Sabtu, 01 Juni 2013

Kereta Api Lokalan Terintegrasi

Masih terasa sisa-sisa capek perjalanan pulang kemarin. Bukan masalah perjalanan pulangnya sih, tapi lebih dari itu. Efek setelahnya itu lho yang bikin capek,gimana ga capek, aku udah terlanjur ambil kereta paling malam. Sampe disini pun juga udah hamper tengah malam lah ya. Eh alah ternyata jadwalku ngantor itu pagi. Parahnya lagi ada regulasi baru dikantor kalo kita siaran dua kali dalam 2 program berbeda setiap pagi.hadeeehhhh… makanya pagi subuh harus udah sampe di kantor.
Sayangnya deadline ga bisa mundur. Jadi begitu sampai dirumah aku harus memaksa diri biar penuhin deadline thesis ama essay. Tapi dasarnya udah capek dan ngantk, ya dipaksapun Cuma dikit yang masuk. Aku akhirnya teringat akan pengalaman sama PT KAI kapan hari. Semoga tulisanku ini bisa mnjadi referensi buat pemerjalan.
Semua berawal saat aku pulang dari jogja. Saat itu aku memang pengen nyoba naik kereta api buat ke tulungagung saat siang. Loh siang? Kalo malam mah kan gampang to tinggal ambil Malabar, gajayana atau malioboro. Jadwal siang itu sebenernya ga sengaja aku temukan pas ngutak atik jadwal diinternet. Saat itu aku menemukan kalo jadwal argo wilis dari jogja jam 2an sampe di kertosono jam 5an. Trus jadwal dhoho masuk kertosono jam 6 sore that’s means aku Cuma perlu nunggu selama satu jam.
Akhirnya semuapun berjalan sesuai rencana. aku keluar dari hotel jam satu siang dan langsung ke stasiun. Saat itu di jadwal argowilis berangkat dari stasiun tugu Yogyakarta jam 14.15. kereta langsung melanjutkan perjalalanan kea rah timur. Tepat tiga jam kemudian kereta tiba di kertosono. Disini aku dapat akses buat masuk ke executive lounge stasiun kertosono.
Saai itu aku jadi mikir. Perpindahan kereta semacam ini sudah jamah dilakukan di moda transportasi udara. Seorang penumpang transit berganti pesawat bukanlah hal baru. Bahkan tiket pun sudah include. Tidak perlu repot berganti dan membeli tiket berbeda. Bahkan kita bisa melakukannya sendiri melalui web maskapai tersebut.
PT KAI sebagai satu satunya instansi yang menangani perkeretaapian di Indonesia sudah selayaknya melihat hal ini sebagai tantangan. Ini sudah waktunya bagi PT KAI untuk melakukan integrasi antara kereta api bisnis dan eksekutifjarak jauh dengan kereta lokalan. Seperti kasus saya, ketika saya dari jogja ingin ke ngunut, makaakan muncul berbagai opsi kereta api dari jogja dengan tujuan malang maupun Surabaya kemudian dilanjutkan dengan kereta api lokalan yangbisa dinaiki. Jadi dalam hasilsearch aka nada keterangan missal argowilis transit 1 jam di kertosono connecting rapih dhoho pukul sekian.
Hal ini pasti akam membuat PT KAI makin dekat di hati penggunanya. Pengguna setia tidak hanya akan nyinyir kritik sana sini tapi juga merasa terlayani. Keuntungan dari terintegrasinya kereta api lokalan ini adalah :
1. Customer tidak perlu repot untuk membeli dua tiket berbeda sebelum berangkat. Oke ketika satu tiket sangat mudah didapat yakni eksekutif dan bisnis. Namun tidak demikian dengan tiket kereta ekonomi lokalan yang hanya bisa dibeli di stasiun
2. Penumpang tidak perlu khawatir akan kehabisan tiket di stasiun transit. Konsidi ini memberikan jaminan kepastian berangkat bagi penumpang.dia tidak perlu takut kehabisan tiket kereta api lokalan.
3. Petugas di loket tidak perlu sampai menolak penumpang dengan alasan ribet mengaturkan ittenarry buat mereka.
Alasan diberlakukannya system ini mengingat tidak semua lokasi dilalui kereta jarak jauh, justru hanya dilewatikereta api lokalan. Tren yang terjadi saat ini adalah kereta api lokalan jauh lebih sulit untuk didapat tiketnya disbanding kereta jarak jauh yang sudah terintegrasi dengan jaringan minimarket terwaralaba.

Behind the scene VIOLET ORCHESTRA Universitas Negeri Yogyakarta in concert dan hasrat terpendam kembali ke bermarching ria

Sudah sejak lama bisa dibilang aku punya hasrat terpendam ingin banget bisa nonton sebuah konser orchestra.ga tahu kenapa, aransemen dari orchestra, gesekan biola, tiupan saxophone dan sejenisnya, rancaknya perkusi bener bener bikin adem. Memang sih intstrumen buat music klasik itu rumit. Bahkan diperlukan sebuah pemahaman akan harmonisasi untuk bisa menikatinya. Tapi ketika dinikmati sebua begitu harmonis dan indah. Sejak lama aku pengen nonton. Tapi sepertinya masih belum kesampaian deh. Hingga akhir bulan ini aku dipanggil kembali oleh almamater untuk menghandle acara konser orchestra… seneng? Pastilah…..
Bisa dibilang ini adalah buah kesabaranku untuk menunggu kapan ada konser. Eh malah di kasih kesempatan handle acara. Thanks a lot buat Ir. Erna Harianti Koestedjo M. MA yang sudah mempercayai aku menggantikan beliau. Harusnya aku cuma bertugas jadi host ajah, tapi karena satu dan lain hal beliau tidak bisa melaksanakan tugas sepenuhnya. Finally aku pun menggelinding untuk menangani event akbar ini. Just information, bu Erna bukan saja sosok dosen di kampusku, lebih dari itu. Beliau adalah seniorku juga. Beliau mengawali karir sebagai news presenter di kantorku, kemudian memilih mengabdikan diri di bidang akademik kampus setelah turun dari layar.
Sebenernya semuanya berjalan smooth, yang bikin ribet itu adalah keinginan dari para pimpinana yang harus kita akomodir. Apalagi ketika keinginan itu datang secara tiba tiba. Bahkan terkadang tanpa koordinsi terlebih dahulu. Itu yang lumayan bikin snewen. Hahahaha.
Tadi malam kami menampilkan persembahan dari violet orchestra jurusan seni musik, fakultas bahasa dan seni, universitas negeri Yogyakarta. Ini merupakan satu satunya orchestra di Indonesia dibawah institusi pendidikan tinggi. Orchestra ini sudah lahir sejak er a 80an dan terus eksis hingga sekarang. Dibawah pimpinan HT Silaen, S, Mus, M.Hum mereka terus bertahan. Adapun conductor dalam pagelaran tadi malam oleh Drs. Agustianto M.Pd.
Ada 8 lagu yang dipersembahkan oleh violet orchestra tadi malam. Lagu ini dibagi dalam dua sesi, pertama adalah lagu kolaborasi antara paduan suara gita suara wijaya dengan violetorchestra dengan kebyar kebyar sebagai pembuka, dilanjutkan dengan medley sersan mayor dan kopral jono, dan diakhiri dengan marilah kemari. Setelah sesi ini dilanjutkan dengan penampilan yang lebih orchestra. Ada lima lagu yangdibawakan oleh pak memet dan mbak yeni. Puncak penampilan orchestra ini diisi dengan laguduetatara pak memet dengan mbak yeni. Mereka membawakan lagu the prayer. Persembahan kurang lebih selama 40an menit ini kok kurang ya. hehehehee
Jujur aku kaget bangetmereka bisa se all out ini. Padahal pada saat GR belum semenghentak ini. Aku rasa ini akibat factor menjaga mood ya. Mood bukan seperti partitur lagu yang harus terus dilatih. Mood itu harus dijaga biar tetep bagus sampe akhir. Akukemarin hamper ajah kebobolan. Emosi semet memuncak. Akhirnya daripada semua kacau mending pulang dan istirahat sejenak. Alhamdulillah sudah kembali baik lagi moodnya.
Melihat temen temen dari violet orchestra ini aku membawa anganku ke berbilang tahun lalu. Aku melihat bagaimana mereka datang, bongkar alat dari bus, seting diaatas stage, sampai sesi latian. Semua terlihat sangat rapi. Aku yakin mereka ini sudah masuk ke ranah professional. Tidak seperti kegietan maupun organisasi dari alam kampus yang melakukan kegiatan. Susah banget disuruh melakukan sesuatu.
Aku teringat saat saat masih membela panji panji Bina Remaja Marching Band / Gema Swara Indria Loka. Aku teringat saat kami mengikuti hamengkubuwono Marching Band Championship kala itu. Kami berangkat pada malam hari menggunakan bus. Tiba di jogja jam 3 pagi langsung istirahat sejenak. Jam 8 pagi kami menuju mandala krida untuk melakukan uji coba lapangan. 3 sore kami sudah d venue dan perform sekitar jam setengan 5. Di depan kami ada tim dari Gita Sandi Putra Langsa Nangroe Aceh Darussalam. Setelahperform wajib hukumnya untuk kembali ke hotel. Setelah itu kami disilakan kalo mau nonton. Jam 9 malam semua wajib untuk berada di kamar masingmasing dan tidur. Semuanya begitu teratur.
Keteraturan itulah yang membuat kami akhirnya masuk ke finaldan berujung manis dengan menyandang predikat juara 2 nasional divisi utama style drum band hamengku uwono marching band championship. Sedang juara 1 pada divisi sama diraih oleh Gita Arwana Gorontalo.
Kesuksesan dari setiap pementasan bukan pada siapa pelatih, arranger, atau nama besar pemain. Hanya satu hal yang mensusksseskan semua itu yakni disiplin. Awalnya kami memang dipaksa untuk disiplin waktu saat latihan, dan dberi target untuk sampai pada tahapan mahir memaninkan sebuah lagu dalam waktu singkat. Kalo sampe ga disiplin, missal waktu tidur dipake buat main, nanti latihan atau parahnya saat perform ngantuk sehingga merusak konsentrasi.
ku melihat temen temen UNY juga melakukan hal yang sama. Mereka juga didisiplinkan secara waktu. Selain itu mereka juga serius dalam mengerjakan segala sesuatunya. Dibalik sikap sedikit bicaranya, mereka mampu bersuara dalam bahasa karya. Sebuah persembahan indah dan bagus. Sama halnya dengan marching band, kami tdak dapak didadak untuk memainkan lagu tertentu. Hal ini dikarenakan kami harus latihan dulu. Selain itu ketegsan dari management maupun pelatih juga penting. Buat apa merancang dan mendisiplinkan kalo pelatih dan managementnya ga bisa tegas.
Sebuah rasa yang lama terpendam itu muncul ketika selesai melihat performance dari temen temen violet orchestra. Aku merasa sayang harus berpisah dengan mereka. Rasanya pengen sekali terus bareng. Memang singkatnya waktu dan padatnya kerjaan membuatku ga sempet banyak berinteraksi ama mereka. Ini adalah rasa yang smaa, saat aku harus meninggalkan jogja, maupun Surabaya setelah lomba disana. kami seneng banget bisa ketemu dengan temen temen dari daerah lain. jujur aku sangat kangen moment itu. Aku kangen dengan sorotan lampu pada tim, kangen pada langan display indoor maupun outdoor, kangen tepukan penonton, kangen pada rancaknya pekusi, hamoninya hornline dan indahnya colorguard. Ingin banget bisa main marchingband sekali lagi. Sayangnya di kota Surabaya ini aku belum menemukan tim marchingband professional di klasemen umum yang tidak terikat dengan isntansi tertentu. Aku ingin sepeti bireme dulu. Pun masih diijinkan aku ingin bisa main lagi. Bisalatihan and so and so.

PENGALAMAN PAPS UGM 3 : SAATNYA BERAKSI

28 MARET THE TEST DATE
Ini adalah hari tes sekaligus hari tergeblek di dunia. Aku bangun pagi itu jam setengah 6 pagi.tapi bukan aku namanya kalo langsung bangun. pasti masih enak enakan tiduran sambil mainan tab. Aku tes jam 8 pagi. Aku juga belum tahu berapa lama perjalana pake taksi antara dagen ke ugm. Aku baru kaget saat jam menunjukkan 6.15 dan aku belum ngapa ngapain. Waduh langsung deh loncat ke kamar mandi. Abis mandi dan prepare waktu udah menunjukkan jam 6.50. aku langsung keluar kamar, menuju ke receptionist minta dicariin taksi sedang aku mau sarapan dulu. Pikirku saat itu wah salah neh aku biasanya kan lama kalo sarapan. Hadeeeehhhhh. Lagi makan dapat separo ada mas dari receiptionist menghampiriku,’ mohon maaf Bapak taksinya sudah siap.’ Aku pun menjawab,’ oh iya mas sebentar ya’. Udah tahu ditunggu taksi aku malah enak enakan nerusin makan. Bagiku memang pntang meninggalkan makan sebelum habis. Aku kaget ketika waktu sudah menunjukkan jam 7 lebih. Aku langsung menuju ke lobi dan keluar.eh disana udah ada taksi. Di taksi si Bapak sopir ngomong,’ lha kok lama to mas?” aku Cuma bisa cengar cengir.
Jalanan di jogja pagi itu cukup lengang.kata pak supir taksi sih memang masih pagi. Ada kejadian konyol ketika taksi udah sampe di deket gramedia jogja. Aku mulai merogoh kantong celana dan betapa kagetnya ketika dompet tidak berhasil ku temukan. Oh gosh.otahlangsung berpikir kerasmencoba mengingat. Ternyata dompetku ketinggalan di kamar. Masih di celana pendek yang aku pakai tadi malam. Akupun sambilcengar cengir langsung ngomong ke bapaknya,’ pak kayaknya kita harus balik lagi ke hotel deh.dompet saya ketinggalan’. Konyol pak…..wkwkwkwkwkw… si Bapak langsung mengeluarkan sisi wisenya. Menasehatiku untuk ndak grusa grusu. Aku seperti ga lagi ama sopir taksi tapi ama sodara hahahahaha. Setelah si dompet berhasil terselamatkan, aku menajutkan perjalanan lagi. Ada satu hal yang aneh. Meski tadi sempat balik dalan tapi argo masih ttep 30ribu. Berarti kan taksi di jogja murah bangettttt.
Sesampainya di psikologi UGM aku lihat ada banyak orang bergerombol di salah satu pojokan. Betapa kagetnya saya ketika lihat banyak orang mulai yang seumuran sampe yang memang sudah berusia pada belajar.seolah mereka mencari sudut masing masing buat belajar.waduh kok sinau kabeh lha aku opo sing tak sinauni. Hahahahaha. Aku Cuma bisa melihat mereka belajar. Sebagian mereka terlihat berpikir keras untuk menghafal rumus dan jawaban. Sisa waktu yang singkat itu aku pake buat liat nomor tes yang terpasang,
Ketika sudah di dalam baru aku ketahui kalo tes paps ini digunakan untuk mengukur tingkat kesusksesan seseorang ketika kita mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Peraturan tes pun sedikit konyol kalo aku bilang,’ kami tahu tidak semua orang dapat mengerjakan semua soal yang ada dalam tes ini tapi kami tetap mengharap anda untuk melakukan semaksimal mungkin’, hlah kok mbuet, asline tinggal bilang silakan dikerjakan dengan baik. Hahahahaha
Ada tiga kuadran besar jenis tes disini yakni kemampuan verbal, kuantitatif, dan spasial. Kemampuan verbal melipti sinonim, antonym, analogi kata, dan kalimat. Kemampuan kuantitatif meliputi deret angka, persamaan aljabar linier, bangun ruang, logika matematika dll. Sedangkan kemampuan spasial meliputi gambar yang kaya di psiko tes. Ada yangmebedakan paps dengan psiko test biasa. Pada nomor 89 sampe 96 kalo ga salah kita diminta mencari hubungan dari tiga buah benda sesuai dengan gambar jawaban. Masingmasing tes kemampuan diberi waktu 40 menit. Kita tidak boleh membuka jenis tes berikutnya sebelum diminta dan tidak boleh kembali ke jenis tes sebelumnya ketika masih ada waktu. Kita juga diminta menuliskan dengan tangan bahwa identitas yang dituliskan adalah benar adanya. Praktis tes dimulai jam 8.30. namun jam 8.00 semua peserta sudah wajib masuk ruangan. Kami dipandu untuk mengisi LJK.
Jam 10.30 tes selesai masih ada waktu buat balik ke hotel. Aku langsung telpon taksi. Saat itu aku di kasih nomor tasi jas sama mas Feri Anggara. Ada yang membedakan blue bird dengan jas. Jika blue bird mereka akan langsung memproses pesanan taksi kita setelah telepon ditutup dan akan menghubungi ketika taksi udah sampai. Sednagkan jas tidak, mereka meminta kita untuk menungu proses mencari unit. Ini memakan waktu lumayan lama. Baru setelah itu mereka menginfokan nomor lambung unit kita. Haduuuhhh ga efektif deh rasanya. Saat balik ke hotel aku sekalian mampir beli oleh oleh. Jam 11 lebih aku sampe hotel. Setelah packing aku sempatkan buat mandi. Setelah mandi aku cek out. Namun mampir dulu ke restonya hotel buat makan siang. Jam 2 an aku berangkat ke stasiun. Akhirnya dengan perasaan senang aku meninggalkan jogja dengan argo wilis untuk menuju ke destinasi berikutnya.

PENGALAMAN PAPS UGM 2 : JRENG JRENG JOGJA HERE I COME

Haduuuuhhhhb maaf banget baru bisa posting lagi kelanjutan pengalaman tes paps buat temen semua... Tanggal 27 maret pagi adalah saatnya berangkat ke barat mencari kitab suci. Wkwkwkwkwkwkwkwk. Ada sedikit insiden kecil sih saat itu. Seperti biasa, apa lagi kalo bukan bangun siang dan ga bisa tidur sore. Wkwkwkwkwkwk. Kereta berangkat jam 7 pagi, dan aku baru bangun jam 5 lebih. Abis bangun setelah melakukan ritual kamar mandi plus nyuci baju, aku makan. Abis makan prepare dan selesai di jam sudah menujukkan jam 6 lebih dikit.padahal jarak rumah ke stasiun mentok setengah jam itu belum termasuk kalo susah taksi.hadeeehhhh… udah mulai snewen tapi tetep ajah cengengesan. *geblek. Hahahaha.. merasa tersadar akan smpitnya waktu, diantar adik aku langung lari ke jalan depan. Koper yang tadinya aku seret kini kuangkat sambil lari. Pokoknya udah mirip ama lari bawa beban deh ya hahahaha. Dan senangnya hatiku ketika sampai di jalan depan, aku langsung dapat taksi. Pikirku saat itu wis ga bluebird ritek gpp. Sing penting budal. aku Cuma takut macet di fly over bawah.
Koper langsung aku lempar ke bagasi dan langsung ku hempaskan diri di kursi belakang taksi. Sampai di gubeng jam menunjukkan setengah 7 lebih 10 menit atau 6.40. saat itu kereta udah mau tiba. Udah tahu kereta mau datang masih mengenakkan diri mampir cari ransum d alfamart. Hadeeehh. Untungnya aku bisa naik ke kereta.
Saat itu aku dapat eksekutif 1 nomor 5B. trustibatiba ada si Bapak yang ngomong ke aku,’ mas mas…bisaminta tolong ndak? Mase duduk di 8B, ini yang di 5A istri saya e mas.’ Heran bin kaget aku langsung mengiyakan.padahal biasane aku milih berantemnya.. hahahahaha… naluri premannya kuat abis.. hahahahaha… akupun pindah ke 8B. sebelahku saat itu ada seorang eyang uti. saat mau masuk madiun akuliat kursi di nomor 5 kosong.rupanya di Bapak tadi turun di Madiun. Alhasil aku pindah ke nomor 5 setelah sebelumnya pamitan ke eyang di sebelahku. Dan ternyata baru aku tau kalo ac gerbong bagian depan ini mati. Jadi agak panas. Beda dengan kursiku di nomor 8 tadi…. Ademmmmmmmm…. Tapi ya wislah gpp. Masa mau balik lagi rak y ga mungkin.
Sekitar jam 11 aku di telpon ama jentra dagen, hotel tempat aku akan menginap. Si mbak bilang kalo aku disuruh keluar lewat pasar kembangkarena jemputan disana. betapa kagetnya saya ketika cari pintu keluar pasar kembang eh ga ketemu. Pintunya digembok dari dalam. Alhasil mau ga mau harus kelaur mangkubumi. Aku langsung telpon ke hotel lagi. Ga Cuma hotel aku juga telpon ke winarni temen sekaligus trip advisorku. Karena dialah yang selalu bertugas cariin hotel maupun pesawat iap aku pergi. Akhirnya setelah menunggu lumayan lama ada kalo setengah jam, mobil jemputanku tiba, ahhhh senangnya.
Sampai di hotel hmmm jujur aku seneng dengan bangunan jentra. Tapi masalah jentra dagen aku bahas di Tulisan lain yaaaa…. Selesai mengurus segala sesuatu di receptionist aku langsung menghambur menuju kamar. Disini aku leyeh leyeh sebentar. Waktu mennjukkan jam 1 lebih, perut udah keroncongan minta diisi. Alhasil bukannya cepe cepet belajar malah ngacir keluar hotel buat cari makan sekalian meenuhi nafsu… belanjaaa batik… kebetulan mumpung di jogja mau nambah koleksi batik. Maklum kantorku kan lagi heboh ama batik.
Aku balik ke hotel saat itu udah hamper jam 5 sore. Walah belanja di batik wisnu dan kawasan malioboro udah hampr 3 jam gilaaaa….. setelah mandi aku sempetin buat buka buka buku.tapi ya saa ajah… perhatianku buat belajar embali terenggut oleh lensa jogja, berita lokalnya temen temen tvri jogja. Alhasil aku nonton dulu. Apalagi sebelum berita ada talk show yang dipandu ama temenku mas feri anggara. Aku heboh motret tampilan layar mereka. Selain itu aku rasa konsep beritanya juga bagus loh.
Lensa jogja usai pengen belajar tapi perut minta diisi. Mana bisa masuk nanti materi pelajarannya kalo laperrr…. Sebenere bisa sih aku pesen di hotel. Tapi aku kok ya agak bosen juga di kamar hotel. Jadi saya memutuskan buat keluar lagi cari makan. Target sore ini adalah gudeg yu djum di dagen or penyetan. Tapi sebelumnya aku mau beli coklat monggo buat dua orang ponakanku di ngunut. Jadi harus jalan ke circle K. abis dari circle K aku enyerah dengan lapar yang teramat ini. Aku pun masuk ke KFC. Ya wis lah junk food lagi ra popo. Setelah makan niat sih mau balik hotel, tapi apa daya calung angklungnya udah mulai tuh. Waaaaaaahhhhhhh mending brenti dulu menikmati mereka main sambil menikmati mild merah. Itung itung biar ga stress juga sih. Hahahahahaha….
Jam 8 malam dengan tegas saya memutuskan buat balik ke hotel. Sudah saatnya saya kembali dan belajar. Walo memang masih seneng nonton calung tapi besok itu aku tes dan belum buka buku sepanjang hari ini. Sampe di kamar aku langsung packing dulu. Dengan asumsi lebih baik packing sekarang daripada besok. Iya kalo tesnya bentar, kalo lama sampe sudah saatnya cek out kan repot juga tuh jadinya. Selesai packing rasanya kok males belajar di kamar ya. Aku pun pindah ke resto sambil pesen cappuccino buat neenin belajar. Selain itu alasan pindah ke resto adalah di kamar sama sekali ga ada koneksi internet. Bahkan 3 gadget yang aku bawa yakni BB, HP, Tab sama sekali ga dapet sinyal bagus di kamar. Di resto ini aku baru bisa dapat koneksi bagus. bEgitu dapat koneksi langsung masuk beberapa email. Salah satunya rundown dari kampus terkait event kedatangan akbar tandjung sama staf ahli wapres. Jadi aku langsung koordinasi by phone dan chat sama mereka yang di Surabaya. Selesai masalah event kampus elah dalah sinta ama adel pada hebring masalah jadwal siaran. Haduuuuuuuuuhhhhh……. Tambah bikin puyeng aja mereka. Akhirnya telponan lagi. Sepertinya mas dan mbak waitresnya ngeliat hidup gue malam itu kaya yang ribeeetttt banget. Kegiatan itu berlangsung selama sejaman lebih. Praktis baru jam 10 aku bener bener bisa konsen belajar.