Sabtu, 17 September 2011

MUDIK BALIK UNDERCOVER

bagi sebagian orang, merayakn lebaran dikampung halaman merupakan sebuah keharusan. lebaran merupakan momen penting yang digunakan sebagain besar masyarakat kita untuk dapat pulang. satu hari berada dikampung halaman setelah melalui perjuangan panjang akan menjadi jauh lebih manis daripada menghabiskan idul fitri di perantauan. ini pulalah yang kemudian memunculkan sebuah tradisi bernama mudik.

mudik seringkali 'dianggap' sebagai migrasi massa besar besaran yang hanya ada di indonesia. pendapat itu mungkin ada benar dan salahnya. menurut berbagai data yang saya peroleh, baik dari ngobrol langsung maupun referensi, budaya mudik tidak hanya ada di indonesia. sejumlah negara islam di timur tengah dan asia tengahpun memiliki budaya yang sama. seperti yang ada di azerbaijan. menurut salah satu teman disana, kemacetan panjang tidak terelakkan ketika perayaan Raya dan Qurban (sebutan untuk dua har raya umat islam), tidak hanya pada dua kesempatan itu, hal serupa juga terjadi ketika libur musim semi. dimana ada acara khusus untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. kemacetan ini terjadi karena luas wilayah azerbaijan tidak sebesar indonesia dan terdiri atas daratan. sehingga transpotasi daratlah yang menjadi prioritas warga untuk mudik.

budaya semacam mudik juga telah ada sejak lama di china. banyak orang melakukan migrasi besar besaran pada malam sebelum perayaan imlek. tujuannya adalah sama, berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. aktivitas ini sempat diangkat oleh sebuah tv internatinal, yang juga sekaligus mengklaim ini sebagai migrasi terbesar di dunia. secara personal saya setuju jika budaya di china ini di klim sebagai migrasi terbesar umat manusia dalam satu waktu. alasannya simpel saja. china adalah negara dengan populasi terbesar di dunia, sehingga migrasinya pun juga pasti lebih besar jika dibandingkan dengan yang ada di indonesia.

mungkin mudik yang kita lakukan memang benar sebagai migrasi penduduk terbesar umat muslim. karena indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. namun yang perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut adalah, apakah peserta mudik semuanaya muslim? jawabannya adalah tidak. di negara kita, mudik diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat. mudik pun sudah bukan miliki agama tertentu. banyak orang yang memanfaatkan moment ini untuk berkumpul dan mempererat tali silaturahmi.

tahun ini saya berkesempatan langsung melihat kondisi arus mudik yang ada di pelabuhan tersibuk di indonesia. yups, penyebrangan merak bakauheni tentunya. ketika tiba di lokasi sekitar tanggal 23 Agustus, semuanya tampak baik baik saja. tidak ada kesibukan yang sangat berarti disini. semuanya masih dapat terangkut oleh kapal roro yang disediakan oleh pihak PT ASDP Indonesia Ferry cabang Merak. lonjakan drastis mulai dirasakan pada Kamis malam tanggal 25 Agustus. berangsur angsur pemudik memadati pelabuhan merak. antrian pun terus mengular. pihak kepolisisn kemudian menerapkan sistem buka tutup. kendaraan dari arah jakarta sengaja ditempatkan di jalur akses tol jakarta merak di kawasan Cikuasa atas. ketika jalur akses ini sudah penuh maka kendaraan pemudik ini akan ditahan di dalam tol Jakarta Merak. hal ini dilakukan ketika terjadi antrian panjang di toll gate dan kantung kantung parkir yang ada di masing masing dermaga. sedikitnya ada lima dermaga yang dioperasikan oleh PT ASDP. ketika kantung parkir dermaga mulai lengang maka mobil yang berada di kantong parkir dan toll gate akan dialirkan. demikian juga yang menunggu di cikuasa atas maupun di dalam toll gate.

sistem buka tutup ini memang harus dilakukan agar perekonomian warga sekitar pleabuhan tidak lumpuh. bayangkan saja jika lalulintas terhenti di depan pelabuhan dan juga terminal TTM ang sekaligus menjadi pusat kegiatan perekonomian warga. bagaimana mereka bisa beraktivitas? berapa kerugian yang akan diderita oleh masyarakat disana? hal semacam inilah yang terkadang tidak dipahami oleh pemudik. mereka merasa harus mendapatkan priorotas pelayanan. bagaimanapun juga, masyarakat yang tinggal disekitar pelabuhan juga saudara saudara kita yang butuh makan. mereka juga harus beraktivitas agar dapat menyambung hidup. tidak semuanya bisa dikerjakan di pelabuhan. pelabuhan juga tidak mungkin menjamin lapangan pekerjaan bagi mereka semua.ironisnya keegoisan ini justru muncul dari mereka yang menggunakan mobil dengan hargasedikit diatasrata rata. mereka yang mengaku memiliki taraf pendidikan sedikit lebih tinggi itu, ternyata kurang peka terhadap kondisi semacam ini. mereka merasa selalu mendapatkan fasilitas lebih juga menuntut petugas untuk memberikan prioritas bagi dirinya.

ini terlihat ketika pada dini hari tanggal 26 Agustus, mereka yang sudah mengantre dan tidak dapat masuk ke kapal di dermaga 3 dengan segera memutar haluan, seenaknya mereka berpindah ke dermaga 2 yang memang sudah ada kapal disana. padalah jika mereka mau sedikit sabar barang 5 sampai 10 menit, mereka akan lebih dahulu masuk ke kapal, pasalnya posisi mereka sudah di depan. petugaspun tidak kurang akal. para pemudik nakal ini ditahan sampai antrian di dermaga 2 habis. akibat ulah mereka lalulintas keluar kapal di demaga tiga macet total. akibatnya waktu sandar kapal bertambah, jumlah kapal yang mengantre merapat di laut juga bertambah, hasilnya keselamatan mereka yang terkatung katung ditengah laut harus dipertaruhkan hanya akibat ego beberapa gelintir orang saja.

kisah tentang mereka yang merasa sedikit lebih pintar dan sedikit berharta tidak sampai disitu saja. pada siang hari disaat semua orang mulai petugas lapangan, kepolisian, asdp bahkan jurnalis mulai kepanansan, kewalahan namun alhamdulilahtetap beribadah, ada seorang ibu yang keluar dari sebuah mobil. dia mendatangi petugas dan mengumpat macam macam.
'saya sudah 5 jam mengantre, kenapa tidak segera dimasukkan kapal?' petugaspun menjawab, ' ibu barungantre 5 jam saja sudah mencak mencak, saya sudah 3 hari tidak pulang, tidak ketemu anak istri dan menghadapi situasi seperti ini'. tampaknya si ibu kaget dan meningglkan petugas begitu saja. akhirnya si ibu tetaplah diangkut namun diletakkan di paling belakang. perilaku seperti ini tidak seharusnya ditunjukkan oleh mereka yang mengaku sedikit lebih berpendidikan dan sedikit lebuh punya uang.

kegiatan dalam tradisi mudik juga diikuti oleh mereka yang hidup dalam keterbatasan. terpantau juga bagaimana mereka yang rela mudik dengan membawa angkot. mungkin angkot ini adalah suber mata pencaharian mereka di jakarta. saya tidak habis pikir mengapa mereka mau melakukannya. padahal dari segi keamanan membawa angkot yang rata rata "bermasalah" pada mesin dan sebagainya cukup beresiko. dari segi kenyamanan apalagi.. sudah pasti tidak akan senyaman kita naik bus umum.namun itu rela mereka lakukan agar dapatmudik bareng kawan maupun sodara ke kampung halaman.

selain mudik menggunakan angkot, sejumlah orang lain juga rela memilih kendaraan bak terbuka untuk perjalanan ini. ada pemudik yang menyulap bak terbuka di belakang kendaraan dengan sebuah tenda. mereka menutupinya dengan terpal. sedang penumpang bisa duduk atau malah tiduran didalam terpal itu. sementara itu ada juga pemudik yang menggunakan kendaraan bak terbuka tanpa penutup terpal seperti yang sudah saya jelaskan tadi. seperti tertangkap kamera Yosef Novriansyah pagi itu. awalnya kami kira kendaraan bak terbuka itu hanya membawa barang.. kemudian terpalpun terbuka.. sejumlah kepala manusia muncul dari dalam terpal,

kebersahajaanjustru terlihat dari pemudik dengan motor. seperti dikomando, mereka seperti satu suara. mereka menunggu dengan tertib. bahkan ada beberpa orang pengendara motor yang akan pulang ke padang. menurut beberapa teman jarak bakauheni - padang masih lebih dari 24 jam lagi. sepanjang hari saya terus berpikir kapan sampainya ya si ms mas tdi??? ada satu pemandangan menarik lainnya ketika Fera Belinda sedang berada di tengah kerumunan massa. dia melihat ada sebuah sepeda motor yang ditumpangi oleh bapak ibu dan anaknya serta barang bawaan tentunya.. saat itu sang bapak mulai lelah menyetir.. akhirnya mereka membawa motor bergantian. saat itu si ibu yang memegang stang kemudi. sedang sang bapak harus menggendong anak anak mereka sekaligus beristirahat.

situasi berbeda justru terjadi ketika pelaksanaan arus balik di pelabuhan Bakauheni lampung. tidak ada klakson mobil bersaut sautan minta didahulukan. tidak ada pemudik mencak mencak. semuanya mau mengantre dengansangat sabar. termasuk saat puncak arus balik lebaran, hari sabtu, pemudik masih taat untuk mengantri. mungkin ini juga merupakan dampak dari kondisi pelabuhan bakauheni yang lebih luasdaripada merak. sehingga kendaraan tampak mengalir. antrean di jalur lintas pantai timur sumatera maupun di jalur lain tidak terlihat. atrian hanya terasa sekitar tanggal 4 sore oleh ratusan truk yang akan menyebrang. namun itu juga tidak berlangsung lama. karena petugas sempat menutup akses sementara untuk kendaraan pribadi agar truk yang ada di dermaga bisa terangkut semuanya barulah kendaraan pribadi kembali diijinkan masuk pelabuhan.

keironisan justru terjadi pada emudik dengan menggunakan sepeda motor dan perseorangan. pada pemudik perseorangan, moment balik lebaran sekaligus menjadi saat untuk 'pindahan'. mereka membawa apa saja yang ada di kampung halaman untuk digunakan sebagai penyambung hidup di jakarta. contoh saja, sebagian besar dari pemudik rela mengangkat karung berisi beras ukuran 20 kg. dengan beras 20 kg itu, mereka dapat menyimpan uang untuk keperluan lain. banyak diantara mereka yang membawa ayam dll.

pemudik motor juga melakukan hal demikian. jika pada arus mudik lalu, berdasarkan pantauan yang saya lakukan, tidak terlalu banyak yang membawa barang melebihi kapasitas, kali ini justru sebaliknya. hampir seluruh motor membawa barang melebihikapasitas yang ada. adasatu yang menarik. ketika dalam perjalanan menuju pelabuhan dari arah kalianda, kami melihat ada seekor ayam yang diikat kaki dan barannya di bagian belakang kardus tanpa pelindung apapun. si ayam seperti kesulitan bernafas dan hampir sekarat. ini membuktikan betapa kerasnya hidup di perantauan. betapa skill memang sangat dibutuhkan ketika kita merantau. mungkin yang kurang disadari oleh generas saya adalah mengembangkan potensi daerah yang sebenarnya sangat besar. karena sebagian besar dari kami telah di setup untuk bekerja kepada bukan untukmempekerjakan. inilah yang harusnya lebih dtingkatkan.

satuhal yang membuat saya miris dalam arus balik adalah ketika melihat seorang nenek berusia diatas 70 tahun melakukan arus balik. bukan arus baliknya yang jadi masalah, tapi kendaraan yang digunakan. nenek tersebut dibonceng oleh anaknya yang berusia diatas 40 tahun. motor yang dtumpangipun juga membawa banyak barang. namun sepertinya kardus dibelakang nenek itu sengaja di preskan ke badan beliau agar sekaligus menjadi sandaran punggung. pinggang nenek itu di ikat ke pinggang anaknya. sesaat saya langsung teringat nenek di rumah. walau di usia beliau yang sudah hampir kepala 7 masih suka keluar kota dan masih sanggup bermain tenis lapangan hingga 3 kali main, namuan rasanya tetap saya tidak tega jika beliau harus diposisi nenek itu.

kasus keegoisan juga masih muncul saat arus balik. kali ini dilakukanoleh pengendara motor. dimana ada satu kondisiketika ada sorang pengendara motor mengalami selip ban di pintu kapal yang sudah berada di atas laut. seketika dia dan anak istrinya terjatuh. namun melihat kondisi demikian, tidak ada pemudik motor lain yang mencoba menolong membangkitkannya. dengan beban kendaraan dan posisi yang tidak menguntungkan akan sangat sulit bagi diauntuk bisa segera bangun. pemudik motor lainnya justru membunyikan klason secara bersamaan. seolah mereka ingin berkata agar segera mundur agar yang lain bisa masuk ke kapal. terlepas dari apakah pemudik motor lain tahu ada yang jatuh atau tidak.

walaupun tahun ini aku harus melewati lebaran at Neverland in Somewhere namun aku tidak merasa kosong. aku merasa bisa belajar banyak hal. mulai dari yang berbau dunia jurnalistik yang saya sangat cintai ini, hingga menjadi saksi dari migrasi manusia dalam momentum mudik lebaran. saya rasa ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan. sama seperti liputan erupsi merapi selama 2 minggu di jogja bersama laskar merapi elshinta dulu. tak lupa saya juga mau terimakasih buat

Bang Djuli Elfano: yang sudah mendatangkanku dari provinsi paling timur pulau ini
Pak Tara: thx for cerita ceritanya yang memotivasi saya. yang paling diinget pas tengah malam jalan kaki dari rumah ke pelabuhan bakauheni buat liputan situasi terakhir... persis jurit malam hehehehehehe

PD arus mudik dan arus balik:
Pak Aris : walau agak serem di depan ternyata orangnya seru juga... tks buat joke jokenya yang mencairkan suasana..
Pak Douglas : Opuuunggg tks for celetukan celetukannya yang menyenangkan dan bikin ga berhenti ketawa

Cameraman:
Yoseph Novri: temen seperjuangan banget mulai awal nyampe sampe akhir, mulai masih sepi, dini hari, sampai penyebrangan malam... tks for all perjuangannya yak... tks for advise advisenya juga hehehehe
Mas Gatot: liputan penyebrangan siangnya seru abis.. seneng sama tenangnya sampean mas... hehehehehe
Bang Elvis : tks for all aja deh... terutama udah ditemenin cari taksi jam 3 dini hari di jakarta.. sangat membantu banget neh bang buat aku yang memang buta jakarta
bang Yoseph: hahahahahaha tks banget wejangan wejangannya.. hehehehehehe diskusi di pinggir dermaga 2 bakauheni dan di dek kapal rro serubanget...

Reporter:
Fera Belinda : biar lu kata bawel tapi aku sama sekali ga pernah merasa di bawelin ama mbak fera... justru merasa dibimbing sih iya... hehehehehehehe tks ya mbakkkk....
Bang Yordan : waaahhhhhh seru banget kerja bareng bang yordan... terimakasih ama ilmu dan curhatan tengah malamnya dia tas ferry yak...
Norma Novicka : waaahhhh miss pantura temen seperjuangan dari daerah neh.... temen sharing dari awal sampai akhir... tks dah selalubooking kamar buat aku yak... semangat
Arta Saragih : terimakasih ya neng atas guidancenya selama di jakarta.... ga tau deh bakal nyasar kemana kalo pas lebaran itu ga dipandu lewat sms
Eka Widia : tks ya DKI.... tksbanget udah bangunin buat liputan malam walau tidur lagi.. hahahahahaaha

Pak Budi : terimaksih atas semuanya dan jad partner ngomong jowo.... kadang capek juga ya,, pake bahasa indonesia terus

all team baik arus mudik arus balik yang ga bisa disebutin satu per satu makasih banget yaaaa

buat tim Surabaya terimakasih buat

Bapak Kepala Stasiun, Kabid Berita, Kasi Berita, Kasi Current Affairs ; terimakasih atas dukungan yang diberikan sejak awal hingga akhir

My Korpen Iwan Tuwanakotta : makasih banget sudah diberi kesempatan melihat dunia luar ya masss..... tks juga apresiasinya.. sms dari korpen makin menambah motivasi anak buahnya di lapangan

mbak Ayu SDM : tks udah mau aku repotin saat persiapan keberangkatanku

Rina Fahlevi : matur nuwun mbaakkkkk atas kreditan pulsane.... hahahahahahahahaha siap siap yo lek akulungo maneh... hahahahahahaha

Mami Ade : makasih atas dukungan sepenuhnya ya....

mbak QQ: ibu mudaaaaaaaaaaaaaaa makasih udah mau repot ngambil kebelakang dan transfer ke aku ya.....

buat tim surabaya terimakasih yaaaaa

Support tim :

Emerensiaa Jelita Rafael (elshinta sby nt) and her Husband Ari Armadianto (suarakawan.com) : makasih udah mau digopohi tiket malam malam.. aku yakin dictus ama maura protes mamanya jualan malam malamsaat harus nidurin mereka.. tks mas mbak.. makasih juga spiritnya ya auntyyyy

Nandang karyadi : tks udah membunuh kebosananku di jakarta dengan muter muter jakarta di malam takbir.

mas Wiryo : makasih yaaa semuanya.. akhirnyakita bisa ketemu lagi walau tanpa kamar belakang.. wkwkwkwkwkwkwkwkwk

Jois: tks info info terbarunya ya brooo

Agus Samsu Rizal: tks ya bro udah back up segala hal yang berkaitan ama kampus.. ga tau jadinya tanpabantuanmu

dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu terimakasih banyak dah