 dengan konfigurasi kursi kelas ekonomi 3-4-3. Sebenernya konfirmasi dengan tipe ini baru dibuat beberapa hari sebelumnya. Soalnya pas aku cek Minggu sebelumnya konfigurasi pesawat adalah Airbus 330. Saat itu aku udah memesan tempat duduk di dekat jendela. Tak lama kemudian dua orang mbak mbak ini datang. Mereka datang dengan barang bawaan kabin yang lumayan. Salah satunya adalah ransel. Dia main letakin aja ranselnya dibawah kaki. Ini jelas akan mengganggu penerbangan dong. Akupun mencoba bilang ke dia untuk naikin aja ke kompartment diatas atau masukin ke lorong kursi di depannya. Eh dianya ga mau. Malah dia menatapku dengan tatapan ga percaya. Dan.... Bener dong. Saat lagi ngitung penumpang, pramugara datang. Dia bilang
' ms, can you put your Luggage here or may be put it under the seat in front of you're
Si mbak ini cuma tolah toleh ga ngerti dia ngomong apa. Akupun mentranslate. Aku bilang
' mbak, kan bener aku bilang, tasnya taruh atas atau masukin ke bawah kursi depan, sama mas pramugaranya disuruh gitu'
Tanpa menjawab apa apa dia ikuti arahanku buat masukin tasnya ke bawah kursi didepannya. Si pramugara cuma bisa diam dan bingung aku ngomong apa ke si mbak. Liat situasi ackward aku tanggap dan bilang ke pramugara
' I just translated what you said to them. I am not sure that they can speak English. I just help you for trainslate'
' oh, okay thank you very much sir' lalu si pramugara itu berlalu. Kemudian si mbak ini nanya
' mas maaf saya Ndak pengalaman naik pesawat. Memangnya kenapa to kok tas Ndak boleh dibawah kaki'
Sayapun jelasin ke mbaknya kalo itu udah aturan penerbangan yang berlaku secara internasional. Soalnya ada istilah critical eleven dimana 11 menit pertama itu sangat vital. Selain itu kalo ada hal yang ga diinginkan, hanya ada waktu 1,5 menit buat evakuasi semua penumpang. Kalo ada tasjelas akan menghalangi proses evakuasi. Si mbak pun ekspresinya berubah.
Sebelum push back, pramugara menawarkan selimut. Saat itu aku minta selimut buat antisipasi dingin. Alasanku ambil kursi Deket jendela adalah agar aku bisa dapat sinar matahari. Soalnya aku yakin dalam penerbangan panjang ini pasti akan dingin. Pas aku ambil selimut, si mbak aku tawarin tapi dia nolak.
Saat tiba service makan, lagi lagi bahasa menjadi barrier. Akupun mulai kembali mentranslate. Aku udah feeling si mbak akan pesen makanan sama kaya aku. Makanya aku ambil makanan dengan nasi sebagai base nya. Dan ternyata bener, si mbak ambil makanan sama kaya aku.
Dalam penerbangan itu aku beberapa kali minta Refill air putih. Dalam penerbangan itu aku juga terlihat nyaman dengan selimut dan tidur sangat nyenyak. Sedangkan dua mbak disampingku terlihat kedinginan. Aku rasa cukup masuk akal mereka kedinginan. Jaket dari perusahaan yang memberangkatkannya sangat tipis. Ditambah mereka hanya menggunakan kemeja warna putih tipis juga.
Setengah jam sebelum landing aku udah bangun. Merasa ga tau harus ngapain lagi, akhirnya aku mulai ngobrol sama mbak mbak sebelahku. Si mbak pun mulai bertanya soal aku yang berkali kali Refill minuman tadi. Dia bertanya apakah itu berbayar atau tidak. Akupun ngejelasin kalo itu ga bayar alias kita bisa minta langsung ke pramugari. Lalu ada semacam rasa menyesal kenapa kok ga minta dari tadi.
Di saat yang sama, muncul notifikasi di layar masing masing. Layar tersebut berisi tentang jadwal penerbangan lanjutan, informasi dimana harus security check Bagi penumpang dengan penerbangan lanjutan, gate keberangkatan untuk sejumlah kota tujuan yang lain, nomor penerbangan, hingga informasi di belt atau conveyor mana barang kita keluar bagi mereka yang mengakhiri penerbangan di Hong Kong. Seketika aku mulai menerangkan informasi tersebut ke mbak mbak di sebelahku. Aku jelasin proses apa saja yang harus mereka lalui saat tiba di Hong Kong. Termasuk aku ingetin mereka buat isi semacam departure card. Awalnya aku kira mbak mbak itu akan ngerti penjelasanku. Namun aku baru yakin kalo mereka ga ngerti saat muncul pertanyaan
' mas nanti keluarnya bareng masnya kan?'
Maaakkk..... ini mah fixed si embak kagak paham sama penjelasanku dari tadi kalo aku harus transit. Akhirnya akupun jelasin lagi kalo aku cuma transit di Hong Kong yang artinya aku ga keluar bandara karena kudu terbang lagi ke Beijing. Aku bahkan juga bilang kalo nanti si mbak udah sampai rumah aku masih di udara. Seketika aku liat ekspresi wajah si mbak berubah jadi khawatir. Melihat situasi itu, aku kembali menerangkan soal prosedur kedatangan dan belt barang. Aku berkali kali tanya apakah si mbak udah cukup paham atau belum. Berkali kali pula si mbak bilang ga paham. Berkali kali pula si mbak minta maaf atas ketidakpahamannya karena baru pertama naik pesawat dan International flight pula. Deg. Aku kaget dan mendadak khawatir. Lagi lagi aku jelasin step by step. Hingga pada akhirnya aku nyerah. Aku bilang ke mbaknya buat inget inget kira kira mana penumpang dari pesawat ini. Ikuti dia jalan.
Setelah pesawat mendarat dan terparkir sempurna di HKIA, aku liat mbaknya udah berdiri dan antri jauh di depanku. Sedangkan aku masih nikmatin suasana HKIA dari jendela. Saat antrian mulai jalan keluar, aku baru berdiri buat turunin bagasi kabin. Aku kaget saat tiba di ujung garbarata. Aku liat dua mbak tadi cuma bisa berdiri bingung. Aku sempat hampiri dan tanya lagi ngapain disini? Padahal rentang waktu dia jalan dan keluar jauh lebih dulu. Si mbak pun cuma jawab nunggu temen. Karena jalur berbeda, akupun terpaksa kudu meninggalkan si mbak ini.
Jujur pengalaman ketemu mbak mbak TKI itu bikin aku kepikiran. Kira kira si mbak paham ga ya alurnya. Terlebih pas si mbak cerita mereka ga ada yang antar naik pesawat. Mereka cuma disuruh naik pesawat sendiri dan melewati semua sendirian. Dia cerita kalo nanti dijemput di kedatangan. Yang bikin aku khawatir adalah karena itu penerbangan pertama mereka. Kedua, mereka tidak terlalu mampu berbahasa asing. Bahasa Inggrisnya bisa dibilang ga bisa. Bahasa Kanton pun masih sangat terbatas. Lalu gimana mereka akan berkomunikasi? Semoga si mbak selalu diberkahi. Semoga si mbak bisa membawa hal positif dan sukses memperjuangkan kesejahteraan keluarganya dengan bekerja di negeri seberang. Amin.
Senin, 09 Juli 2018
PENGALAMAN TERBANG KE LUAR NEGERI - CEK IN INTERNATIONAL FLIGHT
Setelah lama tenggelam dari dunia blogger kini Saya kembali lagi dengan postingan postingan baru. Akhirnya Setelah lama menunggu, akhirnya si anak yang punya mimpi melihat Luar negeri ini ditakdirkan juga untuk terbang. Jika biasanya cuma bisa jadi pembaca setia blognya ekky jambukebalik dan keluarga pelancong, kini Saya juga pengen mulai nulis. Bukan maksud ikut ikutan. Jujur, baca blog blog mereka itu penuh manfaat. Kita bisa siapin diri dari pengalaman pengalaman mereka. Kadang pengalaman yang di share oleh orang orang jauh lebih berharga daripada sekedar baca official information.
Nah langsung aja yak. Jadi pergi keluar negeri itu selalu bikin ndredeg alias jantungan. Semua itu terjadi bahkan sejak awal pengurusan dokumen hingga pulang lagi ke tanah air. Setiap proses yang dilalui memiliki kadar jantungan sendiri sendiri. Makanya Saya akan coba deh ceritain pengalaman pengalaman Saya.
Kali ini Saya mau cerita pengalaman cek in pada penerbangan internasional. Sebenernya ga pure cek in ya. Tapi menyeluruh mulai saat awal tiba di bandara sampe cek in. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman di bandara juanda.
Penerbangan internasional itu beda ama domestik. Ya iyalah dim, namanya juga internasional, pasti beda dong, ga usah dibilangin Kita juga udah ngerti. Yups bener banget. Tapi mungkin Ada beberapa temen yang harap harap cemas Dan ga ngeh sama beginian. Jadiiii Saya Akan nuliskan. Biasanya dalam penerbangan internasional itu prosesnya jauh lebih panjang Dan lebih ribet. Kalo kadang Kita Suka merasa kerepotan dengan penerbangan domestik, nah di internasional Kita akan rasakan Dua Kali lipat.
Usahakan untuk tiba di airport jangan mepet. Berikan waktu yang cukup untuk melalui semua prosesnya. Kalo prinsip Saya, lebih baik Kita nunggu di bandara daripada lari lari Karena takut telat. Untuk penerbangan internasional Saya biasanya akan memilih untuk mulai berangkat dari rumah sejak 3,5 jam sebelumnya. Jadi kalo flight Saya jam 8.30 pagi maka Saya usahakan udah ready di rumah buat order taksi atau online sejak jam 5. Sebab Kita pasti akan butuh waktu buat Naik turunin koper. Belum lagi Kalo Kita mendadak inget Ada yang belum kebawa Dan musti dibeli. Pasti akan mampir mampir dong ya. Belum lagi kalo driver taksi atau onlinenya lelet. Atau jangan jangan Ada macet ke arah bandara.jadi berangkat seawal mungkin itu penting buat kenyamanan Kita sendiri. Selain itu, harga tiket pesawat ke luar negeri tuh Mahal broooooo.... Daripada duit hangus gagal berangkat mending enggak deh ya....
Setibanya di airport, Saya ga akan buru buru masuk. Saya akan bawa troley berisi bagasi ke salah satu sudut yang relatif sepi. Nah disana Saya make sure lagi Ada ga barang barang yang dilarang di tubuh Saya. Misalkan jam tangan, ikat pinggang,gelang dari logam, ponsel, dompet, earphones, kunci, sampai uang koin. Saya Akan keluarkan itu Dan masukin ke tas bagasi kabin. Nah Saya juga akan menyisakan passport Dan tiket aja ditangan. Lah kalo tiketnya di hp gmn?? Ya gapapa dibawa. Kan at least nanti Kita tinggal naruh ponsel, passport ama tiket aja di mesin x ray. Ga bakal makan waktu lama juga. Saya juga usahakan melepas semua jaket Dan syall. Memang kita akan terlihat ribet sendiri. Tapi bodo amat, lebih baik Kita terlihat ribet ditempat yang ga keliatan orang daripada keliatan ribet ditengah antrian yang bakal tambah panjang antrian plus orang dibelakang Kita jengkel. Dijamin ini akan membuat Kita lolos dengan selamat di Pintu pemeriksaan pertama sebelum memasuk cek in Hall. Pemeriksaan ketat buat masuk cek in Hall ini biasanya cuma Ada di bandara Indonesia sih. Jarang Ada bandara di luar negeri yang sedetil Kita pemeriksaannya.
Setelah lolos pemeriksaan pertama, sampailah Kita di cek in Hall. Kadang suka Ada atrian yang Maha panjang. Apalagi kalo penerbangan Kita adalah kelas rakyat jelata. Antriannya pasti bakal panjang banget. Ada Cara agar Kita bisa melenggang tanpa harus masuk ke antrian. Kita bisa web cek in terlebih dahulu. Kalo perlu Kita langsung print out itu boarding passnya. Kalo Saya pilih web cek in Tapi boarding pass Saya cetak di counter. Alasannya sih.... Biar ada kertas Dan logo maskapainya. Hehehehehe... Maklum ya... Jiwa ndesonya ga bisa ilang buat yang beginian. Nah web cek in ini Ada kelebihannya. Kadang maskapainya punya counter sendiri buat penumpang web cek in. Bahkan di beberapa airport di luar negeri, mereka punya mesin drop bagasi mandiri. Jadi Kita ga perlu antri lagi.
Pengalaman Saya di juanda kemarin antrian cek in lumayan panjang. Saya kemudian mendekati petugas maskapai yang jaga di dekat kelas bisnis. Saya bilang udah web cek in. Eh sama si mbaknya saya diijinin antri di counter premium economy hehehe... Trus eksekusi cek in Saya malah di counter bisnis. Gpp lah ya cek innya doang di counter bisnis. Siapa tahu next bisa Naik business classnya. Alhasil Saya jauh lebih cepat prosesnya.
Okay sementara itu dulu. Next Saya Akan posting tentang pengalaman proses imigrasi di Indonesia....
Nah langsung aja yak. Jadi pergi keluar negeri itu selalu bikin ndredeg alias jantungan. Semua itu terjadi bahkan sejak awal pengurusan dokumen hingga pulang lagi ke tanah air. Setiap proses yang dilalui memiliki kadar jantungan sendiri sendiri. Makanya Saya akan coba deh ceritain pengalaman pengalaman Saya.
Kali ini Saya mau cerita pengalaman cek in pada penerbangan internasional. Sebenernya ga pure cek in ya. Tapi menyeluruh mulai saat awal tiba di bandara sampe cek in. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman di bandara juanda.
Penerbangan internasional itu beda ama domestik. Ya iyalah dim, namanya juga internasional, pasti beda dong, ga usah dibilangin Kita juga udah ngerti. Yups bener banget. Tapi mungkin Ada beberapa temen yang harap harap cemas Dan ga ngeh sama beginian. Jadiiii Saya Akan nuliskan. Biasanya dalam penerbangan internasional itu prosesnya jauh lebih panjang Dan lebih ribet. Kalo kadang Kita Suka merasa kerepotan dengan penerbangan domestik, nah di internasional Kita akan rasakan Dua Kali lipat.
Usahakan untuk tiba di airport jangan mepet. Berikan waktu yang cukup untuk melalui semua prosesnya. Kalo prinsip Saya, lebih baik Kita nunggu di bandara daripada lari lari Karena takut telat. Untuk penerbangan internasional Saya biasanya akan memilih untuk mulai berangkat dari rumah sejak 3,5 jam sebelumnya. Jadi kalo flight Saya jam 8.30 pagi maka Saya usahakan udah ready di rumah buat order taksi atau online sejak jam 5. Sebab Kita pasti akan butuh waktu buat Naik turunin koper. Belum lagi Kalo Kita mendadak inget Ada yang belum kebawa Dan musti dibeli. Pasti akan mampir mampir dong ya. Belum lagi kalo driver taksi atau onlinenya lelet. Atau jangan jangan Ada macet ke arah bandara.jadi berangkat seawal mungkin itu penting buat kenyamanan Kita sendiri. Selain itu, harga tiket pesawat ke luar negeri tuh Mahal broooooo.... Daripada duit hangus gagal berangkat mending enggak deh ya....
Setibanya di airport, Saya ga akan buru buru masuk. Saya akan bawa troley berisi bagasi ke salah satu sudut yang relatif sepi. Nah disana Saya make sure lagi Ada ga barang barang yang dilarang di tubuh Saya. Misalkan jam tangan, ikat pinggang,gelang dari logam, ponsel, dompet, earphones, kunci, sampai uang koin. Saya Akan keluarkan itu Dan masukin ke tas bagasi kabin. Nah Saya juga akan menyisakan passport Dan tiket aja ditangan. Lah kalo tiketnya di hp gmn?? Ya gapapa dibawa. Kan at least nanti Kita tinggal naruh ponsel, passport ama tiket aja di mesin x ray. Ga bakal makan waktu lama juga. Saya juga usahakan melepas semua jaket Dan syall. Memang kita akan terlihat ribet sendiri. Tapi bodo amat, lebih baik Kita terlihat ribet ditempat yang ga keliatan orang daripada keliatan ribet ditengah antrian yang bakal tambah panjang antrian plus orang dibelakang Kita jengkel. Dijamin ini akan membuat Kita lolos dengan selamat di Pintu pemeriksaan pertama sebelum memasuk cek in Hall. Pemeriksaan ketat buat masuk cek in Hall ini biasanya cuma Ada di bandara Indonesia sih. Jarang Ada bandara di luar negeri yang sedetil Kita pemeriksaannya.
Setelah lolos pemeriksaan pertama, sampailah Kita di cek in Hall. Kadang suka Ada atrian yang Maha panjang. Apalagi kalo penerbangan Kita adalah kelas rakyat jelata. Antriannya pasti bakal panjang banget. Ada Cara agar Kita bisa melenggang tanpa harus masuk ke antrian. Kita bisa web cek in terlebih dahulu. Kalo perlu Kita langsung print out itu boarding passnya. Kalo Saya pilih web cek in Tapi boarding pass Saya cetak di counter. Alasannya sih.... Biar ada kertas Dan logo maskapainya. Hehehehehe... Maklum ya... Jiwa ndesonya ga bisa ilang buat yang beginian. Nah web cek in ini Ada kelebihannya. Kadang maskapainya punya counter sendiri buat penumpang web cek in. Bahkan di beberapa airport di luar negeri, mereka punya mesin drop bagasi mandiri. Jadi Kita ga perlu antri lagi.
Pengalaman Saya di juanda kemarin antrian cek in lumayan panjang. Saya kemudian mendekati petugas maskapai yang jaga di dekat kelas bisnis. Saya bilang udah web cek in. Eh sama si mbaknya saya diijinin antri di counter premium economy hehehe... Trus eksekusi cek in Saya malah di counter bisnis. Gpp lah ya cek innya doang di counter bisnis. Siapa tahu next bisa Naik business classnya. Alhasil Saya jauh lebih cepat prosesnya.
Okay sementara itu dulu. Next Saya Akan posting tentang pengalaman proses imigrasi di Indonesia....
Rabu, 13 Mei 2015
AKU TERPANGGIL, DATANG, BERCELOTEH HINGGA JATUH CINTA - KELAS INSPIRASI
May 13, 2015 at 7:28pm
Sebenarnya program kelas inspirasi bukan hal asing bagiku. mas VQ salah satu rekan kerjaku di Elshinta, menjadi salah stau penggiat dalam event ini di Jawa Timur. tentu saja setelah dia resign dari pekerjaan sebagai broadcaster pada stasiun radio 24/7 full news tersebut. Awalnya aku masih biasa saja mendengar Kelas Inspirasi. Bahkan bisa dibilang agak ackward melihat VQ yang demikian getolnya pada program volunteering ini. beberapa sesi berlalu, aku masih tetap saja hidup dalam duniaku sendiri. Hingga suatu hari, aku melihat program Kelas inspirasi yang dilakukan serentak di 29 Kabupaten Kota se Jawa Timur. sejak saat itu aku kembali melirik, dan mereview apa sih uniknya program ini. baca sana sini, googling sana sini. ternyata memang gerakan ini sama seperti yang telah kulakukan di daerah asalku, Ngunut Tulungagung. dimana aku mencoba untuk ikut kalo istilah orang jawa mbombong adek adek usia sma disana paling tidak agar mereka punya mimpi dulu deh.
setelah daftar dan dinyatakan diterima, hmmm inilah saatnya beraksi. aku datang ke Trenggalek saat itu dengan sedikit rasa ragu. bener ga ya ini bisa ku lakukan. Ragu pada sistem, takut ga bisa diterima oleh rekan reka volunteer lain, minder karena belum pernah gabung dan yang paling utama adalah pertanyaan tentang ' apa aku sudah pantas untuk menyandang sebutan inspirator di pundakku?" ' apa hidupku udah bener sampai harus dilabeli kaya gini". namun aku menafikkan itu semua tatkala ingat bahwa aku tak perlu memikirkannya. aku hanya ingin fokus pada satu hal, bahwa anak anak membutuhkan figur untuk bisa mereka lihat. figur ini akan menjadi model bagi mereka. model akan berubah menjadi semangat dan impian baru bagi mereka. bagi mohon maaf mereka yang tinggal di daerah khususnya pegunungan, mencari model hingga bisa menemukan kata ' ya seperti mas atau mbak ini yang aku inginkan ' adalah sebuah nyaris kemustahilan. tingkat kemustahilan ini akan bertambah ketika kita berasa dari kalangan biasa biasa saja, yang tidak bersaudara atau dekat dengan mereka yang katanya punya kehidupan lebih baik. makanya kita harus mencoba untuk memotong mata rantai tersebut.
saat itu aku teringat fase dimana aku dan teman teman sebagai anak daerah kesulitan mendapatkan infrmasi tentang study lanjut. sekolah hanya mengarahkan kepada jurusan jurusan yang menurut mereka lazim. berbagai patokan dan indikator nilai seolah menjadi dewa bagi semuanya. namun kami (saya da teman2) adalah anak anak gila. kami rela menyisihkan uang jajan mingguan hanya untuk bisa mengakses internet ke warnet. dimana harga akses internet ke warnet saat itu antara 3500-4000 per jam. Itu setara dengan uang jajan kami sehari. belum lagi kami harus mengantri. kalo panjang bisa sampai 2 jam ngantri masuk ke komputernya. ini belum termasuk jaringan yang sering eror yaaa... ga seperti sekarang dimana data internet dalam genggaman. kami saat itu adalah sekumpulan anak anak gila yang ga suka dengan arahan yang basa biasa saja. kami ingin menjadi seuatu yang bahkan nyaris tak terpikirkan. dan terbukti kami bisa. 3 dari 5 orang anggota geng kami saat ini sedang dan telah Master. 2 lainnya bekerja di sektor mining dan BUMN besar di negeri ini. kami adalah anak desa, 13 km dari pusat kota kabupaten, 200km dari ibukota provinsi dan lebih dari 800km dari ibu kota negara. kami bisa karena kami mencari. saya menganggap kami adalah anak beruntung diberi semangat pantang menyerah dalam mencari informasi itu. sayangnya tidak banyak anak daerah yang seperti itu. sulitnya akses dan bagaimana mereka merefleksi sebuah realita di sekitarnya cukup sukses untuk memupuskan harapan. berangkat darisana, aku ingin menghidupkan atau mungkin menambah minyak pada lentera harapan dan cita cita anak anak di daerah. semangat itulah yang terus kukobarkan dan dari jam ke jam kutambah porsinya
Hari minggu aku menjejakkan kaki di Trenggalek. aku di jemput oleh mbak Tyas sesama relawan pengajar. aku takut canggung dan terlihat ackward. eh tapi ternyata tidak. kami bertemu bak teman lama. padahal itu adalah hari pertama kami bertemu. selang beberapa saat muncul mbak Lia, terus bunga, Pras, Mita sedangkan Redi absen langsung ketemu besoknya. sebenernya agak pincang sih. saat persiapan akhir malah minus satu orang. tapi saya harus appresiasi ke rekan rekan ini. saat itu dalam waktu yang sangat mefet, kami merencanakan semuanya. termasuk belanja ini itu buat keperluan mengajar besok. tapi tentunya disertai canda tawa dan sebagainya. bahkan yang ngangeni adalah sesi ngebully fasil. hahahahaha... sesi gojlokan yang ga ada berhentinya. jeda usia yang ga terlalu jauh bener bener bikin seger. ga ada tuh serius seriusnya. tangan dan otak kami bekerja tapi guyonnya tetep.. bahkan di waktu waktu kritis. kenapa kritis? karena kami baru kumpul jam 2 siang, belum siap apa apa, selesai perencanaan ini itu jam 4. kami cuma waktu2 jam buat cari barang barang yang buanyak bianget. kenapa 2 jam karena di trenggalek akan susah dapat barang kalo malam usah tiba. tapi tetep aja jek sempet guyonan. hahahaha. setelah itu selesai saya diantar ke hotel sama mbak Tyas. malamnya kami masih aja tuh tetep guyonan lewat WA. padahal kami para relawan pengajar belum siap apapun buat besok. sambil ngerjain, nggosip dan sebagainya. ajib bener dah.
Senin jam 5 pagi semuanya udah pada heboh sendiri. aku yang notabene susah banget bangun pagi, paling pagi jam 7 atau 8 heheheehe... dengan sengaja minta bantuan ke temen temen relawan buat nelpon bangunin. dan jam 4 loh aku udah dibangunin. hehehehe. hotelku saat itu pas dibawah gunung. dan air panas lamaaaa banget angetnya. akhirnya saya mandi air dingin. wih lengkap sudah penderitaan. baru selesai mandi mbak Lia udah ada dibawah buat jemput. waduuuuuhhhh... celaka .. akhirnya ya wislah langsung asal masukin barang ke tas lagi ajah. yang bikin lama karena di hotel tempatku nginep ada semacam hypermarketnya.. dan baju murah muraaaaahhhhh... alhasil belaja deh kita semalam banyak banget hehehe. materi belum siap tapi belanjanya tetep lho ya. hahahahaha.....
sekitar setengah 7 kami tiba di sekolah lokasi hari inspirasi. dan syaa cukup amaze karena lokasinya kaya lagu 'disini gunung di dana gunung ku daki degan kaki dan dengkul' hahahahaha.. ga segitunya juga. jadi sekolah kami berada tepa diantara 2 gunung. di depan sekolah ada gunung, dibelakangnya juga ada. setelah diteria oleh guru2, kami ditanya macem macem. nah ini nih kami baru tau kalo sekolah belum tau apa itu kelas inspirasi. guru guru disana mengira kami adalah NGO atau utusan pemerintah, atau apalah apalah. kamipun cerita siapa dan apa kelas inspirasi. mereka kaget banget pas tau kalo kami yang datang kesana belum pernah mengenal satu sama lain sebelumnya. mereka lebih kaget lagi kalo kami baru ketemu secara fisik kemarin. bahkan kami ditanya macem macem soal gimana bisa bikin gerakan kaya gini, koordinasinya dan sebagainya. dan itu tetep membuat guru guru disana gagal paham. di datu sisi mereka seneng ada kami. tapi di sisi lain model gerakan kelas inspirasi yang amazing ini sulit untuk diterima. saya menganggapnya inilah kelebihan kelas inspirasi.
hari itu diawali dengan upacara bendera. fyi sekolah ini sama sekali ga pernah ada upacara. hari itu adalah pertama diadakan upacara bendera. mereka senang sekali bisa menunjukkan upacara bendera pada kami. buat saya pribadi, saya cukup amazing melihat antusiasme siswa dan orang tua mereka mempersiapkan upacara. kok bisa orang tua mereka? tau darimana? saya melihat dari seragam. banyak diantara siswa yang memakai seragam baru. banyak orang tua juga yang sekalian nganter anak mereka juga liat upacara. bahkan ada juga orang tua yang mewanti wanti anaknya agar ga kotor kotoran karena itu seragam baru dan harus upacara. buat saya itu sungguh menakjubkan.saat upacara kami semua diminta buat maju. Kepala sekolah memperkenalkan kami ke para siswa dan orang tua yang berdiri di pagar. sebagian dari mereka bisik bisik ' endi to endi to' udah berasa artis hahaha. walo gitu ini jantung dag dig dug nya luaaarrr binasa.. hahahah.. kami disuruh perkenalan di depan siswa dan orang tua yang berdiri di pojok pojok. duh aku sih milih ngamc di panggung di lapangan daripada kaya gini, asli ndredeg.
Setelah upacara kami harus masuk ke kelas, dan ndredegnya saya makin luar biasa. saya jadi makin sering ke kamar mandi. jujur sejak tiba di sekolah ini sampe mau ngajar sudah lebih dari 3x saya bolak balik ke kamar mandi. hedeeehhhh.... kacau. hati makin dag dig dug pas kita masuk ke ruang kelas. saat itu kami hanya mengajar 3 kelas, kelas 4,5,6 saja. saya pertama masuk ke kelas 5. itu hati udah ga karu karuan. nervousnya ampu ampunan. begitu masuk saya disambut dengan lagu dari adek adek yang kurang lebih liriknya .' selamat pagi kakak, kami anak desa, terimalah hormat dari kami yang ingin punya mimpi. bantulah kami agar bisa wujudkan cita cita'... jleb banget rasanya. saya benar benar bisa mmerasakan ketulusan luar biasa dari adek adek ini. saya terdiam sejenak dan membayangkan andai para petinggi negeri ini bisa merasakan mengajar satu hari. menanggalkan semua atribut mereka untuk sekedar mendengar. ada banyak anak seperti mereka di seluruh indonesia. merekalah pemegang tongkat estafet kita berikutnya. pegang kelas 5 bagi saya ga terlalu sulit. mereka sangat antusias.
dari kelas 5 saya pindah ke kelas 6 yang sebelumnya dipegang mbak Lia. nah kelas 6 ini adalah tantangan baru. tantangannya luarr biasa. mereka punya energi besar. saya harus mengajar 2 kelas yang dijadikan satu. ketika satu sisi di ajar, sisi lainnya rame. haduuuuhhh.. ampuuunnn.. bener bener teriak teriak. itu tantangan secara teknis. secara pemikiran ngajar kelas 6 disini yang kami para relawan pengajar rasakan agak susah. kenapa? karena apa yang kami bilang dimentahkan semua oleh adek adek. terutama mereka yang terkenal nakal dikelas. tapi bagi saya mereka ga nakal cuma mereka ingin dominan dan didengar aja. usut punya usut sudah banyak melihat realita di sekitar mereka. mereka merasa sekolah atau ga ya sama aja. paling ujung ujungnya ke sawah. atau kalo ga gitu misal mau kaya tinggal jadi tki aja beres. waduh. saya rasa hampir 60% dari mereka apa yang kami sampaikan sangat utopis. mereka menganggap kami ini makhluk asing. mereka beranggapan ' iya mas mbak sampean wong kota, kami wong ndeso yo bedo. uripe neng ndeso yo koyo ngene iki, ra sah sekolah duwur koyo sampean'. padahal mbak lia dan mbak tyas adalah orang galek asli. bahkan mbak lia kerjanya juga di galek. tapi kami ga nyerah menangani kelas 6 ini. saya mencoba menunjukkan mereka ke peta. saya menunjukkan agar mereka bisa terlihat. jadi mereka harus punya pendidikan tinggi dan jadi orang keren. di akhir sesi saya melihat ada secerca harapan di mata mereka. termasuk di mata anak anak yang mengkontra kami tadi. bagi kami itu cukup. minmal mereka ada harapan, selanjutnya punya mipin dan berusaha mewujudkannya.
setelah istirahat saya mengajar di kelas 4. disini lain lagi tantangannya. tantangan terbesar disini adalah membuat anak anak bisa brbicara. mengajadi mereka mengungkapkan kalimatnya. penggunaan bahasa daerah penting disini. saya beberapa kali mengajar dengan bahasa jawa agar mereka juga familiar dengan saya. disini jauh lebih enak karena suara saya ga jadi habis. tapi susahnya disini nyaris pasif. jadi relawan pengajar harus bener bener punya trick jitu agar mereka bisa percaya pada kita.pada dasarnya mengajar di kelas inspirasi punya tantangan berbeda di tiap jenjang. yang diperlukan selain persiapan dan amunisi adalah bagaimana menjaga mental dan semangat kita ga ikutan drop. apalagi setelah battle sama anak anak kelas 6 tadi. kita harus sadar dan paham mengapa kita ada disana.
sesi terakhir adalah clossing. disini kami memintaadek adek memuliskan cita citanya pada sebuah sticky notes, dan ditempel di balon. balon ini kemudian diterbangkan. sebelum balon diterbangkan, kami membuat lingkaran di lapangan. kemudian masuklah 6 siswa, 2 orang masing asing jenjang, 1 laki laki dan satu perempuan sambil bawa segerombol balon. mereka kemudian berdoa bersama dan kami gunting balon untuk dilepaskan ke dara. harapanya agar mimpi mereka bisa setinggi langit dan kelak menjadi orang besar. ada stu kejadian disana. dimana ada beberapa balon ga bisa terbang karena kehabisan gas. dan tahukah anda alon siapa itu? itu adalah balon anak anak yang dicap nakal di sekolah ini. kami para relawan pengajar jujur kaget banget kenapa milik mereka yang ga bisa terbang. ketika teman temannya tahu itu punya anak anak yang di cap nakal tadi, mereka langsung rame rame ngomong,' mulakno dadi bocah ojo nakal2.. kapok balonmu ga muber... kapok cita citamu ga terwujud'. kami semua relawan dan fasil kaget mendengar teman temannya bilang gitu. kami semua reflek turun ke lapangan. kami berusaha semaksimal mungkin menerbangkan balon itu. kami ga mau walo dia di cap nakal tapi dengan kedatangan kami merasa di judge demikian. kami langsung lompat2 sendiri di tengah lapangan menerbangkan alon harapan itu. satu balon akhirnya terbang juga karena dibawa angin. satu balon lagi ga terbang terbang sekeras apapun kami melemparnya ke langit. kalo mau terbang tak lebih tinggi dari tiang net voly. kami teruse berusaha. kami senang ketika balonnya bisa terbang. tapiii ga tinggi2 banget. dan balon tersebut malah nyangkut di poshon mangga dan meletus. itu force majeur. kami uda ga bisa berbuat apa apa.
bagi saya mengajar di kelas inspirasi membuat jatuh cinta. saya jatuh cinta dengan sistem yang ada didalamnya. saya jatuh cinta melihat wajah polos. saya jatuh cinta melihat harapan di mata mereka semua. dan saya jatuh cinta untuk ikut berkontribusi pada negeri. meskipun saya bukanlah siapa siapa. tapi mengutip kalimat dalam 7 pilar kelas inspirasi dimana kita harus ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. karena saat ini baru ini yang saya bisa berikan untuk negeri.
Sebenarnya program kelas inspirasi bukan hal asing bagiku. mas VQ salah satu rekan kerjaku di Elshinta, menjadi salah stau penggiat dalam event ini di Jawa Timur. tentu saja setelah dia resign dari pekerjaan sebagai broadcaster pada stasiun radio 24/7 full news tersebut. Awalnya aku masih biasa saja mendengar Kelas Inspirasi. Bahkan bisa dibilang agak ackward melihat VQ yang demikian getolnya pada program volunteering ini. beberapa sesi berlalu, aku masih tetap saja hidup dalam duniaku sendiri. Hingga suatu hari, aku melihat program Kelas inspirasi yang dilakukan serentak di 29 Kabupaten Kota se Jawa Timur. sejak saat itu aku kembali melirik, dan mereview apa sih uniknya program ini. baca sana sini, googling sana sini. ternyata memang gerakan ini sama seperti yang telah kulakukan di daerah asalku, Ngunut Tulungagung. dimana aku mencoba untuk ikut kalo istilah orang jawa mbombong adek adek usia sma disana paling tidak agar mereka punya mimpi dulu deh.
setelah daftar dan dinyatakan diterima, hmmm inilah saatnya beraksi. aku datang ke Trenggalek saat itu dengan sedikit rasa ragu. bener ga ya ini bisa ku lakukan. Ragu pada sistem, takut ga bisa diterima oleh rekan reka volunteer lain, minder karena belum pernah gabung dan yang paling utama adalah pertanyaan tentang ' apa aku sudah pantas untuk menyandang sebutan inspirator di pundakku?" ' apa hidupku udah bener sampai harus dilabeli kaya gini". namun aku menafikkan itu semua tatkala ingat bahwa aku tak perlu memikirkannya. aku hanya ingin fokus pada satu hal, bahwa anak anak membutuhkan figur untuk bisa mereka lihat. figur ini akan menjadi model bagi mereka. model akan berubah menjadi semangat dan impian baru bagi mereka. bagi mohon maaf mereka yang tinggal di daerah khususnya pegunungan, mencari model hingga bisa menemukan kata ' ya seperti mas atau mbak ini yang aku inginkan ' adalah sebuah nyaris kemustahilan. tingkat kemustahilan ini akan bertambah ketika kita berasa dari kalangan biasa biasa saja, yang tidak bersaudara atau dekat dengan mereka yang katanya punya kehidupan lebih baik. makanya kita harus mencoba untuk memotong mata rantai tersebut.
saat itu aku teringat fase dimana aku dan teman teman sebagai anak daerah kesulitan mendapatkan infrmasi tentang study lanjut. sekolah hanya mengarahkan kepada jurusan jurusan yang menurut mereka lazim. berbagai patokan dan indikator nilai seolah menjadi dewa bagi semuanya. namun kami (saya da teman2) adalah anak anak gila. kami rela menyisihkan uang jajan mingguan hanya untuk bisa mengakses internet ke warnet. dimana harga akses internet ke warnet saat itu antara 3500-4000 per jam. Itu setara dengan uang jajan kami sehari. belum lagi kami harus mengantri. kalo panjang bisa sampai 2 jam ngantri masuk ke komputernya. ini belum termasuk jaringan yang sering eror yaaa... ga seperti sekarang dimana data internet dalam genggaman. kami saat itu adalah sekumpulan anak anak gila yang ga suka dengan arahan yang basa biasa saja. kami ingin menjadi seuatu yang bahkan nyaris tak terpikirkan. dan terbukti kami bisa. 3 dari 5 orang anggota geng kami saat ini sedang dan telah Master. 2 lainnya bekerja di sektor mining dan BUMN besar di negeri ini. kami adalah anak desa, 13 km dari pusat kota kabupaten, 200km dari ibukota provinsi dan lebih dari 800km dari ibu kota negara. kami bisa karena kami mencari. saya menganggap kami adalah anak beruntung diberi semangat pantang menyerah dalam mencari informasi itu. sayangnya tidak banyak anak daerah yang seperti itu. sulitnya akses dan bagaimana mereka merefleksi sebuah realita di sekitarnya cukup sukses untuk memupuskan harapan. berangkat darisana, aku ingin menghidupkan atau mungkin menambah minyak pada lentera harapan dan cita cita anak anak di daerah. semangat itulah yang terus kukobarkan dan dari jam ke jam kutambah porsinya
Hari minggu aku menjejakkan kaki di Trenggalek. aku di jemput oleh mbak Tyas sesama relawan pengajar. aku takut canggung dan terlihat ackward. eh tapi ternyata tidak. kami bertemu bak teman lama. padahal itu adalah hari pertama kami bertemu. selang beberapa saat muncul mbak Lia, terus bunga, Pras, Mita sedangkan Redi absen langsung ketemu besoknya. sebenernya agak pincang sih. saat persiapan akhir malah minus satu orang. tapi saya harus appresiasi ke rekan rekan ini. saat itu dalam waktu yang sangat mefet, kami merencanakan semuanya. termasuk belanja ini itu buat keperluan mengajar besok. tapi tentunya disertai canda tawa dan sebagainya. bahkan yang ngangeni adalah sesi ngebully fasil. hahahahaha... sesi gojlokan yang ga ada berhentinya. jeda usia yang ga terlalu jauh bener bener bikin seger. ga ada tuh serius seriusnya. tangan dan otak kami bekerja tapi guyonnya tetep.. bahkan di waktu waktu kritis. kenapa kritis? karena kami baru kumpul jam 2 siang, belum siap apa apa, selesai perencanaan ini itu jam 4. kami cuma waktu2 jam buat cari barang barang yang buanyak bianget. kenapa 2 jam karena di trenggalek akan susah dapat barang kalo malam usah tiba. tapi tetep aja jek sempet guyonan. hahahaha. setelah itu selesai saya diantar ke hotel sama mbak Tyas. malamnya kami masih aja tuh tetep guyonan lewat WA. padahal kami para relawan pengajar belum siap apapun buat besok. sambil ngerjain, nggosip dan sebagainya. ajib bener dah.
Senin jam 5 pagi semuanya udah pada heboh sendiri. aku yang notabene susah banget bangun pagi, paling pagi jam 7 atau 8 heheheehe... dengan sengaja minta bantuan ke temen temen relawan buat nelpon bangunin. dan jam 4 loh aku udah dibangunin. hehehehe. hotelku saat itu pas dibawah gunung. dan air panas lamaaaa banget angetnya. akhirnya saya mandi air dingin. wih lengkap sudah penderitaan. baru selesai mandi mbak Lia udah ada dibawah buat jemput. waduuuuuhhhh... celaka .. akhirnya ya wislah langsung asal masukin barang ke tas lagi ajah. yang bikin lama karena di hotel tempatku nginep ada semacam hypermarketnya.. dan baju murah muraaaaahhhhh... alhasil belaja deh kita semalam banyak banget hehehe. materi belum siap tapi belanjanya tetep lho ya. hahahahaha.....
sekitar setengah 7 kami tiba di sekolah lokasi hari inspirasi. dan syaa cukup amaze karena lokasinya kaya lagu 'disini gunung di dana gunung ku daki degan kaki dan dengkul' hahahahaha.. ga segitunya juga. jadi sekolah kami berada tepa diantara 2 gunung. di depan sekolah ada gunung, dibelakangnya juga ada. setelah diteria oleh guru2, kami ditanya macem macem. nah ini nih kami baru tau kalo sekolah belum tau apa itu kelas inspirasi. guru guru disana mengira kami adalah NGO atau utusan pemerintah, atau apalah apalah. kamipun cerita siapa dan apa kelas inspirasi. mereka kaget banget pas tau kalo kami yang datang kesana belum pernah mengenal satu sama lain sebelumnya. mereka lebih kaget lagi kalo kami baru ketemu secara fisik kemarin. bahkan kami ditanya macem macem soal gimana bisa bikin gerakan kaya gini, koordinasinya dan sebagainya. dan itu tetep membuat guru guru disana gagal paham. di datu sisi mereka seneng ada kami. tapi di sisi lain model gerakan kelas inspirasi yang amazing ini sulit untuk diterima. saya menganggapnya inilah kelebihan kelas inspirasi.
hari itu diawali dengan upacara bendera. fyi sekolah ini sama sekali ga pernah ada upacara. hari itu adalah pertama diadakan upacara bendera. mereka senang sekali bisa menunjukkan upacara bendera pada kami. buat saya pribadi, saya cukup amazing melihat antusiasme siswa dan orang tua mereka mempersiapkan upacara. kok bisa orang tua mereka? tau darimana? saya melihat dari seragam. banyak diantara siswa yang memakai seragam baru. banyak orang tua juga yang sekalian nganter anak mereka juga liat upacara. bahkan ada juga orang tua yang mewanti wanti anaknya agar ga kotor kotoran karena itu seragam baru dan harus upacara. buat saya itu sungguh menakjubkan.saat upacara kami semua diminta buat maju. Kepala sekolah memperkenalkan kami ke para siswa dan orang tua yang berdiri di pagar. sebagian dari mereka bisik bisik ' endi to endi to' udah berasa artis hahaha. walo gitu ini jantung dag dig dug nya luaaarrr binasa.. hahahah.. kami disuruh perkenalan di depan siswa dan orang tua yang berdiri di pojok pojok. duh aku sih milih ngamc di panggung di lapangan daripada kaya gini, asli ndredeg.
Setelah upacara kami harus masuk ke kelas, dan ndredegnya saya makin luar biasa. saya jadi makin sering ke kamar mandi. jujur sejak tiba di sekolah ini sampe mau ngajar sudah lebih dari 3x saya bolak balik ke kamar mandi. hedeeehhhh.... kacau. hati makin dag dig dug pas kita masuk ke ruang kelas. saat itu kami hanya mengajar 3 kelas, kelas 4,5,6 saja. saya pertama masuk ke kelas 5. itu hati udah ga karu karuan. nervousnya ampu ampunan. begitu masuk saya disambut dengan lagu dari adek adek yang kurang lebih liriknya .' selamat pagi kakak, kami anak desa, terimalah hormat dari kami yang ingin punya mimpi. bantulah kami agar bisa wujudkan cita cita'... jleb banget rasanya. saya benar benar bisa mmerasakan ketulusan luar biasa dari adek adek ini. saya terdiam sejenak dan membayangkan andai para petinggi negeri ini bisa merasakan mengajar satu hari. menanggalkan semua atribut mereka untuk sekedar mendengar. ada banyak anak seperti mereka di seluruh indonesia. merekalah pemegang tongkat estafet kita berikutnya. pegang kelas 5 bagi saya ga terlalu sulit. mereka sangat antusias.
dari kelas 5 saya pindah ke kelas 6 yang sebelumnya dipegang mbak Lia. nah kelas 6 ini adalah tantangan baru. tantangannya luarr biasa. mereka punya energi besar. saya harus mengajar 2 kelas yang dijadikan satu. ketika satu sisi di ajar, sisi lainnya rame. haduuuuhhh.. ampuuunnn.. bener bener teriak teriak. itu tantangan secara teknis. secara pemikiran ngajar kelas 6 disini yang kami para relawan pengajar rasakan agak susah. kenapa? karena apa yang kami bilang dimentahkan semua oleh adek adek. terutama mereka yang terkenal nakal dikelas. tapi bagi saya mereka ga nakal cuma mereka ingin dominan dan didengar aja. usut punya usut sudah banyak melihat realita di sekitar mereka. mereka merasa sekolah atau ga ya sama aja. paling ujung ujungnya ke sawah. atau kalo ga gitu misal mau kaya tinggal jadi tki aja beres. waduh. saya rasa hampir 60% dari mereka apa yang kami sampaikan sangat utopis. mereka menganggap kami ini makhluk asing. mereka beranggapan ' iya mas mbak sampean wong kota, kami wong ndeso yo bedo. uripe neng ndeso yo koyo ngene iki, ra sah sekolah duwur koyo sampean'. padahal mbak lia dan mbak tyas adalah orang galek asli. bahkan mbak lia kerjanya juga di galek. tapi kami ga nyerah menangani kelas 6 ini. saya mencoba menunjukkan mereka ke peta. saya menunjukkan agar mereka bisa terlihat. jadi mereka harus punya pendidikan tinggi dan jadi orang keren. di akhir sesi saya melihat ada secerca harapan di mata mereka. termasuk di mata anak anak yang mengkontra kami tadi. bagi kami itu cukup. minmal mereka ada harapan, selanjutnya punya mipin dan berusaha mewujudkannya.
setelah istirahat saya mengajar di kelas 4. disini lain lagi tantangannya. tantangan terbesar disini adalah membuat anak anak bisa brbicara. mengajadi mereka mengungkapkan kalimatnya. penggunaan bahasa daerah penting disini. saya beberapa kali mengajar dengan bahasa jawa agar mereka juga familiar dengan saya. disini jauh lebih enak karena suara saya ga jadi habis. tapi susahnya disini nyaris pasif. jadi relawan pengajar harus bener bener punya trick jitu agar mereka bisa percaya pada kita.pada dasarnya mengajar di kelas inspirasi punya tantangan berbeda di tiap jenjang. yang diperlukan selain persiapan dan amunisi adalah bagaimana menjaga mental dan semangat kita ga ikutan drop. apalagi setelah battle sama anak anak kelas 6 tadi. kita harus sadar dan paham mengapa kita ada disana.
sesi terakhir adalah clossing. disini kami memintaadek adek memuliskan cita citanya pada sebuah sticky notes, dan ditempel di balon. balon ini kemudian diterbangkan. sebelum balon diterbangkan, kami membuat lingkaran di lapangan. kemudian masuklah 6 siswa, 2 orang masing asing jenjang, 1 laki laki dan satu perempuan sambil bawa segerombol balon. mereka kemudian berdoa bersama dan kami gunting balon untuk dilepaskan ke dara. harapanya agar mimpi mereka bisa setinggi langit dan kelak menjadi orang besar. ada stu kejadian disana. dimana ada beberapa balon ga bisa terbang karena kehabisan gas. dan tahukah anda alon siapa itu? itu adalah balon anak anak yang dicap nakal di sekolah ini. kami para relawan pengajar jujur kaget banget kenapa milik mereka yang ga bisa terbang. ketika teman temannya tahu itu punya anak anak yang di cap nakal tadi, mereka langsung rame rame ngomong,' mulakno dadi bocah ojo nakal2.. kapok balonmu ga muber... kapok cita citamu ga terwujud'. kami semua relawan dan fasil kaget mendengar teman temannya bilang gitu. kami semua reflek turun ke lapangan. kami berusaha semaksimal mungkin menerbangkan balon itu. kami ga mau walo dia di cap nakal tapi dengan kedatangan kami merasa di judge demikian. kami langsung lompat2 sendiri di tengah lapangan menerbangkan alon harapan itu. satu balon akhirnya terbang juga karena dibawa angin. satu balon lagi ga terbang terbang sekeras apapun kami melemparnya ke langit. kalo mau terbang tak lebih tinggi dari tiang net voly. kami teruse berusaha. kami senang ketika balonnya bisa terbang. tapiii ga tinggi2 banget. dan balon tersebut malah nyangkut di poshon mangga dan meletus. itu force majeur. kami uda ga bisa berbuat apa apa.
bagi saya mengajar di kelas inspirasi membuat jatuh cinta. saya jatuh cinta dengan sistem yang ada didalamnya. saya jatuh cinta melihat wajah polos. saya jatuh cinta melihat harapan di mata mereka semua. dan saya jatuh cinta untuk ikut berkontribusi pada negeri. meskipun saya bukanlah siapa siapa. tapi mengutip kalimat dalam 7 pilar kelas inspirasi dimana kita harus ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. karena saat ini baru ini yang saya bisa berikan untuk negeri.
Minggu, 19 April 2015
TEMPAT ENAK BUAT NULIS MAHASISWA PASCA JOGJA
HALOOOOWWWW semua pengunjung blog ini.udah lama banget aku tak berbagi sesuatu disini. hehehe.. nah kali ini mau berbagi yang ringan ringan aja deeehhh. postingan ini mungkin akan subjektif ya. karena saya merekomendasikan tempat ini atas pengalaman pribadi.. biasanya ornag ambil pasca itu selain buat cari ilmu juga untuk break sesaat dari rutinitas kerja dg mencari ilmu. nah kadang tuh suka jenuh sendiri dg rutinitas kuliah. apalagi buat yang kelasnya udah abis. kenapa kok kelasnya udah abis? hmm kalo uat anak pasca ugm ada beberpaa jurusan yang kelasnya cuma di semester 1 dan 2. sedangkan semester 3 dan 4 fokus pada proposal dan thesis. kadang yang namanya bikin thesis kita harus banyak diam, duduk, merenung, berfikir, mengkonsep dll. nah berhubung saya adalah orang yang ga bisa diem di satu titik, dan kalo ngerjain sesuatu ga bisa di tempat rame, jatuhnya jadi kutu lompat deh pindah pindah titik untuk mengerjaakan sesuatu. tapi pendapat saya ini mungkin akan berbeda dengan teman teman yaaa... nah dimana sih tempat yang enak buat duduk, mikir, merenung itu, ini saya kasih beberapa opsi.
1. ruang thesis dan dan disertasi, dan ruang baca perpus pusat.
tempat ini saya rekomendasikan buat belajar. karena memang sumber bacaannya lengkap, trus akses iternet kenceng banget. ada lokernya juga. iklimnya enak banget buat belajar. saya biasanya menghabiskan waktu kalo ga di lantai 2 ya lantai 3. tapi lebih sering di lantai 2. karena di lantai 3 ada banyak sekat kubikelnya. saya lebih senang berada di tempat terbuka yang bisa memberi pandangan luas. kalo laper, tinggal keluar njajan, ngemil, ngopi. buat yang ngrokok ada smoking areanya juga hahahahaha...
2. gedung pusat ugm
di ugm ada yang namanya gedung pusat. ini adalah kantor rektor ugm. saya biasnaya di semacam teras gedung pusat yang ada payung payungnya di lantai 2 sayap selatan pas berhadapan dengan cemara 7 ugm yang fenomenal. seperti yang dikisahkan dalam novel cntaku di kampus biru. karena kantor rektor, jadi ga banyak mahasiswa disini. kalo siang disini suka ada ibu2 yang muter nawarin makan siang, jadi sambil ngerjain ga perlu takut laper lah. atau bisa juga bawa bekal buat ngerjain disini. disini tempatnya enak banget buat duduk berlama lama baca buku atau online jurnal. tempat ini memberi ruang pandang yang luas. sayangnya disini ga ada colokan. jadi pastikan lepi dan gadget full baru kesini. disini juga enak lho buat diskusi.
3. perpus mm ugm
nah buat mahasiswa pasca yang kebetulan udah kerja, suasana di MM pas banget. karena disini suasananya sma kaya di kantor sih. buat yang udah kangen ngantor isa dicoba. aku baru sekali kesini, tapi langsung jatuh hati. jadi belum banyak referensinya.
4. payung PSDI UGM.
ini tempatnya tepat di depan hotel uc club ugm. disini pusat server dan router ugm. jadi kalo masalah internet jangan ditanya, kuenceng banget. kalo malem suasana disini enak banget. aman yang jelas karena ada pos satpamnya. dan yang penting disini ga rame. kalo beruntung kita bisa denger anak anak ukm karawitan, paduan suara maupun orchestra ugm latian. lah apa ga terganggu? nope, aku rasa enggak karena lagunya mereka enak buat menstimulus belajar dan merelaksasi.
5. bni foodpark ugm
bisa dibilang ini adalah salah satu cafe di lingkungan UGM. akses internet kenceng, suasana hening, lagu yang diputer juga enak enak kok. dari segi harga aku rasa ga mahal juga. rasa makanan disini juga enak. aku biasanya disini bisa sampe 4 jam lho. dan yang penting pelayannya ramah ramah. plus sepertinya management ahu kalo bakal banyak anak ugm yang kesini buat belajar, makanya mereka membuat suasana senyaman mungkin, kita bisa bebas belajar dan tidak merasa diawasi. oh ya disini colokannya juga banyak lho.
6. bunderan ugm.
ini adalah tempat di depan boulvard ugm alias pintu gerbang masuk kampus ugm bulaksumur. walo ga hening hening amat tapi karena di tempat terbuka, makanya bisa membuka pikiran yang sumpek karena thesis juga. aku seing malam malam nongkrong disini sambil bawa minum dari kos dan cemilan. disini banyak mahasiswa yang suka berhenti buat bikin konsep tulisan dan corat coret ini itu di kertas mereka. tapi kalo kesini tidak disarankan berdua dg lawan jenis kalo ga mau kena polisi moral hahahaha.. siapa itu polisi moral, akan dijelaskan lagi nanti.
7 prambanan
kalo udah stress tingkat dewa tapi tetep harus baca dan nulis prambanan bisa jadi lokasi favorit. tinggal naik trans 3b transit bandara ganti 1a udah sampe prambanan. disini kita bisa jalan jalan dulu. abis itu cari tempat teduh diantara candi di sisi barat. disitu saya biasanya belajar sambil nulis ini itu. capek belajar bisa jalan jalan lagi. nah sore pas pulang bisa muter ke pasarnya. lumayan buat refresh.. jadi kalo kesini kerjaan selesai, pikiranpun fresh. oh ya kalo misalkan ada duit lebih boleh lho sekalian main ke boko pake shuffle busnya prambanan..
OKay itu dulu deh postingannya. buat mahasiswa pasca di ugm bisa di coba. buat yang mau jadi mahasiswa pasca jogja silakan berpenasaran yaa..
1. ruang thesis dan dan disertasi, dan ruang baca perpus pusat.
tempat ini saya rekomendasikan buat belajar. karena memang sumber bacaannya lengkap, trus akses iternet kenceng banget. ada lokernya juga. iklimnya enak banget buat belajar. saya biasanya menghabiskan waktu kalo ga di lantai 2 ya lantai 3. tapi lebih sering di lantai 2. karena di lantai 3 ada banyak sekat kubikelnya. saya lebih senang berada di tempat terbuka yang bisa memberi pandangan luas. kalo laper, tinggal keluar njajan, ngemil, ngopi. buat yang ngrokok ada smoking areanya juga hahahahaha...
2. gedung pusat ugm
di ugm ada yang namanya gedung pusat. ini adalah kantor rektor ugm. saya biasnaya di semacam teras gedung pusat yang ada payung payungnya di lantai 2 sayap selatan pas berhadapan dengan cemara 7 ugm yang fenomenal. seperti yang dikisahkan dalam novel cntaku di kampus biru. karena kantor rektor, jadi ga banyak mahasiswa disini. kalo siang disini suka ada ibu2 yang muter nawarin makan siang, jadi sambil ngerjain ga perlu takut laper lah. atau bisa juga bawa bekal buat ngerjain disini. disini tempatnya enak banget buat duduk berlama lama baca buku atau online jurnal. tempat ini memberi ruang pandang yang luas. sayangnya disini ga ada colokan. jadi pastikan lepi dan gadget full baru kesini. disini juga enak lho buat diskusi.
3. perpus mm ugm
nah buat mahasiswa pasca yang kebetulan udah kerja, suasana di MM pas banget. karena disini suasananya sma kaya di kantor sih. buat yang udah kangen ngantor isa dicoba. aku baru sekali kesini, tapi langsung jatuh hati. jadi belum banyak referensinya.
4. payung PSDI UGM.
ini tempatnya tepat di depan hotel uc club ugm. disini pusat server dan router ugm. jadi kalo masalah internet jangan ditanya, kuenceng banget. kalo malem suasana disini enak banget. aman yang jelas karena ada pos satpamnya. dan yang penting disini ga rame. kalo beruntung kita bisa denger anak anak ukm karawitan, paduan suara maupun orchestra ugm latian. lah apa ga terganggu? nope, aku rasa enggak karena lagunya mereka enak buat menstimulus belajar dan merelaksasi.
5. bni foodpark ugm
bisa dibilang ini adalah salah satu cafe di lingkungan UGM. akses internet kenceng, suasana hening, lagu yang diputer juga enak enak kok. dari segi harga aku rasa ga mahal juga. rasa makanan disini juga enak. aku biasanya disini bisa sampe 4 jam lho. dan yang penting pelayannya ramah ramah. plus sepertinya management ahu kalo bakal banyak anak ugm yang kesini buat belajar, makanya mereka membuat suasana senyaman mungkin, kita bisa bebas belajar dan tidak merasa diawasi. oh ya disini colokannya juga banyak lho.
6. bunderan ugm.
ini adalah tempat di depan boulvard ugm alias pintu gerbang masuk kampus ugm bulaksumur. walo ga hening hening amat tapi karena di tempat terbuka, makanya bisa membuka pikiran yang sumpek karena thesis juga. aku seing malam malam nongkrong disini sambil bawa minum dari kos dan cemilan. disini banyak mahasiswa yang suka berhenti buat bikin konsep tulisan dan corat coret ini itu di kertas mereka. tapi kalo kesini tidak disarankan berdua dg lawan jenis kalo ga mau kena polisi moral hahahaha.. siapa itu polisi moral, akan dijelaskan lagi nanti.
7 prambanan
kalo udah stress tingkat dewa tapi tetep harus baca dan nulis prambanan bisa jadi lokasi favorit. tinggal naik trans 3b transit bandara ganti 1a udah sampe prambanan. disini kita bisa jalan jalan dulu. abis itu cari tempat teduh diantara candi di sisi barat. disitu saya biasanya belajar sambil nulis ini itu. capek belajar bisa jalan jalan lagi. nah sore pas pulang bisa muter ke pasarnya. lumayan buat refresh.. jadi kalo kesini kerjaan selesai, pikiranpun fresh. oh ya kalo misalkan ada duit lebih boleh lho sekalian main ke boko pake shuffle busnya prambanan..
OKay itu dulu deh postingannya. buat mahasiswa pasca di ugm bisa di coba. buat yang mau jadi mahasiswa pasca jogja silakan berpenasaran yaa..
Senin, 26 Januari 2015
Future; Education, Dream, Passion, Consistency
January 26, 2015 at 11:38pm
yang kemarin ga sempet liat presentasi saya ini saya posting intisarinya yaaa...
Tatkala undang undang mengamanatkan pendidikan adalah hak setiap warga negara, namun kesadaran akan pentingnya pendidikan tinggi di daerah justru jauh panggang dari api
pendidikan tinggi DIANGGAP sebagai monopoli kaum elit, bukan untuk yang tak berduit
Tidak meratanya Kualitas sekolah DIANGGAP indikator penjegal calon mahasiswa menuju kampus elit
Lembaga pendidikan tinggi bonafid DIANGGAP hanya menerima mereka yang elit tanpa menoleh pada yang tak berduit.
Monopoli kelas sosial tertentu DIANGGAP sebagai kebenaran umum, bahkan pembenar ketika tak bisa meraih pendidikan tinggi
Adalah Ironi ketika Pendidikan masih DIANGGAP haram dan tabu bagi wanita ditengah dunia yang menglobal
Wanita masih menjadi golongan kelas dua padahal merekalah yang melahirkan dan mendidik golongan kelas 1
Sampai kapan kesalahan paradigma ini akan abadi?
SAMPAI KAPAN Keterbatasan menjadi kambing hitam abadi?
Benarkah keterbatasan menjadi penghalang ? Atau hanya pembenar KEMALASAN dan KETIDAKPEDULIAN pada masa depan?
Keterbatasan bukan alasan untuk tunduk dan menyerah pada keadaan, karena setiap kesulitan pasti ada jalan keluar.
SAMPAI KAPAN kita akan membelenggu wanita dengan urusan domestik? SAMPAI KAPAN kita tempatkan mereka dalam kasta lebih rendah?
Tidak Cukupkah nama nama tokoh besar wanita dunia membuka mata kita, bahwa Wanita bukan dari kalangan kelas 2?
Bangsa ini membutuhkan pemuda pemudinya untuk berjuang bersama membangun negeri
Meski Pendidikan tinggi tidak langsung mengubah si miskin jadi konglomerat, Namun Penguasaan Ilmu Pengetahuan merupakan bekal abadi di tengah pertarungan Global
Pria, Wanita, Kaya dan Miskin BERHAK mendapat Pendidikan tinggi berkualitas
Bukan gelar yang menjadi esensi pendidikan tinggi, melainkan penerapan Ilmu dalam dalam kehidupan dan menjadikannya bagian dari success story
Pendidikan tinggi sebagai pintu sukses tak pernah datang sendiri tanpa Passion, impian, tekad dan konsistensi
Menjaga impian demi masa depan adalah keharusan, bertanggungjawab pada pilihan adalah mutlak, konsistensi merupakan kristalisasi proses, dan Passion adalah bahan bakar untuk mengobarkan semangat…
Pendidikan tinggi adalah pelita, bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Jadilah terdidik demi masa depan Gemilang, Karena kitalah yang bertanggungjaab pada masa depan, BUKAN orang lain
Sabtu, 05 Juli 2014
Temen, Sahabat, Saudaraan.. apa sih?
udah lama ga ngeblog eh sekalinya ngeblog rada geje... hadeuuuhhhh ... ga tau lah kenapa bisa sampe segininya. selama ini aku selalu bangga akan kemandirianku. entah kenapa semua seolah sirna belakangan. aku telah berubah menjadi sosok yang sangat care sama orang lain. at least itu versiku lho ya... yah selamat aja deh buat mereka yang mengubahku menjadi seperti ini. sebuah langkah maju ini namanya.
well rek... semakin kesini kok aku jadi makin absurd sama apa yang namanya sahat temen dan sodaraan yah. memang sih ketiga istilah yang ngegambarin hubungan relasi antar manusia itu punya tingkatan masing masing. tapi sepertinya kelamaan sendiri nih gue. hidup sendiri tanpa orang yang bener bener ada dan nemenin gue. maksudnya sebagai temen yaaaa.... selama di s1 kemarin sih aku memang terkenal deket dan akrab sama beberapa orang. tapi yang sampe levelnya karib aku bisa jamin nyaris ga ada. kalo sodaraan memang banyak sih. kita didekatkan karena organisasi. senioritas gitu lah kayaknya....
nah sekarang udah masuk ke jenjang pendidikan berikutnya rasanya gue udah lupa gimana sih punya temen dalam artian sahabat. gue awalnya baik baik ajah. sampe beberpaa bulan lalu sepertinya gue nemuin hal itu lagi ketika memang akrab banget ama salah satu temen gue. jujur ajah, gue sih ngerasa harus banyak belajar lagi gimana membuat sebuah relasi sebagai sahabat yang udah gue angkat jadi sodara. nah kasus gue yang ini sih beda banget ama gimana gue ama ngok bisa jadi sahabatan. kalo gue ama ngok sahabatan karena kita dideketin ama yang namanya waktu. gile aje dari SD yang terus in contact intens ampe sekarang ya cuma kita berdua, gimana ga deket dan jad sahabat coba. sedangkan cerita yang ini lain. kita dideketin karena persamaan nasib... haaallllaaahh kaya teks organisasi irganisasi jaman dulu ajah. but seriously, kita memang dideketin ama nasib. semua berproses begitu alami. sampe gue merasa ya udah deh lu jadi sodara gue ajah.
masalahnya, ngadepin orang model gue nih yang gampang gampang susah dan banyak susahnya. pertama nih selalu ajah ngider sendiri ga tau kemana. dua nih gue tuh paling ga bisa ama yang namanya dijanjiin. kalo ada ngejanjiin gue, dan gue mengiyakan, berarti gue juga janji ama dia, jadinya yang ada gue memaksa diri buat merealisasikannya mekipun kadang sulit dan harus fleksibel. tiga, ini maslaah pikiran, pikiran gue tuh suka melompat lompat dari satu hal ke hal lain secara random.. jadi kadang agak susah juga buat mahamin mau gue apa. dibutuhkan ornag ornag terlatih.
asli nih ye.. kejadian beberapa hari terakhir dimana gue marah marah ga jelas kok jadi bikin was was ya... was was aja balik sendirian lagi... kan ga enak banget tuh punya temen tapi kita sendirian terus... hedeeeehhh... maaf keuuuuuuunnnn kalo meang ane ada salah.... sepertinya memang harus dikomunikasikan deh...
well rek... semakin kesini kok aku jadi makin absurd sama apa yang namanya sahat temen dan sodaraan yah. memang sih ketiga istilah yang ngegambarin hubungan relasi antar manusia itu punya tingkatan masing masing. tapi sepertinya kelamaan sendiri nih gue. hidup sendiri tanpa orang yang bener bener ada dan nemenin gue. maksudnya sebagai temen yaaaa.... selama di s1 kemarin sih aku memang terkenal deket dan akrab sama beberapa orang. tapi yang sampe levelnya karib aku bisa jamin nyaris ga ada. kalo sodaraan memang banyak sih. kita didekatkan karena organisasi. senioritas gitu lah kayaknya....
nah sekarang udah masuk ke jenjang pendidikan berikutnya rasanya gue udah lupa gimana sih punya temen dalam artian sahabat. gue awalnya baik baik ajah. sampe beberpaa bulan lalu sepertinya gue nemuin hal itu lagi ketika memang akrab banget ama salah satu temen gue. jujur ajah, gue sih ngerasa harus banyak belajar lagi gimana membuat sebuah relasi sebagai sahabat yang udah gue angkat jadi sodara. nah kasus gue yang ini sih beda banget ama gimana gue ama ngok bisa jadi sahabatan. kalo gue ama ngok sahabatan karena kita dideketin ama yang namanya waktu. gile aje dari SD yang terus in contact intens ampe sekarang ya cuma kita berdua, gimana ga deket dan jad sahabat coba. sedangkan cerita yang ini lain. kita dideketin karena persamaan nasib... haaallllaaahh kaya teks organisasi irganisasi jaman dulu ajah. but seriously, kita memang dideketin ama nasib. semua berproses begitu alami. sampe gue merasa ya udah deh lu jadi sodara gue ajah.
masalahnya, ngadepin orang model gue nih yang gampang gampang susah dan banyak susahnya. pertama nih selalu ajah ngider sendiri ga tau kemana. dua nih gue tuh paling ga bisa ama yang namanya dijanjiin. kalo ada ngejanjiin gue, dan gue mengiyakan, berarti gue juga janji ama dia, jadinya yang ada gue memaksa diri buat merealisasikannya mekipun kadang sulit dan harus fleksibel. tiga, ini maslaah pikiran, pikiran gue tuh suka melompat lompat dari satu hal ke hal lain secara random.. jadi kadang agak susah juga buat mahamin mau gue apa. dibutuhkan ornag ornag terlatih.
asli nih ye.. kejadian beberapa hari terakhir dimana gue marah marah ga jelas kok jadi bikin was was ya... was was aja balik sendirian lagi... kan ga enak banget tuh punya temen tapi kita sendirian terus... hedeeeehhh... maaf keuuuuuuunnnn kalo meang ane ada salah.... sepertinya memang harus dikomunikasikan deh...
Langganan:
Postingan (Atom)