Sabtu, 28 Agustus 2010

5 ZONA YANG HARUS DIWASPADAI DI JATIM

by Dimas Prakoso on Saturday, 28 August 2010 at 10:16

sedikitnya ditemukan Lima Zona Titik Rawan di Jawa Timur yang harus diwaspadai oleh masyarakat yang akan melaksanakan mudik lebaran 2010 dimana merupakan daerah rawan laka, macet, dan bencana alam


=====



Menurut Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Jalan Dishub dan LLAJ Jatim, Sumarsono, kelima zona tersebut merupakan daerah rawan laka, macet, tanah longsor, dan banjir. Adapun Ke lima Zone tersebut adalah sebagai berikut



Zona 1 meliputi wilayah Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bojonegorodi Zona ini terdapat sembilan titik rawan laka seperti di Deket KM 36-42, Widang KM 80-103, Kapas KM 99-100, dan Bancar KM 115-140enam titik rawan macet seperti yang berada di wilayah Duduk Sampeyan, Babat, Sukodadi, Sumberejo, dan PaciranSedangkan daerah rawan banjir ada 3 titik yaitu Widang KM 73-80, Tambakboyo KM 134-136, dan Kalitidu-Padangan KM 117-142.



Zona 2 meliputi wilayah Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, dan daerah Mataraman terdapat sekitar 14 titik rawan laka, misalnya berada di Krian, Trosobo, Mantingan KM 205-208, Pilang Kenceng KM 151-153, Mejayan KM 132-144, Kedung Galar KM 194-203, dan PeteronganTitik Rawan macet ada enam titik yang berada di Taman KM 16,4, Krian KM 31,6, Mojoagung KM 66,5-66, Peterongan KM 75,8, Mengkreng KM 98, dan Mejayan KM 132-144Serta ada empat titik longsor yang harus diwaspadai berada di Tugu KM 176, Kesamben KM 189, Tegalombo KM 248-250, dan Slahung KM 226-227.



zona 3 meliputi daerah Sidoarjo, Pasuruan, Malang, dan Batu terdapat tiga titik rawan laka di Purwodadi KM 64+800 – 65+800, Pandaan KM 41-48, dan Purwosari KM 59-60lima titik rawan macet di Porong KM 34, Gempol, Lawang KM 70, Patung Sapi KM 45,8, dan Kacuk KM 94,3tiga titik rawan banjir Lawang KM 71-72, Kraton KM 54-55, dan Blandongan KM 64-65serta dua titik rawan longsor di Pujon KM 2+600 – 6 dan Junrejo KM 96-97.



Zona 4 yang meliputi daerah tapal kuda terdapat 14 titik rawan laka, misalnya di Paiton KM 142-144, Banyuputih KM 252-253, Panarukan KM 184-186, Rejoso KM 70-72, Asembagus KM 218-219, Tanggul KM 172-173, dan Raci KM 44-54. tujuh titik rawan macet, berada di Beji KM 38-40, Bangil KM 46, Nguling KM 82, Panji KM 194-199, Leces KM 114, Tongas KM 81, dan Kraksaan KM 124 empat titik rawan banjir Panarukan KM 184-186, Rejoso KM 67-68, Banyuglugur KM 145, dan Pasir Putih KM 180dan satu titik rawan longsor di Mrawan KM 230-239.



Dan Zona 5 untuk wilayah Madura terdapat lima titik rawan laka yang meliputi Galis KM 33-37, Camplong KM 85-87, Jrengik KM 68-72, Tlarakan KM 101-103, dan Manding lima titik rawan macet, Kamal KM 0-1, Pasar Tanah Merah KM 35-36, Pasar Galis KM 44-45, Pasar Blega, dan Pasar Patemon KM 28-29dan dua titik rawan banjir.berada di Blega KM 55 dan Arusbaya KM 28.

Kamis, 12 Agustus 2010

Hujan Meteor Perseid di Langit Indonesia

Hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12-13 Agustus malam ini dan besok malam. Penduduk Indonesia juga dapat menyaksikan fenomena alam ini tanpa perlu memakai teleskop.

Menurut Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), Thomas Djamaluddin mengatakan, hujan meteor perseid ini sebenarnya berlangsung 7-15 Agustus. hujan meteor perseid ini disebabkan karena bumi berpapasan dengan gugusan debu-debu sisa komet swist-tuttle.

Dan saat bumi melintasi gugusan itu, maka debu-debu yang seukuran pasir kemudian masuk ke atmosfer pada ketinggian sekitar 90-100 kilometer dan terbakar sehingga menunjukkan fenomena seperti bintang jatuh.

Karena jumlahnya yang relatif banyak maka itu disebut sebagai hujan meteor. Pada puncaknya nanti malam, diperkirakan akan ada 1-2 meteor yang jatuh permenitnya. Atau mencapai sebanyak 50-80 meteor per jam. Pergerakan meteor cukup cepat seperti bintang jatuh dan berbentuk debu sehingga tidak akan sampai ke tanah.

Thomas menambahkan, fenomena itu bisa disaksikan masyarakat langsung tanpa perlu memakai teleskop dengan syarat kondisi langit cerah, tidak ada polusi cahaya dan medan pandangan tidak terhalang.

Rabu, 11 Agustus 2010

warga Dusun Kapas, Jombang belum memulai ibadah puasa

warga Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Jombang belum mulai melaksanakan ibadah puasa meski pemerintah dan sejumlah ormas sudah menetap awal Ramadan 1431 Hijriyah jatuh pada Rabu (11/8/2010) hari ini

menurut keputusan ulama setempat seluruh warga desa baru melakukan ibadah puasa Ramadan Kamis besok. hal ini cukup beralasan karena Dusun Kapas merupakan pusat Jamaah Tarikat Naqsabandiyah Khalidiyah Mujadadiyah al-Aliyah (JTNKMA) yang notabene dalam menetapkan awal Ramadhan selalu lebih lambat sehari dengan penetapan versi pemerintah. Tidak tanggung-tanggung, kondisi itu sudah berlangsung sekitar 10 tahun belakangan ini.

Jamaah Naqsabandiyah, menetapkan permulaan puasa hari kamis 12 Agustus 2010 setelah melakukan rukyat di enam titik yang meliputi pantai Kenjeran Surabaya, pelabuhan Gresik, pantai Tanjung Kodok Lamongan, perbukitan Tunggorono Jombang, bantaran sungai Brantas Jombang, serta Banyuarang, Ngoro. namun belum berhasil meluhat hilal, sehingga jemaah ini melakukan istikmal (penyempurnaan). Dengan begitu, awal Ramadan menurut jatuh pada 12 Agustus 2010

Selain berdasarkan istikmal, hal itu juga berdasarkan perhitungan bulan sebelumnya, yakni Sya'ban. Pada bulan tersebut usianya berjumlah 30 hari, sehingga, tambah Nasuha, dapat dipastikan 1 Ramadan 1431 Hijriyah jatuh pada 12 Agustus 2010 besok.