Senin, 31 Agustus 2009

PENGUMUMAN BUKA BERSAMA IMANSTA

BUBER ALUMNI SMAN 1 NGUNUT akan dilaksanakan pada hari Jumat tgl 18 september 2009 bertempat di masjid SMA Negeri 1 Ngunut, jam 4.30, dengan kontribusi peserta sebesar Rp.10000. kepada seluruh peserta harap datang sebelum acara dimulai
Pembayaran dapat dilakukan pada nama-nama di dibawah ini atau langsung datang ke posko alumni di KOPSIS SMA dibayarkan kepada Rohip (penjaga kopsis). Selain diatas dapat juga diberikan kpd nama-nama dibawah ini:

- Malin (KETUM 09-10) = 085735127677

- Mamic (BENDAHARA) = 085646282447

- Mahsus Hadi = 085646132226

- Priyo Sudarmo = 085649267889

- Hani = 08563568202

- Hariantika = 08990300843

- Jazilatus = 08563675013

- Angga Purwita = 085648692020

- Anis N.Q. = 085755576828

- Ima / Umi Nur A. = 08563582674

- Arien Mathofani (09) = 085736439032

- Asmaul Khasanah (09) = 087755080435

syarat dan ketentuan:

1. Waktu pembayaran mulai dari pengumuman ini dibuat sampai slasa tgl 15 september 2009. Mohon bayar tepat waktu karena setelah waktu yang ditentukan pembayaran akan ditutup.

2. Dilarang membawa/mengajak pihak luar selain alumni SMA N 1 Ngunut. Pihak yang boleh diajak yaitu suami/ istri/ anak.

3. Gunakan kupon pembayaran untuk menukar konsumsi jadi jangan sampe hilang tiketnya

4. Mohon peraturan yang dibuat ditaati karna demi keamanan dan kenyamanan bersama.




tertanda Ketua Umum Imansta



Ahmad Ridlo Amalin



NB: tolong datang sebelum acara dimulai, trims.

Jumat, 21 Agustus 2009

SELEKSI PENYIAR BERITA TVRI 2009




akhirnya aku bisa juga nulis pengalaman yang sangat berharga ini di blog pribadiku. agak telat sih emang. soalnya abis tes, aku langsung kembali ke dunia nyata alias kampus buat ngospek maba. dan sekarang ospeknya udah tinggal hari trakhir.
yupz balik lagi ke topik. 6 Agustus tepat jam 14.15 aku benar2 melompat kagirangan. aku dapat sms dari mbak tika subandi, penyiar berita tvri. bunyinya kurang lebih gini "Selamat Anda dinyatakan lolos seleksi administrasi....". dengan begitu aku berhak buat mengikuti tahapan tes sebagai penyiar berita di stasiun tv milik pemerintah itu.
tanggal 10 Agustus, dengan hati sangat bahagia aku datang ke tvri. aku mulai mengikuti tahapan tes hari pertama. nulis naskah berita. disanalah kemampuan menulisku di uji. modalku saat itu hanya satu, pede dan yakin kalo aku ga sendiri. ada Allah yang selalu mendapingiku. jujur aku akui, agak susah emang bikin satu berita dari raw material yang tebelnya hampir 15 halaman dimana materi mentah itu tidak saling berhubungan. apalagi buat yang udah vakum nulis lama banget. tapi aku tetep berusaha agar bisa malaluinya. jujur diawal aku sempat kehilangan ritme kerjaku. mungkin karena lama ga nulis dan selain itu aku lihat kontestan lain lancar banget. agak sedikit drop seh. terutama setelah ada seorang cewe yang berdiri, dan tanya ke juri masalah kapan berita ini diturunkan. jujur she looks prefect. dia adalah temen yang selanjutnya kemana2 selalu bersamaku ma akbar. tapi syukur menjelang akhir, aku temuin lagi moodku. so akhirnya aku dapat menyelesaikan tes hari pertama dengan baik.
hari kedua adalah tes baca berita. mulai hari kedua ini, terlihat siapa aja yang punya peluang besar buat masuk ke tvri. aku sendiri mencalonkan tiga nama yaitu brigita manohara, rigga, dan jezza jiwadin akbar, selain terus mencalonkan diriku sendiri. hehehehehehe.... pede boleh kan???????????
hari ketiga adalah tes bawain acara. waktu itu aku tampil dengan membawakan acara pedesaan. hari itu sempet terjadi miss. aku mempersiapkan diri buat bawain acara pedesaan secara live. kayak jejak petualang gitu seh pengennya. bahkan bisa di bilang materiku yang ini udah mateng. tapi begitu tiba di tempat seleksi, semuanya berubah. aku harus berperan sebagai penyiar yang nyiarin dari dalam studio. kayaknya ini efek dari contoh yang dikasih liat ke peserta deh. and sebagai calon penyiar professional, aku harus bisa dunk merubah dengan cepat. tapi hasilnya ya gitu deh... justru aku bilang seh amburadul. kalo kata temen. performanceku kurang nendang. hal ini ternyata dialami oleh hampir seluruh peserta. mayoritas mereka kehilangan ritme ketika ada perubahan. sebut aja krisna, temen seangakatanku di probest ini harus dua kali ngilang dari kamera gara2 ngeblank. ada juga yang harus re take sampai 4 kali. ada salah satu peserta waktu itu yang bilang kalo hari itu emang sengaja dibikin semauanya ga jelas. dia bilang ini adalah MK. kita harus bisa tampil perfect di segala suasana. mengingat seorang penyiar di divisi pemberitaan itu harus selalu siap dalam kondisi apapun.
hari ke empat, ga mau mengulangi kesalahan yang sama di hari ketiga, aku langsung siapin diri dengan mateng. bahkan aku siapin dua topik sekaligus. satu, bidang yang aku kuasai yaitu IT, dan kedua adalah buat jaga2 aku ambil salah satu option dari tvri. sampe last minute aku masih bingung mau bawain yang mana. akhirnya saat masuk ke ruang tes, aku nanya apa boleh pake topik sendiri. dan ternyata boleh. ya udah aku pake aja topik yang bener2 bidangku. aku ambil topik mengenai paypal. sebenarnya aku udah pede abis kalo aku ga akan nemuin narasumber yang paham banget IT. ini diperkuat lagi dengan kalimat dari guruku, Bung Nus Tuwwanakota yang bilang bahwa orang tvri ga begitu ngerti IT. tapi ketika masuk ruang tes, semuanya berbalik. aku dapat narasumber yang oks banget beliau adalah Bapak Bambang Semedi. mantan reporter RI 1 TVRI dan sudah pensiun dari pekerjaannya. sekarang beliau manjadi seorang pengajar di Komunikasi Universitas Brawijaya. talk show yang ku pandu berjalan lancar. narasumberku ternyata tahu tentang pay pal, beliau bisa jawab semua pertanyaanku denganbaik. untungnya juga aku masih bisa ngejar beliau. jadi talkshownya ga mati. jujur seneng banget bisa mendapatkan penguji sekaliber beliau. setelah kelar, ibu2 yang jadi pengarah acara bilang, "pay pal itu opo seh aku ga tau, gaptek". ga nyangka akan ada yang ngomong gitu.
setelah tes, kita ga boleh meninggalkan tempat. coz akan langsung diumumkan siapa aja yang lanjut buat tes interview.mareka yang ke tes interviaew adalah yang bakal masuk jadi penyiar TVRI JAWA TIMUR. kita menunggu ari jam ke jam. setelah pada saat baca berita rahma yang kita motivasi, trus hari kedua aku yang down gara2 penampilan ga maksimal, dihari ketiga ini giliran motivatorkudan rahma, akbar yang sedikit down. ga tau kenapa dia berubah jadi pendiem banget setelah perform. aku ga nyangka rahmalah yang nguatin aku dan akbar. thanks ya ma....
ga cuma itu, ditengah kejenuhan menunggu itu, kami seluruh kntestan ngumpul jadi satu dan membuang semua embel2 yang melekat. kita yang sebelumnya jarang banget berinterkasi dengan peserta lain justru sekarang kita saling berinteraksi. kita bercanda. saling mengenal satu sama lain. ngobrol bareng, ketawa bareng dll. apalagia da sultan, anak arab yang kocak benget. jebolan audisi Ketika Cina Bertasbih ini selalu bisa mencairkan suasana dan mengocok perut kita. kebersamaan itu membuat kita ga ngrasa jenuh dengan penundaan pengumuman yang terjadi. selalu ada topik obrolan dan joke2 freah dari mereka. kita bener dah ga mikirin jain lagi, kita udah ngemix waktu itu. puncknya waktu sejam sebelum pengumuman kita keluar ruang tunggu. kita keluar tvri buar foto2. salah satunya yang ada diatas itu.
dalam seleksi penyiar ini aku benar-benar mendapatkan pengalaman berharga. seneng banget bisa bertemu dengan mereka, manusia-manusia ajaib. orang-orang yang ingin mewujudkan mimpinya. aku bertemu dengan orang dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu. aku salut dengan mereka semua. aku juga bangga bisa berinteraksi langsung dengan mbak tika subandi, alfina hartanti,mas iwan tuwanakota. walau nama mereka tak sebesar rosiana silalahi, bayu sutiyono dll, tapi tetep suatu kebangaan bertemu dengan penyiar no 1 di jawa timur. bertemu dengan reporter senior seperti bapak Bambang Semedi juga merupakan kebanggan tersendiri.
menjadi seorang newscaster adalah mimpiku dari kecil. aku ingin menjadi newscaster setelah melihat sebuah film jepang berjudul anchor woman. sejak saat itu aku ingin mencapainya. dan seleksi ini adalah langkah kongkrit untuk mewujudkan mimpiku. ini jugalah yang membuatku menggebu untuk mewujudkannya.
dari seleksi ini aku mendapatkan banyak pelajaran hidup dari teman-teman. pelajaran betapa sebuah kesuksesan tidak bisa datang secara instan.harus ada beberapa awalan agar kita mampu meraihnya. selain itu aku juga tersadar kalo ternyata emang semua orang itu punya kesempatan dan kemampuan yang sama. yang membedakan hanyalah faktor luck.
sejak tes itu dimulai aku disadarkan lagi oleh temenku akbar akan pentingnya sholat. jujur aku emang sering bolong2 seh. tapi akbar menyadarkanku akan pentingnya sholat. dia juga terus memotivasiku agar aku bisa terus berjuang. aku juga mendapat pelajaran berharga dari temenku yang lain, dwi imanita rahmawati. dia bilang "tenang aja dim jalanmu masih panjang, kamu sekarang masih semester 3, thats mean kamu masih punya banyak kesempatan kalo toh kamu ga lolos. ini beda babget ma aku. ibarat anak tangga aku tuh masih di tingkat ke tiga sedang temen-temenku udah ada di tingkat 15. jauh banget kan????????....". kalo dipikir-pikir apa yang dikatakan rahma itu bener juga. oh ya ada satu hal lucu, karena aku pake jas yang formal, banyak orang mengira kalo aku adalah mahasiswa yang udah lulus. dan ketika aku bilang baru semester 3 banyak yang ga percaya. emang aku keliatan tua ya... hahahahaahahahaha
yupz, walaupun ga masuk sebagai penyiar tvri, tapi jujur sama sekali ga ada rasa sakit hati atau ga terima dihatiku. aku justru angkat topi buat mereka yang asuk. aku justru sadar kalo masih harus belajar dan cari jam terbang. selepas dari tvri aku justru termotivasi buat cari jam terbang sebanyak mungkin. dan terus bersemangat kalo aku bisa seperti alfito deanova, najwa shihab dll. aku ga hanya dapat pengalaman di bidang pertelivisian, tapi aku juga dapat benyak pelajaran berharga dari sekolah kehidupan disana. miss u all guys ()

Minggu, 02 Agustus 2009

KAPOLSEK BELAJAR NGAKSES INTERNET

jujur aku sangat tergelitik waktu baca judul itu di jawa pos edisi hari ini, Minggu, 1 Agustus 2009. bukan maksud mau sok karena gw anak informatika yang senantiasa berkutat dengan hal macam itu, but there are more than it. gw merasa aneh aja. seorang kapolsek ga bisa mengakses internet? haloooooooooo mereka itu tinggal dan hidup di jaman apa seh?????
ini bukan jaman revolusi lagi. kayanya ga masuk akal aja gitu lo. seorang yang punya jabatan seperti kapolsek, udah selaknya bisa internet. apalagi sekarang ini dunia sangat bergantung pada moda informasi yang satu ini.
searang ya guys logikanya. gimana (maaf) kepolisisan kita mau maju kalo ujung tombaknya aja ga bisa internet. gimana mau update kalo ngakses aja ga bisa. gimana mau kerja sama dengan kepolisisn negara lain kalo buka browsing aja ga bisa. so jangan salahkan para musuh yang dapat dengan mudah menyerang berbagai objek vital negeri ini tanpa diketahui sebelumnya. secara mereka lebih hi tech. maaf ni ga bermaksud ngejelekin or something like that. tapi cuma pengen semua mata tuh terbuka. kalo ini lo indonesia.
jujur gw excuse buat bapak2 yang bertugas di pulau terpencil. secara jangankan internet, dapat sinyal hp aja udah bagus. tapi masalahnya, kapolsek yang belajar itu berasal dari jawa. sebuah pulau yang dipercayai punya perkembangan paling pesat di negeri ini. rasanya aneh aja lo kalo mereka internet ga bsa.
but beside thats all, i personally thinks this is a better step increasing our quality.